Seperti malam yabng janjikan nikmat...aku menyukainya.. kebersamaan kami yang tak pernah ku tahu sampai kapan...
Walau aku tahu bahwa tak selamanya bahagia itu akan menyampirkan berkatnya...
Jingga duduk manis dengan gaun putih.. bagian depan gaun memperlihatkan pahanya yang mulus dengan potongan yang pendek, dengan juntaian belakang gaun yang panjang, membuat Jingga terlihat seperti permasyuri seksi dan manis.
Tepat ketika ia akan melangkah keluar, sebuah buket mawar merah diantarkan padanya.
"Ada yang ngirim buket mawar tangan khusus buat nyonya" ucap asisten pribadi Awan.
"Eh? Dari Awan?"
"Bukan nyonya"
Jingga masih berdiri dan membuka selembar surat yang diberikan sang asisten prjbadinya.
Buat adik yang paling gue sayang dan yang gak tau diri sedunia...
Selamat dear, harusnya gue ada disamping lo, ngantarin lo ke pelaminan... tapi doa gue selalu beseeta lo.Gue harap, suatu saat kita dapat berjumpa lagi..
Bang Dan...
Jingga berdiri diam mematung, memegang sebuket merah yang merekah dengan gemetar...
Maaf bang, udah jadi adik yg gak tau diri sedunia..
Gue sayang lo bang DanUcap Jingga mulai melangkah keluar...
Setelah akad nikah, mereka melakukan resepsi besar2an...
***Awan..pria pendiam, yang menakutkan kini menambatkan hatinya pada Jingga, gadis yang dicintainya ketika masa sekolah dulu..
Jingga yang menyembuhkan luka masa lalunya...
Dia menikahi Jingga tanpa pernah ucapkan cinta...
Bagi Jingga itu tak apa.. selama ia berada dekat pria misteri yang membuatnya berdebar setiap saat.
Perkenalan yang singkat, tak merubuhkan niatnya untuk memiliki Awan...
Perlahan-lahan ia mulai merubuhkan dinding dingin pria itu...
"Hoooaaammmm....ngantuk" ucap Jingga setelah usai beberes.
"Istirahatlah.. aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan" jawab Awan sembari mengecup kepala Jingga.
TOK..TOK..TOK
"Permisi nyonya, tuan. tuan Cakra sedang menunggu anda di bawah sekarang. Dia bersama Senja pacarnya tuan, seperti itu pesannya" ucap asisten rumah mereka.
Senja?!
Jingga mengambil mantel panjangngnya untuk menutupi pendeknya gaun tidurnya, dan segera berlari keluar, diiringi senyuman Awan.
"Senja!!!" Teriak Jingga menutup mulutnya. Menghambur ke pelukan sahabatnya.
"JINGGAAA!" Teriak Senja kemudian memeluk Jingga.
"Gue rindu.. aaaaaaa!" Teriak Jingga melompat kegirangan.
"Berisik!" Ujar Cakra tersenyum, menatap Jingga dan tertawa pelan.
"Duduk dulu" ujar Jingga mempersilahkan mereka untuk duduk.
"Lo kemana aja? Gue rindu,,, tiba2 ngilang gitu... nyesek tau Nja..." cerita Jingga masih memegang tangan Senja.
"Kalian pacaran?" Tanya Jingga tanpa menunggu Senja menjawab pertanyaanya.
"Enggak kakak ipar, gue mau married ama dia... takut ntar dia keburu disambet orang kalau dipacarin dulu" jawab Cakra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga di langit ber-Awan
Romance"Jadi pacar gue satu malam" ucapan Jingga membuat Awan diam. "..." "Apa kamu tahu untuk jadi pacar saya dalam satu malam itu termasuk tidur bersama" "Baiklah, tidur bersama asal hutang gue lunas" ucapan Jingga membuat semburat amarah di wajah Awan. ...