Tuan, bukankah menyenangkan mengetahui setiap arti dari sikapmu?
Setiap maksud yang tak bertemu tepiannya.
Harusnya kau tahu bahwa menerka tak pernah mudah.
Atau mungkin kata berburuk sangka lebih tepat.Tuan, tahukah kau mawar tak tumbuh dengan sendirinya?
Selalunya ada sebab mengapa dia tumbuh.
Rasaku, anggap saja mawar juga.
Dan rasaku memiliki alasan untuk tinggal.Tuan, sadarkah mengerti perasaan wanita tak sesulit itu.
Hanya egomu yang kadang tak berhati.
Pernahkah kau mencoba bertanya mengapa?
Kau tak pernah mau menanggung sendu.Tuan, bayangkan jika setiap lukamu tak kunjung terobati.
Mampukah kau bertahan dengan sebab sakitmu?
Seluruh alasan pergi terbantah oleh satu klise.
Kau sudah sayang, hanya itu.Tuan, sudikah kau turunkan sedikit batumu?
Percayalah kesempatan ada pula untukku.
Tidak peduli siapa aku dalam harimu.
Kau harus mengerti aku juga mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retorika Tak Terjamah
PuisiMencinta tanpa kata tidaklah seharusnya. Mengukir senyum saat sebenernya tak ingin ada. Melayangkan tanya yang tak pernah terjawab. Bukan.. Rasa selalu tahu kemana ia akan bertandang. Tidak ada yang salah mengenai tempat berlabuh. Hanya saja...