Fake 21 - Forgive Me

2.6K 257 196
                                    

Siapa yang paling mencintai, maka dia yang lebih tersakiti.
Karena, ketika cintamu lebih besar maka kamu akan berada di titik lemah dalam cinta.

******


Sepasang anak Adam dan Hawa berlari memasuki pelataran rumah sakit. Rasa cemas sekaligus takut memenuhi setiap rongga dada Kelvin. Kanaya kecelakaan! Dua kata itu menghancurkan seluruh ketenangan dalam jiwa pemuda bernama lengkap Kelvin Bramastya.

Izna pun sama. Melihat kekhawatiran dalam diri Kelvin, dia merasa hal yang sama. Suka atau tidak, Kanaya akan menjadi bagian dari keluarganya. Setelah mereka menikah tentunya. Izna tidak menampik rasa tidak suka dalam dirinya untuk Kanaya. Respon buruk yang dia terima masih membekas. Izna tahu, bahwa Kanaya tidak menyukai dirinya. Namun, hal buruk tak perlu dibalas dengan keburukan. Izna hanya perlu mendekatkan diri pada adik Kelvin agar bisa berbaur dan mengakrabkan diri.

Langkah kaki mereka terhenti saat melihat Ferlin beserta suaminya yang tengah terduduk di depan ruang IGD.

"Mah," sapa Kelvin. Peluh membasahi pelipisnya dengan napas putus-putus, Kelvin menghampiri kedua orangtua-nya.

"Kelvin, Izna."

"Iya, Mah." Izna tersenyum canggung saat Ferlin menyapanya.

"Gimana kabar Naya, Mah?"

"Masih ditangani sama dokter, Vin. Kita doakan semoga Naya baik-baik saja," ujar Ferlin. Dia memang mencemaskan Kanaya, tapi Ferlin masih berusaha tenang. Berbeda dengan Kelvin. Pemuda itu tidak bisa menyembunyikan raut cemas dalam wajah datarnya.

"Duduk dulu Izna. Kamu apa kabar?"

"Baik, Mah. Kanaya kecelakaan tunggal atau gimana?" Kelvin menoleh mendengar pertanyaan dari calon tunangannya itu.

"Mobil Kanaya ditabrak dari arah kiri, itu yang Mama denger. Sekarang polisi masih menyelidiki, iya 'kan Pah?"

Ferlin menjawab dengan ragu. Dia tidak terlalu memperhatikan ketika polisi menjelaskan kronologi kejadiaannya. Yang ada dalam benaknya hanya ada kondisi putri bungsu-nya, Kanaya.

"Benar itu, Pah?" Kelvin bertanya. Dia ingin tahu, siapa yang telah membuat pujaan hatinya meregang nyawa.

"Iya, Vin. Kanaya ditabrak secara sengaja dari arah kiri, itu yang Papa dengar dari keterangan polisi," jawab Randy.

"Lalu di mana bajingan itu sekarang, Pah?"

"Dia ada di ruang perawatan. Dia terluka, meski tidak separah Kanaya. Ada polisi yang menjaganya, setelah kondisinya lebih baik, pihak berwajib akan membawanya."

"Kamu mau ke mana, Vin?" Ferlin setengah berteriak saat Kelvin melangkah meninggalkan ruang IGD.

Jelas sekali tujuan Kelvin, ruang perawatan. Dia ingin sekali membuat perhitungan dengan orang yang telah mencelakai Kanaya.

"Mah, Izna susul Kelvin dulu ya."

"Iya sayang. Tahan Kelvin kalau dia macem-macem," nasehat Ferlin.

Setelah pamit pada Ferlin juga Randy. Izna segera menyusul Kelvin ke ruang perawatan.

Langkah Kelvin terhenti saat melihat dua petugas kepolisian tengah menunggui tersangka kasus kecelakaan yang menimpa Kanaya.

"Ada perlu apa Mas?" tanya salah satu petugas dengan nama Sofyan pada Kelvin.

"Saya keluarga korban. Boleh saya masuk?"

"Tersangka sedang dalam proses pemulihan. Anda bisa bertemu dengannya di kantor kami," ujar Sofyan.

Tangan Kelvin terkepal. Dia ingin sekali menonjok polisi yang menghalangi jalannya untuk bertemu dengan tersangka. Rasa marah membuat Kelvin tidak bisa menahan emosi dalam dirinya.

IZNA'S Fake BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang