Authors Note:
⚠Tolong baca baik-baik!⚠
vommentnya juseyooo😟😞
percayalah, ngetik suatu cerita di tengah-tengah kesibukan gak semudah kalian comment
'Kak, lanjut'
.
kalo blm ada perubahan sama sekali, dengan terpaksa gue gak akan melanjutkan cerita ini dan langsung menamatkan cerita ini dengan ending ala kadarnya.
.
Terimakasih bagi yang vote dan commentnya. Kalianlah penyemangat gue untuk menulis cerita.🎐🎐🎐
Tasya Pov
Satu minggu akhir ini, gue jadi lebih sering jalan bareng Hanbin ketimbang sama Sehun. Terkadang, kita sekadar pergi ke taman, toko buku ataupun pergi ke atap gedung waktu itu.
Entah sejak kapan, rooftop masuk ke dalam list tempat favorit yang wajib gue kunjungi jika weekend tiba ataupun liburan berkat Hanbin yang selalu mengajak gue pergi ke rooftop.
Gimana kabar hubungan gue dan Sehun? Gue juga gak tahu gimana kelanjutan hubungan gue dan dia. Kalau emang Sehun ingin hubungan kita break untuk sementara, gue terima.
Gue akui, Sehun pasti ingin fokus terlebih dahulu untuk bisa lolos mengikuti olimpiade di Inggris. Kalau emang Sehun pengen break, seharusnya dari awal dia bilang ke gue. Gak seperti ini! Gue seakan-akan di gantungin.
Sepertinya Tuhan memberkati hubungan kita berdua. Contohnya, gue dan Sehun di pertemukan di lorong perpustakaan kampus.
"Aku mau ngomong sama kamu." Kata gue langsung begitu mengetahui saat Sehun mencoba menghindar dari gue sembari memegang lengannya.
Dengan sarkas, Sehun melepaskan pegangan tangan gue yang memegang lengannya yang membuat gue terperangah tak percaya akan perubahan sikapnya.
Ada sedikit perasaan sakit hati hingga membuat gue mengerjapkan mata dua kali. Ini bukan Sehun yang gue kenal.
Sehun yang gue kenal, baik, sopan, ramah dan hangat. Gak dingin dan kasar seperti ini.
"Apa?" Tanyanya singkat.
"Apa kabar?" Kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut gue tanpa permisi.
Sehun membuang pandangannya ke arah lain supaya tidak melihat gue.
"Cepat ngomong. Gue gak punya waktu banyak."
Duarrr!
Dunia seakan-akan runtuh saat Sehun mengucapkan kata 'gue' bukan 'aku'.
"Kenapa kamu tiba-tiba jauhin aku dan terus menghindar ketika aku mendekati kamu? Apa aku punya salah sama kamu?"
"Gak usah basa-basi." Ucap Sehun dingin seperti tak mengenal gue.
Masih dalam diam, gue membiarkan waktu terulur begitu saja demi melihat sosok yang sangat gue rindukan belakangan ini dari dekat.
Kesadaran gue kembali dan langsung bertanya apa yang ingin gue tanyakan pada Sehun.
Namun, belum sempat gue bertanya, air mata gue berlinang begitu sepasang mata gue menangkap objek yang kembali membuat hati gue sakit.
Cincin itu. Sehun melepaskannya.
"Bagaimana dengan hubungan kita, Sehun?" Kata gue sesegukan.
"Kita break dua bulan."
"Semudah itu?" Tanya gue tak percaya menatapnya.
"Kalau gak ada yang mau di omongin lagi, gue pergi."
Tanpa mendapat izin dari gue, Sehun lambat laun pergi dari hadapan gue sesuai dengan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru Magang - Oh Sehun ✔
FanfictionKuatkah kalian menjalani kehidupan milik Tasya yang selalu tidak pernah menemui titik terang? Mampukah kalian terus mencari titik terang tersebut disaat titik terang tersebut perlahan muncul kemudian kembali menghilang? Sanggupkah kalian? Sehun, Bae...