Part 7

7 2 0
                                    

Suasana ramai melingkupi aula besar di sebuah gedung perusahaan Nora, malam ini Nora sangat cantik dengan balutan busana berwarna kuning madu. Hari ini adalah hari ulang tahun perusahaan Nora yang ke 12 tahun, perusahaan yang telah Leo dirikan sejak lama, dan Nora baru mengambil alih sekitar 5 tahun yang lalu, dan nampak jelas perbedaan setelah Nora memimpin. Dari awal dia memang ditakdirkan untuk memimpin sebuah perusahaan, seharusnya Nora sadar kalau obsesinya untuk menjadi yang terbaik dari Leo adalah keputusan yang salah.

Leo bangga dengan adiknya yang telah mengembangkan perusahaan sampai ke titik dimana tak ada orang yang bisa mengguncang perusahaan yang ia dirikan.

Terima kasih atas segenap hati kalian yang mengabdi pada Ramanha Group, semoga pecapaian ini tak akan memudar sampai kapanpun.

Nora sangat senang, ia berdoa sebelum meniup lilinnya. Tepuk tangan meriah dari seluruh pegawainya yang telah hadir dalam acara pesta tersebut.

Nora memotong kue pertamanya, dengan cepat ia menyuruh pelayan untuk menyimpan kue pertamanya itu.

Nora memotong kue kedua, mata Nora menengadah mencari orang yang layak untuk menerima kue kedua.

"Elliot" panggil Nora keras, Leo memasang wajah herannya, tanpa berpikir panjang Leo menghampiri Nora. Nora menyuapi kue langsung ke mulut Leo, tepuk tangan meriah ia dapatkan setelah Leo menyantap kue dari tangan Nora. Leo tersenyum dan langsung mencium kening Nora lembut. Beberapa media memotret kebersamaan mereka. Tiba-tiba mata Nora melihat orang yang ia rindukan, "Regis" kata Nora lirih.

Leo menatap ke belakang, ada Regis yang tengah berdiri disamping Elzio, "Aku mengerti" kata Leo yang langsung meraih kue dari tangan Nora, dengan cepat Leo mengarah ke Regis, "Regis" panggil Leo dingin, Regis menoleh ke arah Leo.

Hap, Leo menyuap potongan kue itu ke mulut Regis, Regis melotot kaget, tapi Leo langsung menutup mulut Regis untuk tidak memuntahkan kuenya.

"Sial apa yang kau lakukan?" tanya Regis sebal, ia bersiap untuk meninju Leo, tapi ia urungkan karna ia harus menjaga sikap.

"Aku hanya tak suka dengan kuenya" kata Leo dingin, ia kemudian pergi dari hadapan Regis karna tak tahan melihat Schwan yang berjalan ke arah mereka.

Regis membelalakkan kaget saat ia menyadari kue yang ia makan, "Keju" gumamnya dalam hati, ia langsung menatap ke arah Nora yang tengah tersenyum pada kolega-koleganya.

Acara pesta berlangsung sangat meriah, semua nampak menikmati suasana dengan baik.

"Clara" teriak Schwan dengan keras, Nora menengadah untuk melihat apa yang terjadi.

"Aaaaaaaaaarrrrgh" teriak seseorang nyaring lagi, Nora membelalakkan matanya kaget melihat beberapa tamunya jatuh dengan busa yang keluar dari mulut mereka.

Leo menghampiri salah satu orang yang terkapar, "Jangan minum minuman yang disediakan" kata Leo lantang, sontak para tamu langsung melepaskan minuman yang mereka bawa. Suara pecahan menggema di ruangan itu hingga membuat suasana berubah sangat kacau.

"Nona... Sebaiknya anda pergi dari sini" kata penjaga yang langsung menghampiri Nora, Nora menatap nanar ke arah penjaga itu, ia pun menuruti dan pergi dari aula.

"Apa yang terjadi disini?" tanya Nora dingin, ia berjalan dengan angkuh menuju salah satu mobilnya.

"Ada yang meracuni minuman. Anda harus pergi dari sini, Nona." kata penjaga yang berdiri tepat di sisi Nora. Nora masuk ke dalam mobil, dengan cepat supir langsung melajukan mobilnya.

Dor, dalam perjalanan tiba-tiba mobil Nora di hadang, dengan cepat orang-orang Nora keluar. Baku tembak tak terelakkan, hampir seluruh orang-orang Nora telah ditembak mati, tapi Nora sama sekali tak gentar dengan apa yang terjadi.

Regret (#Riga 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang