Chapter 25

4.7K 641 9
                                        

Authors Pov

"JAWAB SAYA TAS!"

Baru kali ini, Sehun membentak Tasya sangat keras yang membuat seluruh tubuhnya bergetar hebat ketika menerima bentakan itu.

"Sa...saya..."

"Jawab saya dengan benar!"

"Sa...saya sebenarnya ingin mengatakannya malam itu juga dimana saat Luhan dibawa ke rumah sakit. Tapi, saya pikir, jika saya mengatakannya kalau Kai adalah Om saya yang telah membuat Luhan seperti ini, Pak Sehun akan memarahi saya dan meminta saya untuk menjauhi Luhan."

Tasya menjelaskan semuanya dengan rasa yang tidak bisa di kendalikan karena dirinya memang benar-benar ketakutan sekarang.

Sehun tertawa miris, "ternyata pemikiran kamu sama seperti dengan pemikiran saya Tas."

Tasya berhenti menangis dan berusaha berani menatap Pak Sehun.

"Maksud Pak Sehun?"

"Saya minta kamu untuk menjauhi Luhan. Karena kamu, Luhan jadi seperti ini. Saya benci sama kamu Tas. Saya kecewa sama kamu." Lirih Sehun.

Tangisan Tasya kini kembali terdengar.

"Saya minta maaf, karena saya Luhan jadi seperti ini. Saya minta sama Pak Sehun untuk tidak menjauhkan saya dengan Luhan." Tasya memohon ke Pak Sehun.

Tidak ada satu kata yang keluar dari mulut Sehun untuk menerima atau menolak maaf dari Tasya.

Yang kini terdengar hanya helaan napas berat dari Baekhyun.

"Lo gak perlu minta maaf sama Pak Sehun Tas. Luhan yang salah sama lo. Luhan pantas menerima ini semua. Kedekatan lo sama Luhan selama ini hanyalah rencana busuk Luhan doang. Itulah alasan gue kenapa gue melarang lo untuk dekat dengan Luhan." Baekhyun membuka suaranya.

Luhan menegang ketika Baekhyun berusaha membokar setengah rahasianya. Dia tidak ingin Sehun mengetahuinya, terlebih lagi Tasya.

"Maksud lo Baek?" Tasya menatap Baekhyun.

"Kedekatan lo sama Luhan hanyalah rencana dia doang Tas." Ucap Baekhyun penuh penekanan.

Kini Tasya beralih menatap Luhan, "apa itu benar Lu?"

"Tas... Gue minta maaf." Lirih Luhan.

Tasya tidak kuat lagi membendung air matanya, "gue kecewa sama lo Lu. Gue minta sama lo untuk tidak bertemu dengan gue lagi."

Tasya keluar dari ruangan Luhan dengan air mata yang berjatuhan dan dengan sigap Baekhyun mengejar Tasya.

Kai tertawa puas menyaksikan drama yang ia buat telah berhasil. Begitupun dengan Lay dan Mingyu.

"Ini adalah balasan buat seorang pengkhianat yang gak tahu diri kayak lo!" Lay menatap tajam Luhan.

"Apa lo udah jatuh ke dalam pelukan anak dari cewek sialan itu? dan lo khianatin kita bertiga?" Kata Mingyu.

"Gue gak pernah ada niatan buat khianatin kalian semua. Gue tahu diri kok. Gue hanya mikir, bahwa yang gue lakuin sekarang itu udah terlalu jauh buat gue." Jelas Luhan dengan nada pelan.

Kai yang dari tadi membungkam mulutnya, kini mengatakan sebuah rahasia yang dimaksudkan untuk mengancam Luhan.

"Hun, apa lo gak mau tahu kronologis kecelakaan kedua orang tua Luhan seperti apa? Kalau lo mau tahu, lo boleh tanya langsung ke sumbernya. Luhan."

Hari ini adalah hari yang membuat Kai, Lay dan Mingyu tersenyum puas sepanjang hari. Mereka menang.

Kai bersama dua anak buahnya keluar dari ruangan Luhan. Mereka sudah terlalu cukup puas untuk hari ini.

Guru Magang - Oh Sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang