Chapter 31

3.6K 486 30
                                    

Tasya Pov

"Mas, Mbak, kalau mau pacaran modal dikit dong. Inituh taman, tempat umum."

Mendengar ada orang yang ngomong begitu, Pak Chanyeol langsung narik bibirnya dan tersenyum kikuk meminta maaf pada orang itu.

"P-pak Chanyeol sih..."

Pak Chanyeol garuk tengkuk kepalanya, "maaf. Abisnya bibir kamu gak nahan banget."

Damn!

Kenapa tiba-tiba pipi gue langsung merah ya? Kayak baju lebarannya orang China ya?

"Cie pipinya merah... Pasti mau minta nambah lagi ya?" Asu. Pak Chanyeol noel pipi gue.

"Nambah apaan sih Pak! Kalo saya minta nambah nilai seni saya, saya baru mau."

"Ya itu. Kalau kamu mau saya nambahin nilai seni kamu, saya harus nyium bibir kamu dulu."

Seenak jidat dia kalo ngomong. Daripada tambah ngawur ceritanya kayak wayang OVJ, mendingan gue ninggalin dia di taman sendirian.

Sekarang gue berada di dalam mobil Pak Chanyeol dan sudah memakai sabuk pengaman supaya aman.

Supaya aman apanya nih?(⊙o⊙)

Gak lama pun Pak Chanyeol udah duduk di samping gue dan memakai sabuk pengamannya.

Sebelum dia menyalakan mesin mobilnya, dia mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah gue.

"Pak Chan-- emphhh."

Mulut sialan. Sejak kapan gue mendesah kayak gitu coba?

Sepertinya Pak Chanyeol mendengar gue mendesah. Soalnya dia melepaskan pagutannya dan tersenyum miring ke gue lalu mencium bibir gue lagi.

Gue gak bisa nolak ciumannya. Ciuman yang memabukkan gila. Mau ngebales, takutnya dibilang murid gak bener. Gak dibales, sayang.

Gue hanya bisa mejamin mata gue dan gue merasakan kedua tangan gue di tuntun sama Pak Chanyeol supaya mengalungkan kedua tangan gue di lehernya.

Gue yang merasakan itu tiba-tiba, reflek gue membuka mata gue. Dan yang lebih terkejutnya adalah Pak Sehun ngeliat kita lagi berciuman.

Karena merasakan gue ngeliat Pak Sehun yang mergokkin gue sama Pak Chanyeol, Pak Sehun langsung pergi begitu aja.

Sementara dengan kita, kita menghabiskan waktu bersama di dalam mobil.

🎐🎐🎐

Authors Pov

Hari ini Sehun akan mengunjungi Irene di apartmentnya karena Sehun ingin mengajak Irene jalan.

Senyum yang tadi selalu merekah di sudut bibirnya, kini lenyap dalam sekejap ketika dirinya masuk ke dalam kamar Irene yang tidak terkunci itu.

Dirinya melihat Irene yang sedang bercinta dengan nikmatnya bersama seorang pria.

Mereka berdua yang merasakan kehadiran seseorang disana langsung berhenti dari aktivitas mereka.

Irene segera menyambar selimutnya dan segera menemui Sehun yang masih mematung di ambang pintu kamarnya.

"Kenapa lo lakuin itu semua? Hm?" Sehun mendelik tidak suka.

"Mendingan lo sekarang pergi!" Irene mendorong tubuh Sehun supaya pergi dari apartementnya.

"GUE TANYA SEKALI LAGI SAMA LO! KENAPA LO TEGA LAKUIN ITU SEMUA?!" Bentak Sehun ke Irene.

Irene hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya. Ia tidak berani menatap Sehun disaat sifat emosinya datang seperti ini.

Guru Magang - Oh Sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang