Eun Bi diizinkan untuk beristirahat di salah satu kamar bersama dengan Chaeyeon yang menemaninya untuk beberapa saat. Sementara Dongchan terlihat sedang berbincang dengan Woohyun, tampaknya mereka sangat akrab. Chaeyeon memperhatikan mereka sedari tadi. Sekarang dia tengah duduk di tepi ranjang bersama Eun Bi yang sedang tertidur pulas. Mungkin tertidur untuk sementara waktu akan menenangkan pikirannya.
Karena Dongchan dan Woohyun berbincang di ruangan yang terletak di depan kamar yang di tempati Eun Bi dan Chaeyeon, maka Chaeyeon bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Tentu saja dia juga bisa melihat mereka karena pintu kamar terbuka.
"Dongchan, apa kau sudah berhasil mendaftar di sana?" tanya Woohyun kepada Dongchan sembari menyeruput tehnya. Wajah Dongchan tampak menunjukan rasa sedih.
"Belum, tapi aku akan berusaha. Walaupun sesulit apapun, aku tidak akan menyerah untuk bisa masuk ke sana," jawab Dongchan dengan mantap.
"Oh iya Dongchan, aku ingin mengenalkan salah satu rekanku kepadamu, mungkin dia bisa membantumu." Tidak lama kemudian, datanglah seorang pria tampan dengan mengenakan setelan jas rapi dan terlihat sangat mempesona dan berwibawa.
"Kenalkan, ini Kim Hanbin, dia sekertaris kepala dinas pendidikan," ucap Donghyuk memperkenalkan pria yang disebut Hanbin itu. Dongchan dan Hanbin saling berjabat tangan dan saling memperkenalkan diri.
"Kebetulan sekarang ini Hanbin sedang cuti, jadi aku mengundangnya untuk datang ke sini," ujar Woohyun menjelaskan. Setelah itu mereka bertiga melanjutkan berbincang dan Chaeyeon memutuskan untuk keluar ke balkon mencari udara segar. Dia tidak berminat lagi menguping pembicaraan ketiga pria itu.
Tetapi ada sesuatu yang mengganjal dari apa yang mereka bicarakan. Chaeyeon berusaha mengingat-ingat lagi percakapan mereka.
"Dongchan ingin mendaftar apa?" gumam Chaeyeon penasaran."Dan kenapa pria dari dinas pendidikan itu dapat membantu Dongchan untuk mendaftar?" Chaeyeon mengerutkan dahinya berpikir.
"Apa dia ingin mendaftar kuliah? Tapi kenapa dia kesulitan untuk itu? Ini sangat aneh, tapi apa peduliku? Itu adalah urusannya, biarkan dia menyelesaikannya sendiri." Setelah itu Chaeyeon memutuskan untuk berkeliling penginapan. Berhubung waktu sudah menjelang petang, Chaeyeon segera bersiap dan pergi melihat matahari terbenam di bukit dekat penginapan.
....
Chaeyeon berjalan menaiki bukit dengan santai sembari menikmati udara segar. Setelah sampai di atas bukit, dia duduk beehadapan dengan laut. Walaupun jarak laut tersebut cukup jauh, tetapi tetap bisa terlihat dari atas bukit.
Sambil bersantai, Chaeyeon mendengarkan musik lewat earphone yang dibawanya. Bagi Chaeyeon, tiada hari tanpa musik, jadi setiap saat di manapun dia berada dia selalu mendengarkan musik. Tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh pundak Chaeyeon dan membuatnya terkejut.
"Ah, Woohyun! Ternyata kau, duduklah," ujar Chaeyeon menepuk rumput di sebelahnya memberi isyarat agar Woohyun duduk. Woohyun tersenyum dan duduk di sebelah Chaeyeon.
"Jadi, kenapa kau berada di sini?" tanya Woohyun membuka pembicaraan. Senyumnya tidak luput dari wajah tampannya itu.
"Aku? Ah, aku sedang melihat matahari. Lalu bagaimana denganmu?"
"Sama, aku setiap hari datang kemari untuk melihat sunset. Menurutku itu sangat indah." Sunset juga pemandangan yang sangat indah bagi Chaeyeon. Duduk berdua dengan Woohyun saat ini mengingatkan Chaeyeon dengan Donghyuk saat mereka pergi berkemah. Mereka juga melihat sunset di sebuah bukit.
"Lihat! Di sana ada awan hitam, sepertinya hujan akan turun," ujar Woohyun meunjuk ke arah awan hitam yang akan menutupi matahari.
"Iya benar, sepertinya kita tidak akan melihat sunset hari ini," ucap Chaeyeon sedikit bersedih. Woohyunpun tersenyum.
"Jika tidak hari ini, mungkin besok." Chaeyeon memandang Woohyun lekat-lekat. Di dalam hatinya, dia berharap pria di sebelahnya ini adalah kekasihnya, Donghyuk.
"Tidak bisa, besok aku akan kembali ke hotelku." Chaeyeon semakin bersedih.
"Tidak usah bersedih begitu. Sebelum kau kembali ke hotelmu, aku ingin mengajak kalian ke suatu tempat. Kau pasti akan suka, begitu juga dengan Eun Bi dan Dongchan. Dan jangan lupa, bangunlah pagi-pagi sekali." Perkataan Woohyun sangat lembut, mungkin dia memang orang yang lemah lembut. Itulah yang dipikirkan Chaeyeon saat ini. Dia terus saja menatap Woohyun dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
"Hei! Kau tidak apa-apa? Hujan akan turun, sebaiknya kita kembali ke penginapan," ujar Woohyun menyadarkan Chaeyeon dari lamunannya.
"Ah, iya. Ayo kita pergi." Setelah itu mereka berdua kembali ke penginapan sebelum hunan turun.
Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sedari tadi di balik pohon. Setelah itu angin berhembus kencang dan orang itupun menghilang.
~~~~
Author balik lagi dengan part yang sangat pendek😂
Maafkan author yang malang ini🙏😔
Karena tugas sekolah yang sangat banyak dan susahnya naudzubillah, jadi author cuma bisa up date segini doang.
Sekali lagi author minta maaf yang sebesar besarnya🙏
Warning!!!! Typo bertebaran.Dan budayakan vomment setelah membaca, gomawo🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Apology
FanfictionMaaf, maafkan aku karena aku tidak bisa menepati janjiku. Aku mencintaimu, walau aku tidak bisa berada di sisimu selamanya. Aku mohon maafkan aku. MIANHAE, SARANGHAE. 미안해, 사랑해. #3 namgyuri (17 Desember 2021)