9.Kevan

8.5K 468 10
                                    

Sekarang pelajaran matematika dan Keyra sibuk mencoret - coret buku cakarannya,Nadine dan Dena menguap bersamaan sambil menahan rasa kantuk dimatanya. Tak hanya Nadine dan Dena,tapi......hampir seisi kelas sedang menahan kantuk yang terasa di kelopak mata mereka.

Bagaimana tidak.....pelajaran matematika pelajaran yang tidak di sukai oleh seisi kelas Keyra,bukan karna pelajarannya yang dipenuhi dengan rumus,angka,dan segala sesuatu yang memusingkan,tetapi karna guru yang mengajar,guru paling membosankan dari semua guru yang mengajar di kelasnya.

Keyra beranjak dari duduknya sambil membawa buku paket beserta pensilnya lalu berjalan mendatangi meja pak Marwo,membuat pak Marwo menurunkan sedikit kacamatanya ke bawah sambil memperhatikan Keyra yang berjalan mendekatinya dengan senyum manis yang diperlihatkan remaja cupu satu ini.

"Pak,soal nomor 3 ini kok saya gak nemu jawabannya ya ?" tanya Keyra sambil memperlihatkan soal yang sedari tadi sedang ia kerjakan.

"Ooh....ini,ini tuh pake rumus yang ini loh nak" jawab pak Marwo tersenyum sambil menuliskan rumus di buku paket Keyra.

"Ooh....yang ini...pantes gak ketemu-ketemu,oke pak makasih" kata Keyra sambil tersenyum ke pak Marwo dan berjalan kembali ke bangkunya.

Tak heran bagaimana pak Marwo bisa seramah itu pada Keyra,secara Keyra adalah murid kesayangan pak Marwo di kelas,disaat anak-anak lain tidak menyukai pak Marwo,justru Keyra menyukai pak Marwo,bagi Keyra pak Marwo guru kesayangannya di kelas,padahal pak Marwo salah satu guru killer di sekolah itu.

"Jangan lupa nanti kerjakan halaman 152-160 ya,minggu depan dikumpul di meja bapak"

Ini salah satu hal yang tidak di sukai anak-anak dikelas, pr yang terlalu banyak.......

Anak-anak di kelas mengeluh mendengar kalimat yang di ucapkan pak Marwo barusan,30 soal dikerjakan dalam waktu seminggu....

Memang ,memang cuma 30 soal...tapi satu soal beranak 3,coba aja kalian total berapa jumlah soal yang harus dikerjakan sekarang,benar-benar pr yang menumpuk....

Kriing...kring....

Bel istirahat membuat seisi kelas segera berlari keluar kelas,Keyra membereskan buku-bukunya lalu pergi ke perpustakaan bersama Nadine,Dena dan Kevan, iya Kevan... Anak itu berjalan beriringan dengan Keyra dan kedua sahabatnya itu, tatapan para kaum hawa tertuju pada Kevan yang berjalan bersama Keyra dkk. Yaah....bagaimana tidak ? Kevan memang memiliki wajah yang terbilang tampan, bisa termasuk di dalam deretan cogan-cogan di sekolah laah....

Langkah kaki Keyra dan teman-temannya terhenti saat Wevry dkk. menghalangi jalan Keyra dan teman-temannya,Keyra menghela napas pelan sambil menutup matanya sejenak.

"Nenek lampir ini lagi" kata Keyra dalam hati.

"Heh...lo tuh ya si cupu,sok kecantikan banget sih,ngapain ngajak-ngajak pangeran gue bareng lo hah ?! Udah berapa kali gue bilang ke lo,jangan ganggu pangeran-pangeran gue di sekolah ini !!" kata Wevry membentak.

"Heleeh...pangeran,jibang iyuh" pikir Keyra sambil menatap Wevry.

"Apa lo ngeliatin gue hah ?! Gue tau gue cantik,gausah ngeliatin gue terus kali,minder lo sama gue" kata Wevry sambil memainkan rambutnya. Keyra menurunkan pandangannya tanpa berbicara apa-apa.

Ciut ? Tidak juga,Keyra hanya malas harus memperpanjang urusan dengan Wevry yang rese itu.

"Heh biasa aja kali ngomongnya,bedak pake yang kiloan aja bangga" kata Nadine sambil tersenyum sinis ke Wevry, Dena hanya menahan tawanya melihat wajah Wevry yang bertambah kesal.

"Enak aja,sorry ya gue gak pake yang murahan kayak lo,udah ah gue mau sama pangeran gue aja,minggir lo cupu" kata Wevry sambil berjalan mendatangi Kevan dan dengan sengaja mendorong bahu Keyra dengan keras,membuat Keyra hampir terjatuh,untung ia bisa menyeimbangkan badannya kembali.

Si Cupu Tenar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang