Nora membuka kedua matanya, tatapannya pun langsung tertuju pada Regis. Nora tersenyum melihat Regis yang tersenyum.
"Bagaimana tidurmu?" tanya Regis lembut, ia duduk membelai rambut Nora lembut.
"Sangat nyenyak" balas Nora lembut, Regis mencium bibir Nora lembut. "Bagaimana kau bisa ada disini?" tanya Nora heran.
Regis menatap Nora heran, ia berfikir apakah Nora lupa kejadian yang terjadi semalam?
"Leo memberitahuku kalau kau ada disini" balas Regis, tangannya membelai rambut Nora. Perlahan Nora bangkit, ia menyingkirkan selimutnya.
"Aww" pekiknya sakit, ia melihat kedua tangannya yang terbalut. "Apa yang terjadi?" tanya Nora yang bertambah bingung.
"Kemarin kau tak sengaja mengiris dirimu sendiri saat memasak di dapur" jawab Regis, ia terpaksa berbohong karna ia tak ingin Nora kembali hilang kesadarannya.
"Sepertinya kemarin aku lupa meminum obatku" kata Nora santai, ia bangkit berdiri menuju kamar mandi. "Mau mandi bersamaku?" ajak Nora, tanpa diminta pun Regis akan tetap mengekor di belakangnya.
***"Nona... Mr. Elliot ingin bertemu dengan anda" kata Jenny sekertaris Nora di Ramanha group. Nora termenung seraya memutar-mutar stempel Greyson.
"Persilahkan masuk" ucap Nora dingin, Jenny pun keluar dan Leo langsung masuk ke dalam ruangan Nora. Belum dipersilahkan duduk, Leo langsung duduk di depan Nora.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Leo dingin, Nora menatap Leo datar, "Sebenarnya masalah apa yang sedang kau hadapi?" tanya Leo lagi.
Nora mengeluarkan sebuah dokumen dan memberikannya pada Leo, "Aku akan mengembalikan ini padamu" kata Nora lirih.
Leo membuka dokumen itu dan membelalak kaget, "Itu milikmu Nora" kata Leo dingin, dalam surat itu berisi pemindahan kekuasaan Ramanha Group.
"Aku memegang 2 perusahaan besar Leo, dalam Ramanha ada Lorich dan Lamarck. Masalah disini terletak pada Greyson" kata Nora memperlihatkan stempel Greyson group.
"Apa kau berniat untuk tak kembali pada kami?" tanya Leo tajam. Leo menatap Nora tajam, tapi Nora menunduk takut, "LOWIE... APA KAU SADAR DENGAN APA YANG KAU LAKUKAN?" bentak Leo.
Nora menatap Leo sedih, airmatanya menetes, ia bahkan tak bisa berkata-kata. Leo berkilat marah, ia berdiri dari tempat duduknya dan langsung mencengkram leher Nora.
"Heyyy... Kau sudah berjanji akan kembali, kau tau bagaimana mommy depresi karna mu?" ucap Leo dingin, ia mencengram leher Nora keras. Nora terpekik, ia berusaha melepaskan tangan Leo.
"LEO" pekik Nora keras, ia berhasil melepaskan cengkraman Leo. Nora mengatur nafasnya berat, dadanya kembang kempis setelah dicekik Leo.
Bugh, tak tanggung-tanggung Leo langsung menghajar Nora. Nora berusaha menghindar, ia tak membalas serangan Leo.
Bugh bugh bugh, Leo memukul wajah Nora keras, alhasil darah mengalir dari sudut bibir Nora. Meski keadaan Nora sangat parah, ia masih tak juga membalas pukulan Leo.
"NONA" pekik Yura terkejut, ia melihat nonanya dipukuli oleh Leo. Tanpa menunggu lama, dia maju untuk menolong Nora.
"Berhenti" ucap Nora dingin, ia menatap Yura dingin, "Ini urusanku dengan Leo. Pergi dari sini" kata Nora lagi, ia menatap Leo datar. Tangannya bersiap untuk meninju.
Bugh bugh bugh, Nora menangkis pukulan Leo. Leo menatap tajam adiknya, "Apa alasanmu melakukan ini?" tanya Leo dingin.
"Karna aku Nora... Lowie sudah mati" jawab Nora Sarkatis. Rahang Leo berubah menjadi keras, ia memukul Nora lagi dan lagi. Nafas Nora terengah-engah, tapi ia masih berdiri kokoh untuk menerima pukulan Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret (#Riga 3)
RomanceRun Run Run No.. I wanna look at you Regis Abraham I know you so well Lowie