Part 5

11 2 0
                                    

"Kau siap Nora?" tanya Leo dingin, ia berdiri dengan kuda-kuda kuat pada sisi kakinya.

"Aku selalu siap Leo" kata Nora dingin. Leo menghajar Nora dengan cepat dan keras, ia meninju dari sisi kanan dan sisi kiri, Nora hanya bisa menghindar tanpa melawan Leo langsung.

Nora mulai memukul Leo, matanya meneliti pergerakan Leo. Bugh, Nora memukul Leo dengan tangan kiri, Leo menghentikan pergerakannya karna merasa pening, "Gunakan tangan kananmu" kata Leo, ia berputar mengitari ring.

Kilat tajam mata Nora mengarah pada Leo, bugh. Nora menatap Leo dengan berkaca-kaca, senyum lebar nampak terpancar dari bibir Nora. Bugh bugh bugh, braaakkkk. Leo tersenyum pada Nora, Nora berhasil membanting tubuh Leo, air mata Nora menetes bahagia.

Leo berdiri dan langsung memeluk Nora, "Inilah saatnya" bisik Leo. Nora membelalakkan matanya terkejut, ia menggeleng-gelengkan kepala.

"No... Aku belum siap" kata Nora menolak keras. Leo menghembuskan nafas panjang.

"Lowie.. Dengarkan aku, jika kau tak mencoba sekali lagi, selamanya kau tidak akan bisa. Renang adalah hidupmu" kata Leo meyakinkan.

"Jangan panggil aku Lowie, Leo. Dia sudah mati, sekarang hanya ada Nora.. Nooooraaa" ucap Nora menatap Leo tajam, "Aku hanya belum siap" lanjut Nora lirih, dengan cepat ia turun dari ring.

Leo menatap Nora yang berjalan menjauh, 5 tahun berlalu, Lowie mempunyai wajah baru sebagai Nora, meskipun ia tak pernah menemani Nora untuk bangkit, Leo bertemu dengan Nora sejak 2 tahun yang lalu, dan ia baru menyadari kalau Nora adalah adiknya. Selama beberapa tahun belakangan Leo terus memantau perkembangan Nora, tapi hingga sekarang Nora masih tak ingin berenang lagi.

"Leo ada yang harus aku bicarakan padamu" kata Nora serius, ia duduk di sofa dengan kaki menggantung sebelah.

Leo menatap Nora datar, ia kemudian duduk di depannya, "Apa?" tanya Leo.

"Antonius Schwan" ucap Nora menatap tajam ke arah Leo, "Dia akan mulai menghancurkan keluarga kita melalui Lamarck group" kata Nora dingin.

"Apa?" kata Leo terkejut.

"Bersiaplah, aku akan mengambil alih Lamarck dan Lorich group" kata Nora tajam.

"Fernando" ucap Leo menggeram, ia sudah menduga kalau dia akan bertindak untuk menyakiti keluarganya, "Dia adik daddy Keanos" ucao Leo.

"Ceritakan padaku" kata Nora menatap Leo.

"Jonny, ayah angkat mommy mempunyai anak, yakni Jenrico dan Keanos. Mereka adalah anak dari Jonny dan Maria, sedangkan Fernando adalah anak dari Maria dan Abigael. Yang kutahu Fernando tengah membalaskan dendamnya pada orang yang telah membunuh Abigael, ayahnya" kata Leo.

"Siapa?" tanya Nora datar.

"Ibu angkat Regis, Clara"

"Apa?" pekik Nora, saat ia bertamu di mansion keluarga Schwan, ia melihat nyonya rumah itu nampak seperti wanita baik-baik, "Itu tidak mungkin" lanjut Nora.

"Itu memang kenyataannya Nora, aku melihatnya sendiri. Dalam keluarga itu, Clara adalah wanita yang sangat bengis, lebih bengis daripada Fernando." kata Leo tajam, "Apa kau melihat Jimmy sewaktu di mansion Fernando?" tanya Leo serius.

"Siapa Jimmy?"

"Dia anak Jenrico. Kalau dugaanku benar, dia bergabung dengan Fernando untuk membunuh mommy karna mommy yang telah membunuh Jenrico" jelas Leo serius, mata Nora tak luput dari pandangan Leo, "Dan kau harus jauhi Regis, Elzio, dan Elle" kata Leo.

"Tidak dengan Regis" cercah Nora tidak setuju.

"Dengarkan aku" kata Leo seraya meraih bahu Nora, "Dalam keluarga itu yang bisa membantah ucapan Fernando dan Clara hanya Elzio dan Regis. Kau ingat dulu Fernando pernah menyebut Elle dengan sebutan Ana Clark?" Nora hanya mengangguk paham, "Elleanor, dia adalah pemimpin Cartel Jonny Dragon sampai sekarang" kata Leo.

Regret (#Riga 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang