#2

7.9K 418 30
                                    

Hari senin

Hari ini, kayanya hari yang sial banget bagi gua. Gimana engga coba, tadi pagi gua di hukum karena lupa bawa topi buat upacara.

Terus sekarang...

Gua di suruh bawa buku paket yang tebelnya melebihi bedak cabe-cabean.

Sial bangetkan?!

Gua sih ga masalah bawa buku-buku ini. Tapi masalahnya jarak perpustakaan ke kelas gua itu jauh banget. Mana banyak lagi nih bukunya. Kamvret.

"Sini gua bawain." tiba-tiba setengah dari buku-buku itu di ambil orang.

"Bang chan?" gua liatin chanyeol kaga percaya.

"Kenapa? Lo terharu karena tiba-tiba pangeran tampan bantuin elu?"

Gua tumpukin semua buku biar chanyeol yang bawa, "terharu kutil lu meletus. Telat banget sih datangnya, gatau apa tangan gua hampir copot."

"Haeunku yang cantik." ujar chanyeol melembut.

"Iya, abangku yang tampan."

"Bisa ga lu tinggal bilang aja terima kasih gitu karena udah di bantuin."

"Buat apa? Lagian seharusnya ini emang tugas laki-laki." ujar gua abis itu berjalan duluan.

"Yak!! Bantuin bawa kek."

Gua berhenti jalan, terus berbalik menatap chanyeol tajam.

"Bantuin lah dek, walaupun gua kuat. Ini tetep aja berat."  si chanyeol mulai nih ngeluarin jurus mautnya, sosoan bertingkah imut. Padahal mah ga ada imutnya sama sekali.

Gua mendekat lagi kearah chanyeol, abis itu ambil satu buku dari dua puluh buku.

"Are you crazy?!"
"Masa cuma ngambil satu sih dek."

"Yaudah kalo ga mau di bantuin." gua tumpukin lagi bukunya.

"Y dek Y."
"Tapi seengaknya dua buku kek."

Gua pun ngambil dua buku paket biologi itu, "puas?"

"Jahat banget lu mah sama kakak sendiri." dumel chanyeol sambil terus berjalan beriringan sama gua menuju kelas.

"Ini hukuman buat elu bang, karena hari sabtu ngerjain gua."

"Ngerjain apa?"

"Jangan sok pura-pura polos deh bang. Elu nyuruh si amang minta bayar bubur ke gue kan?"

"Hahaha, di bayar kaga sama lu?"

"Kampret lo bang." gua nendang kaki chanyeol.

"bisa ga sih lo ga usah nendang. Sakit tau."

Gua beralih memukuli tangannya, "Tuh gua ga nendang."

"Sama aja kampret."

"Makanya jangan berani-berani jailin gua."

"Iya maaf,gua nyesel jailin lo."

"Lo nyesel? Kalo nyesel, pulang sekolah traktir gua."

"Nah ini, pasti ujungnya minta traktir."

"Yaudah kalo ga mau." gua lanjut mukulin chanyeol.

"Iya.. Iya.. Pulang sekolah gua traktir es krim di kafe depan."

"Saik bosque, boleh juga tuh."


"Chanyeol.. Haeun.. " gua sama chanyeol langsung beralih ke sumber suara yang neriakin nama kita berdua.

Ternyata itu sehun yang lagi berlari ke arah kita, "Lama banget njing." dumel sehun.

"Makanya jangan nyuruh cewek lemah cantik kaya gua gini, kan jadinya lama."

AdikKakakZone [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang