WARNING!!!
AREA 17++
.
Yang masih bocah, mendingan get out gih😂
.
gue gak mau ngerusak moral kalian yg masih polos menjadi pura-pura polos😂
.
Walaupun gue masih di kategorikan bocah sih😂😅
.
Gue terlalu cepat untuk mengetahui hal yang seharusnya belum gue tahu😂
.
Hahaha<_<
.
Untuk chapter selanjutnya yg kemungkinan ada 17++ , gue bakal private yah👍●︿●~T_T~
.
Happy Reading😚
Awas nanti kerangsang dan ada yg basah loh👀😝🎐🎐🎐
Authors Pov
Flashback On
Sehun dan Tasya tidak tahu bahwa ada seseorang yang mereka tunggu telah sadar dari masa kritisnya.
Siapa lagi kalau bukan Luhan?
Ya. Luhan. Luhan bangun dari tidur panjang nya yang sudah di suguhkan oleh pemandangan yang membuat Luhan merasa jijik sendiri.
Bagaimana bisa, seorang guru mencium anak didiknya sendiri?
Terlebih lagi, orang itu adalah orang yang telah mengisi waktu Luhan bersama dengan orang itu beberapa hari lalu.
Rasanya Luhan ingin mengatakan kepada Sehun, bahwa ia harus melepaskan pagutan bibirnya dari bibir Tasya.
Namun, apa daya Luhan untuk berbicara. Sekedar menggerakkan jari tangan nya saja rasanya susah sekali.
Luhan tidak tahu mengapa hati nya sakit ketika melihat Tasya seperti di cium paksa oleh Sehun.
Apakah dirinya menyukai Tasya? Atau mencintainya?
Air mata Luhan menggenang dan akhirnya tumpah.
Bagaimana perasaan kalian, jika kalian satu ruangan dengan mereka tidak di anggap oleh mereka?
Sungguh menyakitkan bukan? Itulah yang di rasakan oleh Luhan saat itu.
Sehun melewati Luhan begitu saja dengan menggendong Tasya keluar.
Mereka berdua tidak menyadari bahwa ada seseorang yang mereka tunggu telah kembali ke dunia lagi.
🎐🎐🎐
Malam ini akan menjadi malam yang menyenangkan bagi Irene untuk meluapkan semua rasa kesal dan benci nya terhadap Tasya.
Bawaannya Irene selalu saja ingin membunuh Tasya dengan tangan nya sendiri.
Irene juga melihat kejadian itu. Kejadian yang dilihat oleh Luhan.
Pagi itu, Irene ingin menjenguk Luhan—sepupunya Sehun. Ia membawakan buah-buahan untuk Luhan.
Tak lupa, Irene juga membawakan bunga dan makanan kesukaan untuk Sehun.
Betapa bodohnya dirinya ketika melihat kejadian dimana Sehun melumat bibir Tasya.
Bodohnya lagi, ia masih tetap di balik pintu melihat semua kejadian itu dari awal sampai akhir.
Irene seperti di khianati oleh Sehun.
Tasya lebih beruntung daripada Irene.
Dulu, selama Irene menjalin hubungan dengan Sehun, ia sama sekali tak pernah merasakan bibir manis milik Sehun.
Jangankan di sentuh oleh Sehun, bibirnya saja pun tak pernah di rasakan oleh Sehun.
Itu sama halnya dengan seperti mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru Magang - Oh Sehun ✔
ФанфикKuatkah kalian menjalani kehidupan milik Tasya yang selalu tidak pernah menemui titik terang? Mampukah kalian terus mencari titik terang tersebut disaat titik terang tersebut perlahan muncul kemudian kembali menghilang? Sanggupkah kalian? Sehun, Bae...