6 BULAN KEMUDIAN
Aku menulusuri setapak kenangan yang janjikan tambang emas. Hidup mewah, dengan pergaulan sosialita.
Aku meninggalkannya..
Hidup tanpa drama itu buat gue jadi wanita paling bebas dan girang!
Sendiri, dengan gaji jadi guru les privat anak2 orang kaya, travelling, buat gue lebih menghargai hidup.
"Hhhoooaaammm" aku menguap dan kembali merenggangkan badan untuk kesekian kali.
Kulirik jam tangan mungilku yang sudah menunjukkan pukul setengah sembilan. Dengan perut keroncongan dan memutuskan untuk pergi ke minimarket membeli beberapa potong roti.
Dengan celana tidur, juga cardigan yang menutupi tanktop hitam aku keluar dan mengunci apartemen.
"Oiii! Kemana lu?!" Teriak Bokis. Tetangga sekaligus teman dekat. Kalau bukan karena bokis, mugkin hidup gue bakal berakhir dijalanan.
"Menurut ngana?!" Jingga menjawab pertanyaan yang dipanggil bokis itu dengan memonyongkan bibirnya.
"Laper lo kan!" Tunjuk pria itu menggoda Jingga kemudian melingkarkan syal di sekitar lehernya.
"Kerja lu?" Teriak Jingga melihat pria itu yang berjalan berlawanan arah dengannya.
Pria itu hanya pergi sambil melambaikan tangannya.
Jingga memilih beberapa roti kemudian membayar dikasir.
"Gak takut mbak keluar malam2 gini sendirian?" Tanya kasir yang bernama Dwi. Mereka sudah akrab dengan Jingga, mengingat gadis itu selalu mampir di mini market begitu seringnya.
"Knape emangnya?" Tanya Jingga pada Dwi yang terlihat tidak perduli.
"Lagi heboh2nya penculikan gadis loh mbak, diperkosa terus ditikam, mayatnya dibuang ke jurang"
Jingga terkekeh sinis.
Ya elaahh Dwi..Dwi... lo gk tau aja gue dah gak gadis lagi...
Diperkosa udah... ditikam ama dibuang ke jurang aja yang belom..
"Jangan suka nyeberin hoax lu Wi, dosa tau"
"Duuhh si mbak...gak percayaan amat. Hati2 deh dijalan kalau gitu ya mbak.."
"Kampret lu Wi, nakutin org aja"
Si kasir hanya terkekeh mendengar ucapan Jingga, gadis itu pergi menusuri lorong kosong aeah ke apartemennya.
Walau lampu jalan bersinar terang, tetap saja gadis itu merasa ngeri.
DEG
DEG
SEERRRSekelebat bayangan hitam lewat dari sampingnya.
Aku gak takut sama hantu..karena dia gak bisa nyakitin aku..
Aku gak takut sama orang jahat, aku justru berharap mereka datang dan bunuh aku.
Aku takut kalau itu kamu.. Awan... karena aku tahu kamu bakalan nyakitin aku dan gak akan biarkan aku mati.
Karena itu hukuman yang pantas karena meninggalkan istana yang lebih mirip penjara.
Aku bukan binatang yang dikurung di rumah, menyaksikannkamu yang sibuk bercumbu dengan wanita lain.
Melayani kamu ketika kamu ingin tetapi aku tidak.
Aku takut, kamu menemukanku, dan mengurungku seperti binatang peliharaan.
Jingga menjejalkan seribu alasan untuk tidak mencintai Awan.. pria yang menawan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga di langit ber-Awan
Romance"Jadi pacar gue satu malam" ucapan Jingga membuat Awan diam. "..." "Apa kamu tahu untuk jadi pacar saya dalam satu malam itu termasuk tidur bersama" "Baiklah, tidur bersama asal hutang gue lunas" ucapan Jingga membuat semburat amarah di wajah Awan. ...