Part 28

6 0 0
                                    

"Bagaimana keadaan Prince???" tanya Nora yang langsung menyerunduk saat Leo keluar dari ruang operasi.

Leo tersenyum, "Dia baik-baik saja" kata Leo, Nora bernafas lega, "Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Leo.

"Tolong jaga Prince, aku harus menemui Xave, dia sudah siuman." kata Nora mengalihkan pembicaraan.

"Kau belum menjawab pertanyaanku" kata Leo dingin seraya menahan lengan Nora.

"Aku tak bisa menceritakan sekarang" kata Nora lirih, ia melepaskan tangan Leo. Nora membalikkan badannya tiba-tiba terkejut dengan kehadiran Cardone yang berjalan ke arahnya.

"Tak kusangka kau juga seorang dokter, Queen" kata Cardone datar, ia berjalan semakin dekat dengan Nora.

"Aku seorang yang multi talent Mr. Cardone" kata Nora tenang.

"Kukira aku akan percaya padamu? Aku tau kalau Queen Nora adalah wanita yang bodoh, hingga William tidak menyerahkan perusahaan ketika Queen berusia 17 tahun" kata Cardone yang perlahan membuka kartu ASnya.

"Aku tidak suka membicarakan hal pribadi di depan umum Mr. Cardone" kata Nora tegas, "Leo... Kutitipkan Prince padamu" kata Nora seraya berjalan pergi, sesaat dia berhenti saat berpapasan dengan Cardone.
***

"Anak kita baik-baik saja Xave" kata Nora saat memasuki kamar inap Xavier, Nora berjalan mendekati suaminya dan langsung membantu untuk menidurkan kembali ke tempat tidur.

"Aku akan mencari tahu siapa yang mencoba untuk membunuh Prince" kata Xavier dengan kilat marah di matanya.

"Tidak perlu" kata Nora mencegah, dia menatap manik mata Xavier dengan lembut, "Aku sudah menemukannya" kata Nora tersenyum.

"Siapa?" tanya Xavier penasaran.

"Aku tak bisa memberitahumu sekarang, maafkan aku" jawab Nora murung. Xavier tersenyum dan mengusap tangan Nora yang menggenggam erat tangan kanannya.

"Aku ingin melihat Prince, aku ingin memastikan sendiri Prince baik-baik saja" Kata Xavier lirih.

Nora nampak berpikir, ia menatap Xavier dengan pandangan bingung, "Ah.. Emh, baiklah. Biar kubantu" kata Nora seraya membantu Xavier bangun.

Xavier tersenyum dan terus memandangi Nora, "Semakin hari aku semakin mencintaimu Queen" kata Xavier memuji, wajah Nora bersemu merah.

"Kalau kau mengatakan itu lagi, aku akan meninggalkanmu disini" kata Nora yang mengelak, ia memalingkan wajahnya ke arah lain untuk menyembunyikan merah tomatnya.

"Jadi kau tidak mencintaiku?" kata Xavier dengan tatapan mengiba.

"Aku mencintaimu" jawab Nora tulus.

"Aku tidak dengar" kata Xavier seraya memegangi telinganya.

"Aku mencintaimu" kata Nora sedikit lebih keras.

"Coba lebih keras lagi Queen, aku masih tidak mendengar perkataanmu" kata Xavier mempermainkan Nora.

"Ah sudahlah... Lupakan" elak Nora yang masih bersemu merah, Nora mulai mendorong kursi roda.

Xavier tersenyum melihat Nora bersemu merah. Xavier memandang lurus kedepan dengan masih tersenyum membiarkan Nora mendorong kursi rodanya.

"Ada apa?" tanya Xavier heran karna Nora tiba-tiba menghentikan langkahnya, Nora tercengang sontak Xavier menoleh kearah apa yang dilihat oleh Nora, "Pria itu" ucap Xavier mengingat sesuatu.

"Regis" gumam Nora lirih, Nora menghela nafasnya panjang dan kemudian ia melanjutkan langkahnya. Regis terdiam tanpa melakukan hal apapun, ia membiarkan Nora melewatinya begitu saja. Air mata Regis jatuh tak terelakkan saat Nora melewatinya.

Regret (#Riga 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang