Kini terlalu banyak perubahan.
Membuat punguk tak ingin bertahan.
Meski untuk bertahan merindukan.
Bulan yang katanya angan.Kembalilah kamu dan cerita.
Mari mulai membuat luka.
Daripada mesti ada hampa.
Dan aku mulai meronta dibuatnya.Bawa kembali aku ke masa lalu.
Beberapa saat sebelum aku terpaku.
Oleh sendu, rindu dan dirimu.
Dan kini aku tak ingin tahu.Oh aku ingin kembali.
Tak masalah meski aku merasa sepi.
Sebab katamu telah terpatri.
Dan kini semua terasa mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retorika Tak Terjamah
PuisiMencinta tanpa kata tidaklah seharusnya. Mengukir senyum saat sebenernya tak ingin ada. Melayangkan tanya yang tak pernah terjawab. Bukan.. Rasa selalu tahu kemana ia akan bertandang. Tidak ada yang salah mengenai tempat berlabuh. Hanya saja...