Nora bangun dari tidurnya, ia merasa tidurnya sangat nyenyak. Perlahan ia menengadah ke sekeliling ruangan.
"Kamarku?" gumamnya lirih. Perlahan Nora bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Tak ada yang berubah selama 5 tahun, hanya ada beberapa tropi dan piagam yang terbakar karna ulahnya sendiri.
Nora keluar dari kamar setelah membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. Nora berjalan ke ruang keluarga, ia menemukan Leo yang duduk dengan ibunya. Tangannya gemetar menggenggam sebuah botol kecil dengan erat, ia pun menghampiri Leo perlahan.
"Maaf aku memakai baju milik putri rumah ini" kata Nora lirih.
"Bagaimana tidurmu?" tanya Leo lembut, ia menghampiri Nora dan menuntunya untuk duduk di sampingnya.
"Kau sangat cocok memakai baju putriku" kata Eleane lirih.
"Terima kasih nyonya" jawab Nora ala kadarnya.
"Apa yang kau bawa?" tanya Leo saat melihat genggaman tangan Nora.
Tangan Nora masih gemetar, ia menyerahkan botol itu ke tangan Leo. "Aku ingin sembuh, bantu aku. Aku tidak ingin berada di ruangan itu. Gelap, aku takut."
Leo tersenyum, ia meraih botol itu dan memasukkan di sakunya. "Tanpa meminta pun aku pasti membantumu. Akan kusiapkan kau makanan, sejak kemarin malam kau belum makan sesuatu"
Leo menarik Nora berdiri, "Mom, kami pergi dulu" Eleane hanya tersenyum menganggukkan kepalanya.
Nora duduk di ruang makan, ia tak berniat untuk bicara apapun sekarang. Nora bahkan hanya memainkan sendoknya.
"Apa kau sudah mulai tenang sekarang?" tanya Leo membuka pembicaraan, Nora menatap Leo seraya melepaskan sendok dan garpu dari tangannya.
"Kupikir yaa" jawab Nora santai, "Melihat gelagatmu, kau ingin menanyakan sesuatu. Tapi sepertinya kau harus kecewa, karna aku tidak akan menjawabnya" kata Nora kembali.
Leo menghela nafasnya panjang, ia menatap Nora yang meminum susunya kemudian menelan pilnya cepat.
"Kau mau kemana?" tanya Leo saat melihat Nora yang bangkit dari tempat duduknya.
"Ke tempat yang membuatku tidak merasa sesak"
***Leo menghela nafasnya untuk sekian kalinya, sudah berjam-jam ia melihat Nora yang duduk di tepi kolam renang. Leo memegang cangkir tehnya tanpa mengalihkan pandangannya dari Nora.
"Apa kau sangat mencintai wanita itu?" Leo menatap ibunya tiba-tiba saat mendengar pertanyaan itu. "Mommy merasa kalau dia adalah Lowie"
Dia memang Lowie, mom. Kata Leo dalam hati. Dia hanya diam tanpa menjawab pertanyaan ibunya.
"Dimana daddy?" tanya Leo mengalihkan pembicaraan.
"Apartemen Regis, daddy sangat kecewa pada mommy" kata Eleane, Leo bisa mendengar helaan nafas ibunya.
Pandangan Leo kembali menatap Nora. Tiba-tiba Leo terperanjat saat Nora menghilang, ia bangkit dari duduknya dengan raut wajah khawatir.
"Aku masih disini" jawab Nora datar. Ingin sekali Leo memarahi Nora, tapi melihat keadaannya membuat ia mengurungkan niatnya. "Aku ingin pergi berbelanja"
"Kau ingin aku temani?" tanya Leo dengan tatapan meminta.
"Tentu" jawabnya santai, Nora menatap Eleane yang sedang menikmati tehnya, "Aunty, kami pergi dulu." Eleane hanya menjawab dengan anggukan serta senyuman.
Tak berapa lama mereka telah sampai di pusat perbelanjaan kota. Nora melepaskan rengkuhan Leo, kemudian masuk ke salah satu butik yang ada disana.
Leo berdiri di dekat kasir menunggu Nora yang sedang memilih baju. Leo sedikit menyunggingkan senyumnya melihat adiknya yang sudah beraktivitas normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret (#Riga 3)
RomanceRun Run Run No.. I wanna look at you Regis Abraham I know you so well Lowie