Remember Me

20.Know The Truth.

ps: sorry for typo 😝❤

****

Suara pantulan bola basket itu menggema disekitar lapangan itu.

Kelvin memantulkan bola dan menggiringnya berulang-ulang.

Ya itu keseharian Kelvin kalau ia bosan.

Ia akan pergi kelapangan dekat rumahnya dan bermain basket.

Karena merasa lelah Kelvib pun tiduran dilapangan itu sendiri.

Memandang langit dan menatapnya lekat.

Berulang kali kalimat itu terngiang di benak Kelvin.

"Mungkin ini udah takdir.Aku gak bisa memaksakan kehendak kalo kamu gak bisa nerima aku lagi.Jadi sekarang aku nyerah.Aku relain kamu sama dia.Apapun untuk kebahagiaan kamu akan aku lakuin walaupun aku harus merelakan kebahagiaanku.Melihat orang yang aku sayang bahagia sudah cukup bagiku.Kalau begitu aku pamit ya Vin.Good bye and i love you my ex fiance."

Dan ya, itu terakhir kalinya Nera bersikap peduli dengannya.

Dan setelah itu semua berubah.

Berubah karena kebodohanku sendiri.

Berubah karena keegoisanku sendiri.

Ingin sekali aku mencaci makiku sendiri. Namun sepertinya itu tak cukup mengganti pengorbanan Nera.

Masih teringat jelas raut wajah kecewa Nera dibenak Kelvin.

Raut wajah yang menahan tangisan namun ingin menyampaikan bahwa gadis itu rindu padanya.

Mungkin sekarang ia sedang merasakan karma atas perbuatannya.

Tapi ia harap Tuhan tidak memberi karma seperti ini lebih lama lagi.

Karena ia tak sanggup berpisah dengan Nera.

Dan untuk sekarang semoga takdir berpihak padanya.

****

Kelvin berjalan pulang kerumahnya, dijalan ia melihat ada tukang es krim.

"ah aku jadi ingat Nera. "batin Kelvin.

"ia sangat suka es krim matcha."

Senyum Kelvin mengembang mengingat kenangan-kenangannya dengan Nera.

Sekarang semua hanyalah kenangan manis.

Dan aku tak akan pernah melupakanya.

Yang akanku lakukan memperbanyak kenangan manis itu.

Bersama gadisku, Nera.

****

"Jadi sekarang tugas kalian membuat desain dress yang akan kalian pakai buat promnight pergantian pemilik baru.Dan acaranya akhir bulan ini. "Jelas Ms.Fyla itu kesemua muridnya.

Nera tampak tak mendengarkan ocehan dosennya.

Malah sekarang ia sedang mencoret-coret bukunya dengan acak.

Tatapan ms.Fylaitu berhenti kearah Nera.

"Nera. "panggil ms.Fylaitu.

"Neraaa.. "ms.Fyla memanggil Nera lagi.

"NERA SPARK. "panggil ms.Fyla tegas.

Nera merasa namanya terpanggil langsung menoleh kearah dosennya dengan wajah polosnya.

"Apa ada miss? "tanya Nera.

"Kamu kenapa melamun mulu dari tadi? "tanya ms.Fyla

"I'm fine miss."