Part 20

55 12 0
                                    

Kring...

Bunyi alarm dari ponsel Chaeyeon berhasil mengeluarkannya dari alam mimpi yang telah berjam-jam dia selami. Seperti biasa, dia mengatur alarm dengan suara yang memekakan telinga karena dia sangat sulit dibangunkan dengan suara lirih.

Seperti waktu yang sudah ditentukan oleh Woohyun, Chaeyeon, Eun Bi, dan Dongchan segera bersiap diri untuk memenuhi ajakan pria pemilik penginapan itu. Waktu menunjukkan pukul 05.00 pagi. Chaeyeon dan Dongchan tampak bersemangat, tetapi tidak dengan Eun Bi. Dia masih mengantuk walaupun setelah mandi sekalipun.

Dengan memakai sepatu kets, celana training, T-shirt, dan jaket, Chaeyeon dan yang lainnya menunggu Pria bernama Nam Woohyun di depan gerbang penginapan. Tidak lama kemudian orang yang mereka tunggu menampakkan batang hidungnya.

"Kalian sudah siap? Kajja! Kita joging bersama-sama di pagi buta yang segar ini!" teriak Woohyun bersemangat sembari mengangkat dan mengepalkan tangannya. Mereka semua ikut berteriak dan melakukan hal yang sama. Lalu mereka memulai olah raga pagi mereka dengan joging. Sebenarnya Woohyun ingin mengajak mereka ke suatu tempat. Dia bisa saja naik mobil, tetapi karena dia suka sekali berolah raga, jadi dia memutuskan untuk menuju ke tempat tujuan dengan joging. Berhubung tempatnya tidak terlalu jauh, jadi tidak akan ada masalah.

Setelah hampir satu jam berlari dengan arahan Woohyun dan sempat beberapa kali beristirahat, akhirnya mereka telah sampai di Seongsan Ilchuldbong, atau bisa disebut sebagai puncak matahari terbit. Inilah tempat di mana kita bisa melihat matahari terbit dengan jelas. Dengan berlatarkan laut, melihat pemandangan sunrise terasa lebih indah.

"Baiklah, waktunya tinggal sedikit lagi. Ini, pakai kacamata kalian," ujar Woohyun sembari memberikan kacamata yang dia bawa. Dia memang sengaja membawa empat kacamata koleksinya. Mereka berempat duduk di tepi tebing sembari menikmati indahnya pemandangan sunrise.

Chaeyeon menatap Dongchan dengan tatapan sendu. Berharap pria yang ada di sebelahnya ini adalah pria yang dia cintai. Berharap pria yang di sebelahnya ini adalah pria yang mencintainya. Berharap pria yang di sebelahnya ini adalah Kim Donghyuk. Mereka serupa tapi tak sama. Mereka memiliki wajah yang mirip, tetapi mereka adalah orang yang berbeda. Wajah mereka memang mirip, tetapi sifat mereka berbeda. Sifat yang sangat bertolak belakang. Membuat Chaeyeon sangat membenci pria yang berada di sebelahnya ini sampai kapanpun.

"Walaupun dia telah meminta maaf dan berjanji akan menjadi baik, tetapi dia bukan Donghyuk. Dia akan tetap menjadi Dongchan. Dan dia tidak akan pernah menggantikan Donghyuk dari hatiku," batin Chaeyeon.

Seketika tatapan sendu itu berubah menjadi tatapan benci. Merasa ada yang memperhatikannya, Dongchan menoleh. Chaeyeon segera memalingkan wajahnya ke depan berpura-pura menikmati pemandangan indah di depannya itu.

"Jung Chaeyeon," panggil Dongchan dan Chaeyeon segera menoleh ke arahnya menunjukkan raut muka yang seakan berkata 'kenapa?'.

"Aku ingin berbicara empat mata denganmu."

....

Dan di sinilah mereka sekarang, di balik sebuah pohon besar yang cukup jauh dari tebing yang tadi mereka duduki bersama teman-teman mereka. Chaeyeon berdiri seraya melipat kedua tangannya di dada.

"Ada apa?" ujarnya dengan tatapan sinis. Dongchan hanya tersenyum menanggapinya.

"Aku tahu kau memperhatikanku tadi," ujar Dongchan percaya diri dengan senyuman liciknya.

"Wajah sama, tapi senyum berbeda," batin Chaeyeon.

"Siapa yang kau maksud memparhatikanmu tadi?" tukas Chaeyeon berusaha menyembunyikan wajahnya yang merona karena ketahuan memperhatikan Dongchan.

"Siapa lagi? Tentu saja kau JUNG CHAEYEON." Dongchan sengaja menekan kata 'Jung Chaeyeon' dalam nada ucapannya.

"Jadi kau menuduhku?" tanya Chaeyeon sinis.

"Yup! Karena aku melihat dengan jelas."

"Jadi apa maumu?" Dongchan mengerutkan dahinya karena pertanyaan Chaeyeon yang aneh.

"Apa mauku?" Chaeyeon mengangguk.

"Mauku adalah... Tolong, tolong beri aku kesempatan untuk menggantikan Donghyuk di hatimu."

Deg...

Jantung Chaeyeon berdegup dua kali lebih cepat. Kenapa Dongchan mengatakan itu? Apa dia telah menyukai Chaeyeon? Apa ada alasan di balik kemauannya itu? Apa dia ingin mempermainkan Chaeyeon? Dan banyak pertanyaan lain di benak Chaeyeon. Sekarang dia merasa sangat marah kepada pria di hadapannya itu. Sudah bagus dia telah dimaafkan, tetapi kenapa dia meminta lebih?

"Dasar tidak tahu diri," batin Chaeyeon.

"Apa kau sudah gila?" ujar Chaeyeon sembari mengangkat salah satu alisnya dan menatap Dongchan sinis.

"Apa yang kau katakan?" Suara itu berhasil mengalihkan pandangan Chaeyeon dan Dongchan ke arah seseorang yang berdiri secara tiba-tiba.

"Wooh... woohyun?" ucap Dongchan terbata-bata. Ya, orang itu adalah Woohyun. Dongchan menatap Woohyun tanpa berkedip.

"Aku tanya sekali lagi kepadamu, apa yang kau katakan?" ucap Woohyun dengan tatapan tajam, seperti predator yang sedang mengintai mangsanya dan siap melahap mangsanya bulat-bulat.

"Apa yang aku katakan? Memangnya ak... aku mengatakan apa?" tubuh Dongchan bergetar. Chaeyeon yang melihat mereka kebingungan dengan Woohyun yang tampak tidak ramah dan Dongchan yang tampak ketakutan.

"Sekarang aku tanya, bagaimana dengan Gyuri?" ucapan Woohyun membuat jantung Dongchan seperti lepas dari tubuhnya. Dongchan benar-benar sudah lupa jika dirinya mempunyai sebuah kontrak dengan Nam Gyuri, adik Woohyun. Dongchan dan Gyuri membuat sebuah kontrak bahwa mereka berdua akan berpacaran sampai orang tua Gyuri tidak menjodohkannya dengan Jung Il Woo dan jika berhasil, perusahaan Gyuri akan bekerja sama dengan perusahaan ayah Dongchan karena perusahaan Gyuri adalah salah satu perusahaan terbesar di Korea.

"Oh tidak, aku benar-benar lupa dengannya," ujar Dongchan. Woohyun hanya menggelengkan kepalanya. Sementara Chaeyeon yang tidak tahu apa-apa hanya mendengar tanpa tahu apa yang terjadi.

"Jadi, bagaimana?" ucap Chaeyeon sinis seraya melipat kedua tangannya di dada.

"Maaf, Chaeyeon. Mungkin lain kali saja." Dongchan tersenyum malu seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku ingin menyelesaikan kontrak dengan Gyuri dulu. Setelah itu aku akan membuatmu menyukaiku," lanjutnya. Setelah itu Dongchan pergi meninggalkan Chaeyeon dan Woohyun yang masih merasa heran dengan sikap Dongchan.

"Woohyun, sebaiknya aku juga menyusulnya dan menemui yang lainnya," ucap Chaeyeon sementara Woohyun hanya mengangguk dan tersenyum.

"Aku tidak akan membiarkanmu bersama Chaeyeon, Dongchan. Kau harus menikah dengan Gyuri. Dan itulah kenapa aku setuju dengan kontrak yang kalian buat," batin Woohyun.

ApologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang