Setelah menghabiskan waktu selama beberapa hari untuk beristirahat dan mempersiapkan berbagai hal akhirnya kami pergi menuju Moon Gate. Seperti namanya gerbang itu adalah Gerbang Bulan yang hanya muncul ketika bulan berada di puncaknya. Letak kemunculannya telah ditandai oleh Bos Sora sebelumnya, atau maksudnya diciptakan untuk jalur keluar masuk dua dunia. gerbang itu terbentuk dari dua pohon besar, akarnya saling berpilin membentuk tepian gerbang, di tengah-tengah pintu gerbang sederhana itu tampak bentukan bulan sabit yang mengeluarkan cahaya biru yang lembut.
Tidak perlu seperti orang bodoh yang ingin memastikan keadaan di belakang pintu magis itu, letak tumbuhnya pohon kembar penunjang gerbang itu berada di lahan tanah kosong di tengah hutan dan kami bisa melihat hutan belantara dari pinggir pohon kembar itu. suasana di sekitar sini tidak begitu gelap karena cahaya aneh yang keluar dari simbol bulan sabit di tengah gerbang dan cahaya-cahaya samar yang keluar dari cela-cela akar yang berpilin di sekitar gerbang.
Tas masing-masing memberatkan pundak. Kami membawa barang-barang informasi itu secara terbagi, mengantisipasi keterlambatan ketika kami berkumpul kembali atau—yang tidak diharapkan terjadi—tewas setelah kami sampai. Jika hal buruk terjadi, kami sepakat akan menghancurkan informasi itu. tidak ada yang tahu dimana atau bagaimana keadaan kami setelah jatuh ke dalam dunia itu.
Karena hanya muncul ketika bulan berada di puncaknya, waktu kami tidak banyak. satu persatu dari kami bergegas memasuki pintu itu. tidak ada tanda-tanda apa yang terjadi pada mereka setelah melewati pintu. Aku masuk paling terakhir berbalik untuk melihat Sora yang memasang raut khawatir.
"Aku bisa jaga diri," kata ku dan tersenyum. Aku selalu merasa bisa menghadapi semuanya sendiri, tidak pernah merindukan atau mengkhawatirkan orang yang ku tinggalkan. Tapi kurasa tidak buruk untuk menerimanya sekarang, ini bukan tur ke luar negeri atau pergi ke Wizard Academy seperti hari itu. Kali ini mungkin aku harus menatapnya lebih lama."terimakasih atas bantuanmu."
Sora mengangguk, memaksakan senyuman terbentuk di bibirnya yang bergetar. Menarik nafas panjang aku berbalik, mendorong pintu itu ke dalam. Cahaya terang memenuhi pandangan ku, membuat ku harus memejamkan mata saat memasukinya. ketika cahaya itu akhirnya perlahan pudar, aku perlu mengerjapkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan dengan cahaya baru.
Kemudian terdiam, apa yang tersaji di depan mata ku membekukan jiwa dan tubuh ku.
"Wow!! Astaga!!!" seru ku, tanpa sadar berlari ke ujung daratan. "Apa ini!? Apa aku di negeri dongeng!?"
Seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang dalam perut ku. gejolak yang kurasakan membuat kepala ku pusing, perasaan terlampau bersemangat ketika salah satu mimpi gila ku terwujud. Tepat di depan mata ku, seolah tuhan memberikan hadiah terbaik yang pernah ku dapatkan, pulau-pulau mengapung di udara. Pepohonan, rumput liar, semak, tumbuhan-tumbuhan dengan warna dan bentuk aneh bahkan ada yang terlihat seperti hidup dan bernafas. Di bawah akar-akarnya yang meliuk-liuk mahluk-mahluk semacam serangga dengan bentuk dan perpaduan warna mencolok mengeluarkan bunyi nyaring mirip denting piano rusak. melewati pepohonan itu mahluk bersayap dengan bentuk-bentuk aneh tidak pernah terlintas dalam bayangan ku.
Aku yakin mereka bahkan tidak ada dalam situs makhluk mitologi yang kerap ku jelajahi di internet. Dunia ini memiliki kehidupan dan makhluk hidupnya sendiri! jauh berarus kaki terlihat awan-awan yang berarak pelan dan aku bisa melihat—walau samar—puncak pepohonan di daratan yang sesungguhnya.
Jika ini mimpi jangan bangunkan aku!
Selagi aku menikmati pemandangan ini tiba-tiba terdengar suara kepakan sayap yang nyaris bersamaan membawa angin kencang yang menggoyangkan pepohonan di belakang ku. tepat saat aku mendongak mata ku menangkap sesuatu melesat melewati kepala ku di hamparan awan di atas sana, dan ada seseorang yang menungganginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIZARD (Broken Butterfly) END
FantasíaYang bersinar di malam hari hanyalah kunang-kunang, namun yang ku lihat malam itu adalah sesuatu yang lain. bukannya makhluk kecil seperti titik cahaya layaknya bintang di langit, mahluk itu serupa kupu-kupu, yang mengeluarkan cahaya. Awalnya ku pik...