Di keramaian ku rasa sepi.
Terisolasi Jiwa yang sendiri.
Haruskahaku bertanya pada cermim di dinding
Tentang gemerlap dunia luar yang tak pernah ku miliki?
Atau bertanya kepada jam dinding yang berdetak kencang memecah keheningan ku.
Mengapa ia tak pernah mengizinkan ku?Mungkin tuhan mengiyakan bahwa ada yang harus di pertaruhkan Untuk mimpiku itu.
Masa mudaku? Aku rasa begitu.
Jika memang demikian adanya.
Tak apa aku di isolasi dari keindahan masa muda, dari bahagianya kehidupan remaja, dari tawa riang para anak muda. Asalakan aku tahu bahwa ini semua akan terbalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retorika Tak Terjamah
PoetryMencinta tanpa kata tidaklah seharusnya. Mengukir senyum saat sebenernya tak ingin ada. Melayangkan tanya yang tak pernah terjawab. Bukan.. Rasa selalu tahu kemana ia akan bertandang. Tidak ada yang salah mengenai tempat berlabuh. Hanya saja...