Epilogue: Seoul Forest

100 13 3
                                    


Writer's POV

Menjelang sore, pengunjung Hutan Kota Seoul semakin banyak. Rata-rata dari mereka adalah pasangan-pasangan dan keluarga kecil yang ingin menikmati kesejukan sore dengan piknik, namun ada pula yang sekedar jogging atau duduk-duduk.

Salah satu dari yang duduk-duduk adalah Yoonri.

Penghujung musim panas adalah saat udara sore menjadi yang paling bagus, menurut Yoonri. Kesejukan yang terasa karena sebentar lagi musim gugur, namun masih ada sisa-sisa kehangatan musim panas. Semuanya kemudian berpadu di sore hari.

Setelah lama tidak jalan-jalan sore karena terlalu banyak aktivitas lain, Yoonri akhirnya kembali pada hobi lamanya ini. Yoonri merapatkan jaketnya dan menggerai rambutnya. Dia mengetuk-ngetukkan tumitnya yang dilapisi sendal santai seraya memperhatikan pohon-pohon yang mulai menguningkan daunnya.

Sebentar kemudian perhatiannya teralihkan pada seorang anak laki-laki yang berlari ke arahnya. Yoonri lantas tersenyum. Dia bangkit lalu menunduk untuk memeluk anak-anak itu.

"Eommaaa..." dia berseru senang saat Yoonri menggendongnya.

Sambil tersenyum, Yoonri mengelap wajah anak itu dengan tisu. Dia kemudian duduk di kursi tadi dan memangku anak laki-laki berusia sekitar empat tahun itu.

"Hyukbin-ah, kau berkeringat. Kau habis berlari, ya?" tanya Yoonri lembut. Anak yang dipanggil Hyukbin itu mengangguk-anggukkan kepalanya dengan menggemaskan.

"Eomma, aku tadi juga terjatuh... dan celanaku jadinya kotor..." Hyukbin menunjukkan noda di bagian lutut celana panjangnya.

"Oh ya? Ya ampun... apakah sakit? Lee Hyukbin, kau tidak menangis, kan?"

"Huhuhu... memang sakit dan aku ingin menangis, tapi tadi ada hyung keren yang menolongku. Dia bahkan mengantarku ke sini. Tapi aku meninggalkannya, hehehe..."

"Aigo... Lee Hyukbin. Apa kau sudah mengucapkan terima kasih? Seharusnya kau tidak meninggalkan hyung ini..." Yoonri memberinya nasehat lalu mencium pipinya. "Eomma akan membantumu mencarinya... lalu ucapkanlah terima kasih. Ya? Seperti apa wajahnya, Hyukbin?"

"Baiklah, baiklah. Hyung ini badannya sangaaat tinggi! Dia suka tersenyum dan tampan," jelas Hyukbin sambil tertawa lebar. Dua buah lesung pipit muncul di masing-masing pipinya.

Yoonri menurunkan Hyukbin dari pangkuannya. "Oke, ayo kita mencarinya." Dia menggandeng tangan Hyukbin. Anak laki-laki itu berjalan dengan semangat.

Beberapa saat kemudian, "Oh! Eomma! Itu dia hyung-nya!"

Hyukbin melepaskan tangan Yoonri dan berlari ke arah seorang pria muda yang sedang berdiri menatap Sungai Han. Begitu Hyukbin menabrak kakinya, orang itu segera berbalik dan tersenyum lebar.

"Oh, kau yang tadi itu..." seru orang itu dengan riang.

Yoonri tidak dapat melihat wajah pria itu dari jauh. Dia segera berlari menyusul Hyukbin.

"Hyukbin!" panggil Yoonri.

Dia terus berlari hingga jarak antara dirinya dan Hyukbin hanya tinggal dua meter lagi. Mendengar suara Yoonri, orang yang kini menggendong Hyukbin itu pun menoleh. Dia yang tadinya ingin menyapa sekarang hanya mampu melongo. Dia tidak sanggup lagi berkata apa-apa. Bahkan seluruh gerakan tubuhnya macet.

Begitu pula Yoonri. Setelah pria itu berhenti memperlihatkan punggungnya, Yoonri dapat mengenal dengan jelas siapa dia. Sungguh kebetulan, batinnya. Ingatannya pun terbang ke masa lalu.

Ya. Yoonri tidak mungkin salah orang.

Ditatapnya pria yang menggendong Hyukbin lekat-lekat. Kakinya maju selangkah demi selangkah.

"... Sanghyuk?"

-END-

18-08-2017

Revision end at 19-02-22

Escapism: Love At 21st CenturyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang