MALADEWA
Jingga merentangkan tangannya lebar selebarnya, mengirup aroma asin yang membuat ia berguling dalaam lipatan rindu.
Gadis itu begitu santai dengan baju putih juga hotpants, serta bikini toscanya, tak lupa kacamata juga topi pantai yang membuat pesonanya terpancar.
Awan, kali pertama Jingga pergi bersama pria itu, tanpa memakai setelas jas atau pakaian formal lainnya. Pria itu terlihat santai dengan celana selututnya juga kaos putih.
Angin menyambut mereka. Dan senyuman Jingga melengkapj kebahagiaan Awan.
"Aaaaaaaaaa!" Teriak Jingga kala ketika tubuhnya diangkat oleh Awan dan mereka masuk bergabung bersama hangatnya laut dengan matahari yang bersahabat.
Disusul lemparan pasir dari Cakra yang berhasil mengenai baju Jingga.
Gadis itu mengejar si kembar bersama Senja dengan terbahak-bahak.
Saling melempar pasir, kemudian tertawa, mereka berempat sibuk tarik menarik agar semuanya basah kuyup dan adil.
Awan mulai kembali tertawa. Setelah sekian lama. Pria itu bisu dalam dukanya.
Pria itu asyik berdiri menatap pantai yang mempesona, dan dikejutkan oleh Cakra yang menyerangnya dari belakang, menjatuhkan Awan dan mereka berguling.
Hingga akhirnya, Cakra berlari menggendong Senja, disusul Awan yang menggendong Jingga.
Mereka larut dalam bahagia yabg rasanya akan setia menetap.
Bahagia yang akan dibayar semahal apa pun, asalkan tetap bahagia seperti ini.
"Terimah kasih sayangku" ucap Jingga menatap Awan, pria itu tersenyum, memegang kedua pipi Jingga dan mengecup bibir Jingga yang terasa asin dan kemudian diganti oleh rasa manis.
Ciuman panas yang mampu membakar kulit Jingga, rona merah terlihat di kedua pipinya.
CEKREEEKK
"Pissss! Gue abadi in khusus buat lo" ucap Cakra yang mengambil foto mereka dengan usil.
"Kalau gitu gantian" jawab Awan yang mulai mengejar Cakra.
Sedangkan Jingga dan Senja hanya melihat tingkah konyol dua saudara kembar itu dengan takjub dan tertawa keras.
"Spa yuk" ajak Jingga.
"Terus itu dua mahkluk mau diapain?"
"Mereka juga punya perbincangan sendiri" ajak Jingga.
"WAN!" Jingga melambaikan tangannya.
"Ya yank?!"
"Aku mau spa ya" ucap Jingga ketika pria itu mendekat.
"Yang harum ya dear, biar nanti malem anget" ujar Awan mengedipkan matanya, tepat ketika Cakra menyerang pria itu dari belakang dan mereka berdua bergulat kembali.
Spa di sore hari dengan pemandangan laut begitu menakjubkan bagi Jingga.
Gadis itu merasa rileks dan santai.
Bahagia,tetaplah tinggal bersamaku.
"Udah selesai." Tanya Awan ketika mendapati Jingga yang sudah berganti pakaian dikamarnya.
"Udah"
Awan mendekap istrinya dari belakang.
"Show time" bisik Awan mesra sambil tersenyum nakal.
***
"Kalau wanita belanja mengerikan. Gak beda ama mama" ucap Cakra menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga di langit ber-Awan
Romance"Jadi pacar gue satu malam" ucapan Jingga membuat Awan diam. "..." "Apa kamu tahu untuk jadi pacar saya dalam satu malam itu termasuk tidur bersama" "Baiklah, tidur bersama asal hutang gue lunas" ucapan Jingga membuat semburat amarah di wajah Awan. ...