Chapter 12: Helping Sick Person

144 21 4
                                    


Writer's POV

Sanghyuk tiba-tiba memeluk Yoonri. Erat.

"Tolong aku, Yoonri..."

Yoonri gemetar. Air mata meleleh ke pipinya. Dia keluar dari rengkuhan Sanghyuk dan memegang tangannya. Dia memberanikan diri mencium Sanghyuk. Pria itu tidak melawan. Tapi juga tidak membalasnya. Yoonri menghentikan aksinya dan menatap Sanghyuk dalam-dalam.

"Apa kau menyukaiku, Sanghyuk? Dalam perkenalan yang singkat ini, apakah kau benar-benar mencintaiku? Seperti yang selalu kau katakan padaku?"

"..."

"Aku menyukaimu."

"..."

"Aku akan membantumu melupakan kekasihmu. Kumohon. Gunakan seluruh tubuhku."

Yoonri meletakkan kedua tangan Sanghyuk di dadanya. Sanghyuk menelan ludah, terkejut atas sensasi baru di telapak tangannya.

"Lakukan semua yang kau inginkan. Dan lihat! Kekasihmu sama sekali tidak protes. Dia sudah pergi, Sanghyuk. Kau punya aku sekarang. Tolong hanya lihat aku saja. Aku benar-benar membutuhkanmu."

Dengan air mata bercucuran dia menggerakkan tangan Sanghyuk memijat dadanya. Semua dia lakukan sendiri karena Sanghyuk tidak kunjung bergerak.

Tetapi Sanghyuk malah menepis tangannya. Yoonri mendongak. Hati Sanghyuk trenyuh melihat wanita itu menangis.

"Aku juga suka Yoonri. Tapi kita tidak bisa melakukan ini di sini."

Sret! Sanghyuk menarik tangan Yoonri dan membawanya keluar. Dia hanya stop di ruang pensterilan untuk mencuci tangan. Yoonri tertawa dalam hati, memperhatikan Sanghyuk yang sangat menjaga kebersihannya.

Sanghyuk terkekeh pelan. "Kita juga tidak bisa melakukannya di sini."

Mereka berlari ke parkiran. Sanghyuk memakaikan helm pada Yoonri. Sanghyuk mengemudikan Ducati Hypermotard 939 yang sudah menjadi sahabat hidupnya itu dengan pelan. Yoonri memeluk pinggang Sanghyuk erat. Hal seperti itu saja membuat Sanghyuk kehilangan separuh konsentrasinya. Padahal Yoonri juga melakukannya kemarin, tapi sekarang entah kenapa sensasinya berbeda. Seluruh lekuk dan tonjolan tubuh Yoonri terasa di punggungnya. Sanghyuk menghela napas dan memutar gas lebih dalam. Yang dipikirkannya sekarang hanyalah cepat-cepat sampai di rumah.

Setelah memarkir motornya di halaman, Sanghyuk membantu Yoonri turun. Sanghyuk turun dari motor dan berdiri di depan wanita yang tengah berusaha turun dari kendaraannya. Sanghyuk memeluk pinggang Yoonri dan menyelipkan kakinya di antara kaki wanita itu.

Diciumnya Yoonri yang masih tidak mengerti mengapa Sanghyuk memeluknya ketika wanita itu bahkan masih duduk menyamping di atas motor. Yoonri melingkarkan tangannya di leher Sanghyuk. Kakinya turut memeluk pinggang Sanghyuk. Yoonri memperdalam ciumannya. Sanghyuk menahan pantat Yoonri dan berjalan memasuki rumah.

Dengan langkah patah-patah Sanghyuk menggendong Yoonri ke kamar tidurnya. Berapa kali Sanghyuk membuat punggung Yoonri membentur meja, dinding atau daun pintu. Sanghyuk melepas cumbuannya. Dia ganti menciumi leher Yoonri yang membuatnya bisa lebih leluasa melihat jalan tanpa mengganggu aktivitasnya.

Sanghyuk mendudukkan Yoonri di pinggir tempat tidur dan berlutut di depannya. Yoonri terpesona dengan pemandangan kepala Sanghyuk yang berada beberapa senti di bawah kepalanya. Yoonri mengelus bahunya, membuat pria itu menggigit bibir.

"Aku akan membuktikan kalau bercinta dengan mayat tidak lebih menyenangkan daripada dengan manusia."

"Show me then, Love."

Escapism: Love At 21st CenturyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang