31.Wedding Day.

4.4K 110 4
                                    

Vote duls ngapa, diem-diem bae 😋
****
"Disaat kau menggenggam tanganku. Disaat itulah aku merasakan kekuatan cinta yang kau salurkan begitu nyata. "-fd

****

Langit pada pagi hari itu nampak cerah, sama cerahnya dengan wajah kedua pasangan itu.

Ya, Kelvin dan Nera akan mengadakan pernikahannya hari ini.

Gugup? Tentu saja,jangan ditanya.

Namun rasa gugup itu ditepis dan digantikan dengan rasa bahagia.

Toktoktok.

"Dek, abang masuk ya"ijin Albert.

"Iyaa bang. "jawab Nera.

Pintu itu terbuka dan menampilkan Albert yang tampan dengan jas nya.

Nera menatap Albert dengan tatapan hangatnya.

Albert perlahan berjalan kearah Nera yang masih duduk didepan meja riasnya.

Nera memutar tubuhnya kearah Albert dan perlahan bangkit berjalan menghampiri Albert yang sedang menghampirinya juga.

Mereka berdua kemudian berhenti didepan cermin, dan kemudian tertawa bersama.

"Kamu ngapain nyamperin aku dek? "tanya Albert.

"Apasih, abang aja yang kepedean, orang aku mau ngaca"balas Nera dengan cibiran.

Kemudian Albert terkekeh pelan dan Nera pun ikut tertawa.

Namun tiba-tiba Albert meraih pinggang Nera, dan memeluk adik kecilnya dari belakang.

Seperti yang mereka lakukan dulu waktu mereka kecil sampai sekarang.

Albert memeluk erat Nera.

"Dulu sampe sekarang kebiasaan abang gak berubah, meluk aku mulu. "ucap Nera.

"Gapapa dong, itukan artinya abang sayang sama kamu. "balas Albert.

Mereka berdua terdiam untuk beberapa saat.

Albert menghela nafas berat. Mungkin ini saatnya melepaskan adik kecilnya untuk dimiliki orang lain.

"Kamu tau gak dek? Waktu mama masih ngandung kamu, abang seneng banget. Ya,walaupun waktu itu abang maunya punya adik cowo karena bisa abang ajak main bola hehe. "ucap Albert.

Nera masih setia mendengarkan curhatan kakaknya.

Albert menghela nafas lalu melanjutkan ucapannya.

"Namun, pas saat kamu dilahirkan dan pertama kali aku denger kamu nangis, aku lihat tubuh kamu yang mungil. Aku berfikir,ada seseorang yang harus aku lindungi.Yaitu,kamu. Percaya sama abang, semarah-marahnya abang sama kamu, sengesel-ngeselinnya abang sama kamu,Abang sayang banget sama kamu dek. "lanjut Albert .

Nera ingin membalikan badannya namun ditahan Albert.

"Sebentar aku belum selesai."

Nera akhirnya menahan pergerakannya, walaupun ia sangat ingin membalikan badannya dan memeluk Albert erat.

"Aku mohon sama kamu. Jadilah istri yang baik, cintai suami kamu dengan tulus. Jangan lupa sama mama, papa. Dan, jangan lupa sama abang kamu yang ganteng ini. "ucap Albert dengan suara serak namun masih terkekeh.

Nera langsung membalikan badannya dan mendekap Albert erat.

"Jangan nangis. Nanti make up kamu luntur. "tegur Albert dengan nada bercanda.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang