"Terima kasih sudah membantu, kalau kau butuh bantuan kau bisa hubungi aku," ujar Chaeyeon setelah memberikan nomor teleponnya, begitu juga dengan Gyuri.
"Iya, sama-sama. Kau juga kalau butuh bantuan hubungi aku. Aku siap membantu. Apalagi kita sama-sama dari Seoul." Gyuri memang sangat ramah kepada orang lain. Jadi tidak heran jika dia memiliki banyak teman.
"Chaeyeon! Di sini kau rupanya, aku mencar..." ucapan Eun Bi terhenti setelah melihat Gyuri.
"Kau Nam Gyu Ri kan?" tanya Eun Bi tanpa berkedip. Gyuri memgangguk dan tersenyum ramah.
Eun Bi menarik tangan Chaeyeon menjauh dari Gyuri dan berbisik kepadanya. "Bagaimana kau bisa bertemu dengannya?"
"Tadi dia membantuku membawakan kardus." Eun Bi memgangguk dan lembali menarik tangan Chaeyeon mendekati Gyuri.
"Perkenalkan, namaku Hwang Eun Bi, sahabat Chaeyeon," Eun Bi mengulurkan tangannya dan Gyuri menjabat tangan Eun Bi.
"Senang berkenalan denganmu Eun Bi."
Kring....
Ponsel Gyuri berbunyi. Segera saja dia mengambil ponselnya dari dalam tas yang dibawanya. Tertera nama Kim Dongchan di layar ponselnya.
"Sebentar ya, ada yang menelfon," ujar Gyuri.
"Tidak apa-apa. Angkatlah, siapa tahu penting. Kalau begitu, kami pergi dulu. Sampai jumpa Gyuri." Chaeyeon mengajak Eun Bi kembali ke kamar dan meninggalkan Gyuri yang sedang menjawab telfon dari Dongchan.
Sungguh pertemuan yang tidak terduga bagi Chaeyeon, begitu juga dengan Eun Bi yang tahu apa isi kepala Chaeyeon saat ini. Chaeyeon berharap hubungannya dengan Gyuri tidak rusak karena Dongchan.
Pada saat melewati koridor yang cukup sepi, Chaeyeon merasakan aura yang aneh. Bulu kuduknya meremang. Udara terasa dingin. Chaeyeon merasa seperti ada yang mengikuti mereka, tetapi dia tidak melihat siapapun selain dirinya dan Eun Bi.
"Apa kau merasa aneh Eun Bi?" tanya Chaeyeon menghentikan langkahnya.
"Tidak, memangnya ada apa denganmu?"
Jauhi... Jauhi dia Chaeyeon... Jauhi Nam Gyuri...
Sebuah bisikan terdengar oleh Chaeyeon. Dia mulai merasa takut. Bulu kuduknya kembali meremang. Langkahnya semakin dipercepat olehnya dan ingin segera sampai di kamar. Eun Bi yang kebingungan dengan sikap Chaeyeon tampak bingung.
"Kau kenapa?" tanya Eun Bi berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Chaeyeon. Caheyeon hanya tersenyum dan menggeleng.
"Sebaiknya kita cepat." Hanya itu yang diucapkan Chaeyeon.
....
"Donghyuk? Sedang apa kau di sini? Apa kau benar-benar Donghyuk?" Tidak terasa air mata Chaeyeon menetes tanpa bisa dibendung lagi. Pria yang berdiri di depannya yang dia panggil Donghyuk itu tersenyum dan mengangguk. Memang benar itu adalah Donghyuk. Mungkin lebih tepatnya arwah Donghyuk.
"Aku merindukanmu Chaeyeon. Sangat merindukanmu," ucap Donghyuk lembut. Tangan Chaeyeon terangkat. Mengelus pipi Donghyuk walaupun dia tahu bahwa dirinya tidak dapat menyentuh Donghyuk.
"Aku juga merindukanmu Donghyuk." Tetesan air mata Chaeyeon semakin deras.
"Tapi, kenapa kau di sini?" tanya Chaeyeon.
"Karena aku ingin meminta sesuatu." Chaeyeon menghentikan tangisannya. Apa yang diminta Donghyuk darinya?
"Aku minta kau jauhi Nam Gyu Ri. Dia tidak seperti apa yang kau fikirkan. Dia tidak seperti yang kau lihat."
"Tapi, dia sangat baik Donghyuk."
"Tidak, kau salah. Dia bukan orang baik. Jadi aku minta kau jauhi dia." Setelah itu Donghyuk menghilang.
"Donghyuk jangan pergi. Donghyuk!" Chaeyeon membuka matanya. Ternyata itu hanyalah mimpi. Eun Bi yang terkejut dan terbangun segera mengambilkan Chaeyeon air.
"Kau mimpi buruk ya? Aku dengar kau berteriak Donghyuk. Apa kau memimpikannya?" tanya Eun Bi setelah memberikan minum.
"Iya, Donghyuk memintaku untuk menjauhi Gyuri."
"Apa?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apology
FanfictionMaaf, maafkan aku karena aku tidak bisa menepati janjiku. Aku mencintaimu, walau aku tidak bisa berada di sisimu selamanya. Aku mohon maafkan aku. MIANHAE, SARANGHAE. 미안해, 사랑해. #3 namgyuri (17 Desember 2021)