Jingga, gadis yang gigih dan kuat itu sedang menimati hari2nya sebagai seorang perempuan murahan.
"Hari ini kamu tugas luar lagi Wan?" Ujar Nadira yang sibuk mengolesi roti dengan selai stroberi.
"Hmmm, ma...aku sudah berniat untuk menempati rumah yang dulu pernah aku beli, Awan rasa sudah saatnya ma"
"Mama rasa belum saatnya, kecuali kalau kalian akan segera menikah".
Perkataan Nadira membuat wajah Jingga menegang. Gadis itu terdiam dan tak dapat menelan roti. bagaimana bisa Jingga menikahi pria yang berniat untuk balas dendam padanya.
Sampai kapan hutang gue lunas... apes bangt sih
"Awan perlu privasi juga ma"
"Sesegera mungkin" sela Nadira.
"Baiklah, Awan akan beritahu kapan tanggalnya, sementara itu aku akan bersiap2 untuk pindah"
"Setuju" ucap Nadira tersenyum penuh kemenangan.
***
Awan meninggalkan meja makan bersama diam yang tak wajar. Hingga ia lupa bahwa ada satu map yang ia tinggalkan di aas meja.
Nadira menyerahkan map tersebut pada Jingga dengan tersenyum.
Gadis itu berlari melewati ruangan tengah yang megah kemudian menghampiri Awan yang sedang menunggu mobil.
Dan sampailah mobil hitam Land Cuiser milik Awan, pintu iu terbuka dan kini tampak seorang wanita cantik yang duduk dj bangku belakang.
"Ada apa?"tanya Awan membaca raut wajah Jingga
"Kamu mau pergi dinas bareng dia?"
"Iya"
"Mau dinas atau kencan?"
"Maksudnya?"
"Lupain aja, tadi kamu bilang apa sama mama?kita mau nikah?sejak kapan aku bilang iya? Wah uda error itu kepala?perlu gue ketok?!" Ucap Jingga sambil berkacak pinggang dan mengangkat tangannya, yang dengan sigap ditangkap oleh Awan.
"Tunggu saya pulang, kita bicarakan nanti"ucap Awan tegas
"Waahh,,ini anak gak bisa didiemin, gak usah mimpi, gue gak mau lagi main drama bareng lo!"
"Hutangnya Jingga"
"Mending gue masuk penjara!"
"Kita bicarakan nanti!"
"Nadine?" Sosok Cakra sontak membuat mereka berdua kaget.
Nadine?
Awan diam menatap Jingga dan masuk ke dalam mobil.
"Nadine?" Tanya Jingga menerutkan keningnya.
"Iya, Nadine, mantannya Awan yang paling dibenci mama"
"Kenapa dia bisa ada disini?" Tanya Jingga penasaran.
"Kepo ya?"
"Serius Cak!"
"Cakra! Jingga bukan cak, gue bukan cicak" ucap Cakra gemas.
"Hmmm..iya..iya.. Cakra, kalau mereka udah putus ngapain mereka....?"
"Nadine gak mau putus dari Awan, asal Awan bisa nahan dirj aja, jangan ampe gol. Menang banyak si Nadine"
"Hah?" Wajah Jingga membiru.
***
Hari itu Jingga sibuk menata rumah baru Awan dengan dekorasi pilihannya sendiri.
Awan kembali tepat pukul sembilan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga di langit ber-Awan
Romance"Jadi pacar gue satu malam" ucapan Jingga membuat Awan diam. "..." "Apa kamu tahu untuk jadi pacar saya dalam satu malam itu termasuk tidur bersama" "Baiklah, tidur bersama asal hutang gue lunas" ucapan Jingga membuat semburat amarah di wajah Awan. ...