WIZARD (Broken Butterfly) END

Takdir Yang kejam

Sebagai manusia yang memiliki otak dan tahu cara menggunakannya, aku cukup baik dalam hal menggunakan otak ku. jadi aku bisa membayangkan sekiranya apa yang dapat terjadi dalam konteks 'hal buruk', walau hanya sebatas dugaan saja, setidaknya aku bisa mempersiapkan diri untuk menyambut 'hal buruk' itu. seperti yang dikatakan Dea sebelumnya.

'Hal buruk' sepertinya sudah menjadi makanan sehari-hari ku sejak terjebak dalam takdir ini. Sudah jarang aku mendapatkan 'hal baik' akhir-akhir ini, bahkan fakta jika aku sudah mencapai tujuan ku, dengan mendapatkan teman-teman ku yang diculik itu tidak bisa menjadi salah satu 'hal baik' yang ku dapatkan. Tidak, bahkan aku tidak bisa bersyukur sekarang.

Ramalannya terjadi, ramalan buruknya, kekacauan hebat tak bisa dielakkan bahkan jauh dari buruk ketika Gerbang Timur runtuh. Menurut cerita yang ku dengar—dari para peri yang berhasil selamat—dinding Barat runtuh akibat dari ledakan kekuatan para Wizard. Sesuai dengan ketakutan kami, Dea membuat para wizard menjadi gila, memaksa mereka untuk melepaskan kekuatan mereka. yang pada akhirnya menjadi ledakan besar yang dapat meruntuhkan dinding Barat yang sudah diperkuat. Itu karena kekuatan ini adalah bagian dari Pohon Kehidupan, yang juga menjadi kekuatan yang membuat gerbang itu tetap berdiri. Karena kekuatan itu dilepaskan tanpa perantara dari Kupu-Kupu Putih akibatnya adalah kehancuran, seperti gas yang dilepaskan sumbunya, membuat kekuatan itu tumpah ruah tanpa bisa dibendung lagi.

Dinding Barat telah diperbaiki berkat pengorbanan Ilyas dan Dini, kedua pasangan itu tidak hanya memenuhi kewajiban mereka sebagai wizard penyelamat, namun juga teman yang setia melindungi satu sama lain. mereka adalah pahlawan!

Para iblis yang terjebak berhamburan di kawasan Wilayah Terang. Jumlahnya tak terkira, tapi dengan kerja keras daripada ksatria Wilayah Terang dan bantuan ramah dari pasukan peri semuanya dapat diatasi. Namun hal buruk lain juga terjadi selama pembersihan itu, seperti iblis-iblis kuat yang berhasil masuk ke dalam Kastil Putih—mereka pasti bisa melewati ilusi yang dibuat Valery untuk mencegah musuh memasuki wilayah Kastil—penduduk yang berlindung di sana menjadi korbannya ketika para penjaga kebanyakan pergi keluar untuk mengatasi iblis-iblis yang meliar lainnya. banyak pengungsi yang tewas, para penjaga, hingga Tetua Agung, dan salah satunya sahabat kami lagi Melly, tewas dalam penyergapan itu. benar-benar akhir yang tragis!

Tapi kami—kelompok yang diutus untuk menemukan Pohon Kehidupan—tidak bisa langsung kembali ke Kastil Putih. Kami langsung pergi ke Dunia Peri—menggunakan koneksi Ryoko yang sudah terikat dengan dunia itu—untuk menemui Ratu Peri, menyerahkan jiwa-jiwa reinkarnasi Dewi yang berhasil kami dapatkan. Ryoko dan Ratu Peri membantu dalam penyatuan kembali jiwa dan tubuh itu, prosesnya tidak memakan waktu.

Yang pastinya, Arin, Eva, dan Rara kembali sadar di tubuh mereka. selama tersegal mereka masih dapat melihat apa yang terjadi di dunia luar, terutama Arin yang sebagai utusan dari Dewi Pencipta mengetahui kematian-kematian sepanjang hari yang terus berdatangan padanya. Eva yang terikat dengan alam menerima semua cerita yang terjadi di dunia luar sebagai Dewi Kehidupan. Dan Rara, memiliki mata yang bisa melihat menembus dimensi kejadian-kejadian yang terjadi dimana saja sebagai Dewi Semesta.

Seperti yang pernah dikatakan Sora, Kupu-Kupu Hitam mendatangi mereka lebih awal dari pada ku. proses penyatuan mereka sangat cepat, sehingga mereka dapat melakukan sesuatu sebelum hal buruk terjadi. Sebelum Dea menangkap mereka, Arin mengatakan mereka bisa saja melepaskan diri dari jeratan Dea hari itu, namun Dea menyandera semua orang di desa yang membuat mereka tidak memiliki pilihan selain menyerahkan diri. Dea membawa mereka ke Underworld tepatnya di Wilayah Gelap, dan saat itu lah Eva menyarankan mereka untuk memisahkan jiwa dari tubuh mereka agar rencana Dea tersendat untuk beberapa saat. Dan rencana itu berhasil, Dea memerlukan Pohon Kehidupan untuk mendapatkan kekuatan para Dewi kembali.