14.Ini Awal atau Akhir?

3.9K 111 0
                                    

****

"mengalah bukan berarti pecundang. Terkadang kita harus mengalah untuk menang" -fd

****
Pagi hari itu nampaknya langit tidak bisa membendung air diatas sana.

Hujan.

1 kata yang bisa membuatku sangat menyukainya. Mengapa? Karena hujan selalu datang disaat orang-orang menjauhinya.

Nera memandang lama kearah jendela, ia memperhatikan satu demi satu tetesan air yang jatuh dari langit.

"apakah ini akhir dari semua kisahku dengan Kelvin? Apakah akhirnya tidak happy ending? Ku kira hidupku akan selalu berakhir bahagia seperti kebanyakan novel yang ku baca, namun sepertinya aku terlalu berharap lebih. "batin Nera lirih

Aku jadi teringat betapa bahagianya aku saat pertama bisa berdekatan dengannya.

Awal kedekatan kami sangat konyol memang.

Flashback on.

2tahun yang lalu.

Seorang gadis berlari karena terburu-buru, yap ia Nera.

Ia terlambat di hari pertama sekolahnya dan itu pertanda buruk.

"dek hati-hati jalannya, jangan lari-lari nanti kamu jatuh"ucap kak Albert memperingatiku.

Sebenarnya umurku dan kak Albert hanya terpaut 2 tahun, namun karena kepintaran kak Albert ia memutuskan langsung memegang perusahaan ayah yang lain dibanding memilih kuliah.

"nanti aku dihukum kak, kakak mah enak udah senior disini"ucap Nera sambil menyiniskan Albert.

"tuh mata bisa biasa aja gak"ucap Albert gemas sambil mencubit hidung Nera.

"ih abang mah, udah ah pokoknya disini abang pura-pura gak kenal aku ya, aku juga nanti gabakal ngasih tau nama akhir aku sampe aku bener-bener dapet temen yang tulus sama aku"kata Nera panjang x lebar.

"iyaa princess nya abang, tapi inget ya kalo ada yang macem-macemin kamu jangan salahin abang kalo identitas kamu abang buka."ucap Albert serius.

"iya abang kesayangannya aku, udah ya aku mau kelapangan dulu, dadah abang,love you"ucap Nera sambil mengecup singkat pipi Albert lalu berlari kearah tangga.

Albert yang melihat kelakuan adik kecilnya hanya tertawa kecil dan membalas perkataan adiknya"iya love you too princess bawel"teriak Albert yang dibalas Nera dengan menjulurkan lidahnya seolah menjahili abangnya.

Nera terus berlari kearah lapangan tanpa melihat kanan ataupun kirinya.

Disaat ia akan berlari dikoridor,tiba-tiba ia menabrak seseorang didepannya dan mereka berdua langsung jatuh dengan posisi yang sangat-sangat dekat.

Menyadari Nera ada diatas badan lelaki tersebut Nera langsung bangun dan meminta maaf sambil menjulurkan tangan membantu lelaki tersebut.

Namun lelaki tersebut bangun tanpa peduli dengan juluran tangan Nera.

"lo tuh kalo jalan yang ben... "

deg.

"fak ini cewe cakep bgt woi"batin Kelvin. Ya lelaki itu Kelvin.

"hei, kamu gapapa? Maaf ya nabrak kamu tadi aku buru-buru"ucap Nera dengan nada menyesal.

Kelvin yang tadi melamun langsung tersadar dari lamunannya.

"eh iya gapapa, lain kali jangan lari-lari ya, nanti lo jatuh lagi"ucap Kelvin sambil tersenyum tulus.

Dan itu senyuman pertama Kelvin untuk pertama kalinya setelah,ya 'dia'mengkhianati Kelvin.

"iya makasih, oiya aku duluan ya, aku mau kelapangan"ucap Nera

"eh iya,hati-hati"ucap Kelvin.

Nera tersenyum lalu berlalu dari hadapan Kelvin.

Dan Kelvin hanya memandangnya dari jauh lalu masih memperhatikan Nera,sepertinya aku pernah melihatnya tapi dimana?

Dan ya sebesit ide gila terlintas dipikirannya.

"dia harus jadi milik gue."

Flashback off.

"princess? "

"hey.."

"Manda... "

"Nera Silvi Amanda Spark."

Nera terkejut karena bahunya seperti diguncang, dan ternyata itu kakak tersayangnya.

"aduh kenapa sih bang? "tanya Nera.

"harusnya abang yang nanya gitu, kamu kenapa?cerita sama abang?

Nera tidak menjawab melainkan langsung memeluk Albert dan mulai menangis lagi dan lagi.

Albert mempererat pelukannya"keluarin apa yang kamu pendam de, keluarin semuanya sampe kamu lega"ucap Albert sambil mengelus kepala Nera yang ada tepat di dadanya.

Setelah beberapa saat keadaan hening dan yang terdengar hanya suara rintikan hujan bersama dengar suara tangisan Nera.

"kak aku, "ucap Nera yang masih sesenggukan.

Albert hanya mengelus kepala adiknya lembut seperti menenangkannya.

"Keluarin semua yang kamu pendam,cerita semua sama kakak,ingatkan janji kakak,kakak akan selalu ada dibelakang kamu disaat kamu butuh dorongan kakak,kakak akan selalu ada disamping kamu disaat kamu butuh sandaran. "ucap Albert sembari menghapus air mata yang tersisa dipipi Nera.

"kak aku.."

"aku nyerah kak..."

"akuu.. "Nera menghela nafas panjang sebelum melanjutkan perkataannya.

"aku mungkin bisa egois dengan merebut Kelvin dari Angel. Tapi aku gak mau seperti itu, aku mau orang yang aku cintai bahagia, meskipun itu menyakiti diriku sendiri. "ucap Nera sambil berusaha tersenyum meyakinkan Albert.

"tapi dek, kamu bisa mencoba lagi"

"ya mungkin aku bisa, namun sekuat apapun aku berusaha kalau takdir berkata lain, apa yang harus kuperbuat?"Nera tersenyum tulus memandang Albert.

"aku ikhlas. "

"aku ikhlas untuk semuanya"ulang Nera.

"oke kakak gak bisa merubah keputusan kamu, tapi kakak harap kamu memilih yang terbaik untuk kamu"Ucap Albert.

"dan satu lagi, kakak gamau ngeliat kamu sedih lagi, karena kamu gak pantes untuk sedih nanti nambah jelek tau"ucap Albert sambil mencubit pipi Nera.

Dan mereka berdua akhirnya tertawa sampai larut malam dan Nera melihat Albert sudah tertidur pulas duluan dikasurnya.

Sebelum Nera tidur dipelukan Albert ia bergumam lirih.

"Jika ini takdir Tuhan aku ikhlas.Dan aku akan mencoba untuk melupakanmu, walaupun menyakitiku perlahan namun aku ikhlas.Good bye and I love you Kelvin Dirta Denorama Aston. "lirih Nera menahan tangisnya.

****
Fsdini
Minggu, 17 Desember 2017
Jakarta,Indonesia
Vote,comment,share yaa ❤

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang