"Aku akan menutup semua pabrik roti ini, dan aku akan memecat semua baby sitter Prince" ucap Xavier tegas seraya merangkul istrinya.
Nora diam, tangannya membalas pelukan suaminya dengan erat. Air matanya perlahan menetes, "Seharusnya aku tidak meninggalkan Prince. Seharusnya kau menungguku pulang, dan kita bisa datang ke pesta itu bersama" gerutu Nora, ia melepaskan tangan Xavier kasar dari pinggangnya.
Nora berputar-putar disekitar ruang operasi, Leo keluar dari ruangan itu langsung terkejut dengan kedatangan Nora yang tiba-tiba berdiri di hadapannya.
"Berikan hasilnya padaku" kata Nora yang meminta data operasi pada Leo.
"Putramu baik-baik saja" kata Leo halus, ia enggan untuk memberikan data itu karena itu bersifat rahasia.
"Berikan padaku" ucap Nora dingin, Leo menghela nafas menatap kedua mata Nora lekat. Leo masuk ke dalam ruang operasi lagi, dan mengambil beberapa dokumen.
Leo memberikan dokumen itu pada Nora, Nora mengambilnya dengan cepat dan langsung membaca isi dokumen itu.
Nora bernafas lega, kemudian ia merobek berkas itu dan langsung memasukkan ke dalam tong sampah. Tepat pada saat itu Leo berjalan pergi.
"Tunggu" kata Nora nenghentikan langkah Leo. Xavier menatap istrinya diam, Nora melangkahkan kakinya menuju Leo lagi.
Baju operasi yang dikenakan oleh Leo digeledah oleh Nora, "Queen.. Apa yang kau lakukan?" ucap Xavier yang meninggi, ia tidak suka kalau istrinya bersikap seperti itu ke lelaki lain.
Nora berdecak, ia mengeluarkan sesuatu dari kantong Leo, "Apa ini?" kata Nora dingin yang menunjukkan sampel darah, "Darah siapa ini?" tanya Nora lagi.
"Darah anakmu, aku ingin melakukan check up lengkap" kata Leo tanpa mengenal takut.
"Kau pikir aku Bodoh Leo?" ucap Nora dingin, ia menghela nafas panjang, "Sudahlah aku tidak ingin berdebat denganmu, pergi dari sini" kata Nora mengusir.
Leo sangat kesal dengan sikap Nora, ia juga tidak berhasil mendapatkan sampel darah Elzhar untuk di tes DNA. Leo pergi dengan berjalan angkuh melewati lorong rumah sakit.
"Jangan halangi aku" teriak seseorang, Nora mengerutkan keningnya. Nora membelalak kaget saat melihat ibu dan ayahnya nampak dicegah oleh beberapa bodyguard.
"Ada keributan apa disini?" tanya Nora dingin, sontak bodyguard itu langsung menunduk.
"Orang ini ingin menemui Anda maam" kata orang itu. Nora menghela nafas panjang, ia menatap sendu ibunya.
"Akan aku urus, terima kasih" kata Nora dingin, kemudian bodyguard itu pun langsung membungkuk dan pergi dari hadapan Nora.
"Siapa mereka?" tanya Xavier yang tiba-tiba ikut penasaran, ia pun langsung melingkarkan tangannya di pinggang Nora, "Sepertinya aku pernah bertemu dengan orang ini" kata Xavier lagi.
"Xave perkenalkan beliau Profesor Eleane dan Mr. Eric, orang tua Elliot" kata Nora datar.
"Lantas?" tanya Xavier tidak paham, ia sama sekali tidak peduli dengan apa yang dikatakan Nora.
"Hssss.... Lupakan. Aku mau berbincang dengan mereka. Kau ingin ikut atau bagaimana?" kata Nora memandang suaminya lekat.
"Tidak, aku akan ke kafe dekat sini untuk mengerjakan beberapa tugas" balas Xave tersenyum.
"Hmm.. Aku akan mengurus Prince setelah dia sadar" kata Nora seraya mengecup bibir Xave. Kemudian dia berbalik dan mulai berjalan ke arah Eleane dan Eric. Tapi saat akan berjalan pergi, tiba-tiba ia menghentikan langkahnya "Aku belum mengurus acara amal tadi sore. Tolong buka emailku, dan urus semuanya" kata Nora dengan senyum lebar dan lambaian tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret (#Riga 3)
RomanceRun Run Run No.. I wanna look at you Regis Abraham I know you so well Lowie