Escapism vol. 2 - TEASER

80 4 2
                                    

Kalo di film, mungkin sudah sama kayak trailer kali ya. Di sini, saya mengumpulkan beberapa part dari cerita vol. 2. Kebanyakan sih percakapan antar-tokoh gitu. Biar kalian pada penasaran, hehe. Namanya juga teaser...

Untuk cerita full-nya, silakan tunggu di buku sebelah ya. Kayanya sebentar lagi saya akan rilis part pertamanya. Kan prolognya sudah tuh...

Yak, langsung saja. Beberapa bagian mengandung konten dewasa ya ^-^

--

Kalian tahu escapism?

Jika kalian melakukan sesuatu untuk menghibur diri atau menghindari kenyataan-kenyataan yang tidak menyenangkan, maka kalian sedang melakukan escapism.

Semacam melarikan diri dari kenyataan.

-

"Kau siswi SMP, huh? Meninggal karena pembuluh darah di kepalamu pecah? Lalu setelah diberi pertolongan pertama, kau terkena serangan jantung..."

-

"Saya asisten nomor dua Prof. Park. Panggil saja saya K."

-

"Santai saja, ya," Dokter Park terkekeh. "Orang kemari membawa cerita-cerita mereka padaku."

-

"Untuk kali ini saja, lupakan peraturannya. Hanya ada satu peraturan untukmu. Jangan berkencan serius dengan pasien. Selain itu... tidak ada,"

-

"Karena kita sudah minum kopi bersama, bagaimana kalau kita menggunakan bahasa santai saja untuk seterusnya?"

-

Sanghyuk baru berhenti memandangi ponselnya setelah Dokter Jung Taekwoon masuk ke ruangannya.

"Dokter Jung."

"Sekretaris Anda tadi menitipkan ini pada saya."

Sanghyuk membacanya. "Seminar internasional di Bali?"

"Anda harus menghadirinya."

-

"Kau... membuatku berpikiran kalau kau begitu penasaran denganku."

-

"Kenapa kau selalu berpikiran kalau kau adalah orang yang berbahaya? Aku kan sudah bilang, kau itu orang baik."

"Benarkah?" Sanghyuk menundukkan kepala. "Bahkan setelah kau mengetahui apa saja yang sudah terjadi padaku?"

-

"Yoonri?" Sanghyuk juga melangkah mendekati wanita itu. Langkahnya terhenti setelah anak kecil di gendongannya berseru: "Eomma!"

-

"Kumohon, berhentilah mengejarku... aku tidak mau kau melihatku yang seperti ini..."

-

"Karena menurutku itu hanya pengarahan biasa, jadi aku memilih untuk menjagamu di sini..."

Sanghyuk kembali menatapnya. "Jadi selama tiga jam kau hanya diam di sini?"

"Ya."

"Kenapa?"

-

"Kepedulianmu ini sepertinya sudah keterlaluan."

"Aku tidak peduli kau bilang aku sudah keterlaluan, tapi, nyatanya memang seperti itu yang kurasakan terhadapmu."

"Dan sekarang, maukah kau menunjukkannya kepadaku? Aku tidak punya petunjuk sama sekali atas apa yang kau rasakan itu."

-

"Kau ingin menyampaikan rasa pedulimu padaku dengan seks?" tanya Sanghyuk dengan suara berat. "Apa itu yang kau maksud tadi?"

-

"Rasanya aku ingin diam-diam membawa jarum dan melukai mayat-mayatmu secara sadis."

"Kenapa kau ingin melakukan hal itu?"

"Supaya kau tidak terpikir untuk bercinta dengan mereka lagi."

-

"Aku selalu ingin melindungimu. Aku selalu bertanya-tanya, apa yang sekarang sedang kau lakukan. Apa kau makan sendirian, apa menu makanmu sekarang, bagaimana teman satu flat-mu memperlakukanmu, kegiatanmu di tempat kerja... aku sudah sangat penasaran dengan dirimu."

-

"Sepertinya akhir-akhir ini kau sudah berhasil menguasai dirimu. Kau mendapatkan pengalihan perhatian?"

-

Sanghyuk meminum air putih di gelas. "Anda tahu, sebenarnya saya akhir-akhir ini bertemu dengan seorang wanita. Aku tidak berkencan dengannya. Dan mungkin aku tidak punya perasaan padanya."

-

"Kita masih di tempat kerja. Dan kita semua tahu, pekerja yang profesional tidak..." dia berdehem, "... mencampurkan urusan pribadinya dengan urusan kerjanya."

-

"Mungkin dulu aku sudah pernah menyebutkan mengenai mantan kekasihku yang telah meninggal. Kadang, aku masih merasa bersalah padanya. Ini seperti dia telah marah kepadaku. Dan saat perasaan seperti itu muncul, satu-satunya yang ingin kulakukan adalah merusak kuburnya dan kembali memeluk jasadnya."

-

"Berhenti bicara! Kau membuatku muak! Untuk apa kehadiranku mulai saat ini, Sanghyuk? Kau sudah tidak perlu datang ke sini lagi. Dan begitu pun aku, tugasku sudah selesai. Lihat? Tidak ada gunanya bagiku untuk terus mengenalmu."

-

"Dulu... kupikir kau percaya padaku. Tapi ternyata kau sendiri yang tidak bisa dipercaya. Sungguh menyedihkan."

-

Sanghyuk berdiri di depan kamar jenazah. Ruangan ini tidak pernah sama lagi baginya.

-

To: Han Sanghyuk

From: Do Yoonri

Bisa kita bicara besok? Aku akan menjelaskan semuanya. Temui aku di parkiran rumah sakit.

-

"Aku tahu salah satu rahasia hidupnya. Hal yang selama ini dia kerjakan di salah satu bagian rumah sakit ini, dan seorang mayat wanitanya. Kalau kalian tahu, apa kalian masih mengidam-idamkan dirinya? Dan pria idaman kalian itu pernah tidur denganku. Lebih dari sekali. Kalau kalian tahu, apa yang akan kalian lakukan?"

-

"Berhenti mendekati istriku," kata Hongbin dengan suara rendah. Mau tidak mau jantung Sanghyuk berdetak kencang. "Aku sudah memperingatkanmu."

-

"Aku selalu punya kepedulian mendalam terhadapmu. Aku selalu ingin memilikimu. Tapi kau terus saja menarik-ulur perasaanku. Kenapa kau bisa sejahat ini?"

-

"Bohong! Kau menyukai Yoonri. Aku bisa melihat bagaimana kau hancur saat dia meninggalkanmu. Kau belum melupakannya, iya kan?!"

-

"Selama ini akulah yang menyukai Sanghyuk-sshi diam-diam sendirian. Tapi Sanghyuk-sshi masih punya Yoonri di dalam hatinya..."

-

"Aku harap kita pun dapat sebahagia mereka nantinya. Kita bertiga."

"Bukankah kita sudah bahagia? Bahkan sebelum kelahirannya, aku sudah bahagia karenanya."

"Hanya karenanya? Bagaimana denganku? Aku ayahnya!"

"Tentu saja. Aku juga bahagia karena Sanghyuk-sshi..."

-

-END-

A/N

Taraa... Gimana? Gimana? Kira-kira udah bisa menebak nanti ceritanya bakal seperti apa?

Kira-kira Sanghyuk jadi 'pelakor' lagi apa ya... terus Yoonri sama Hongbin jadi cemapa tuh? Hayo...

Hehehe.

Escapism: Love At 21st CenturyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang