Semilir angin kembali bertiup membuat penghuni ruangan bersembunyi di balik selimut tebal yang menutupi dirinya gorden yang menutupi sinar mentari pagi telah dibuka sehingga sang penghuni perlahan terbangun dari tidur nya
"Good morning baby" willy membawa nampan yang berisi semangkuk bubur dan air putih, makanan rumah sakit.
"Arghhh" nadine meregangkan otot nya dan pandangan nya beralih pada sosok laki laki yang sudah beberapa waktu nya menemani hari demi hari nya
"Sayang ayo bangun udah pagi" willy mengusap usap puncak kepala nadine
"Iya" jawab nadine lirih
"Makan dulu" nadine mengibaskan selimut nya dan menuju ke kamar mandi
Lima menit...
"Makan bubur nya dulu" willy meyendok bubur tersebut dan di suguhkan nya ke mulut nadine
"Enggak deh, kamu aja yang makan aku udah kenyang kok" tolak nadine
"Kenyang dari mana? Kamu kan baru aja bangun tidur masa langsung kenyang kamu makan sambil mimpi?" Cerocos willy membuat kuping nadine panas mendengar nya
"Aku nggak mau makan bubur ganti sama nasi goreng aja ya, yah yah" tanpa sadar nadine sudah bersifat manja di hadapan willy
"Nggak pokok nya kamu harus makan bubur ini kamu kan lagi sakit jadi gak boleh makan makanan yang nggak sehat" nadine menghela nafas
"Ih pelit banget"
"Biarin aaaa" willy kembali memberikan sesendok bubur di depan mulut nadine
"Nggak mau"
"Okey kalo kamu nggak mau aku suapin pake sendok kamu mau aku suapin pake ini?" Seringai willy dengan menunjuk bibir nya
Nadine menggeleng cepat dan meneguk saliva nya seakan tak percaya dengan ucapan willy barusan
"Jadi buka mulut nya" willy kembali memberikan sesendok bubur dan langsung di lahap oleh nadine, ia jadi waswas jika willy akan melakukan apa yang sudah di ucapkan nya tadi
"Diancem dulu baru mau makan" seru willy sambil menyuapi nadine bubur
"Aaaa" nadine menjauhkan sendok yang ada di depan mulutnya
"Aku udah kenyang"
"Dikit banget udah kenyang ayo makan lagi" willy kembali memberikan sesendok bubur untuk nadine dan di tepis pelan oleh nadine
"aku udah kenyang banget jangan suruh aku makan lagi"
Willy mengehela nafas jika nadine sudah seperti ini maka ia akan menuruti nya saja
Suara pintu terdengar dan muculah seseorang di ambang pintu lalu masuk ke dalam ruangan
"Udah bangun nad?" Seru bobby sambil meletakan barang bawaan nya diatas nakas
"Udah lama kok"
"Hari ini lo boleh pulang, ohiya lo anterin nadine pulang ya tapi jangan sampe kenapa napa" ucap bobby sambil menujuk willy menggunakan dagu nya
"Siap boss" willy berlagak hormat di depan bobby setelah itu bobby pun pergi meninggalkan ruangan tersebut
Dirumah...
"Mami sama papi belum pulang nad?"
"Kek nya belum tuh kemarin kata nya mau pulang tapi pesawat nya gak bisa terbang karna cuaca buruk" willy hanya ber oh ria mendengar penuturan nadine
"Ohiya beberapa hari yang lalu mami nyuruh kamu main kerumah ta-"
Nadine memukul lengan willy
"Kok nggak bilang sih aku jadi nggak enak kalo nggak dateng""Kemarin kan kita lagi berantem jadi ya nggak aku kasih tau"
"Ohh jadi gitu ya kalo lagi marah sama aku kamu mau mami ngikut juga marah sama aku" rajuk nadine dengan nada yang dibuat buat kesal
"Aku nggak maksud gitu nad"
Nadine mengalihkan pandangan nya ke arah jendela ia masih marah dengan perbuatan willy
"Ihh jangan marah dong nad" willy beranjak mendekati nadine dan duduk disofa tepat di samping nadine
Nadine masih tetap pada fikiran nya ia masih marah dengan willy nadine ingin kalo willy itu minta maaf sama dia nadine ingin kalo willy itu memohon mohon agar nadine nggak marah tapi nyata nya apa?
"Kamu mah gitu dibilangin sekali ntar ngulang lagi"
"Nggak sayang aku nggak bakal ngulai kayak gitu lagi"
"Janji?"
"Iya aku janji sayang"
"Awas kalo kam" nadine berbalik badan yang tadi nya menghadap ke jendela kini langsung berhadapan dengan sosok laki laki yang sudah beberapa bulan ini berada disisi nya
Jarak antara nadine dan willy sangatlah dekat sehingga hembusan nafas di antara kedua nya terdengar willy semakin mendekat dan mempertipis jarak diantara mereka berdua. ide ide nakal kini mulai beterbangan di otak willy, ingin sekali willy mencium nadine saat ini tapi ia tidak akan kalah dengan nafsu nya willy merengkuh nadine kedalam pelukan nya dan begitu juga dengan nadine yang membalas pelukan dari willy
Nadine menikmati bau tubuh willy yang berbau mint khas bau laki laki begitu pula dengan willy ia sangat menikmati wangi rambut nadine yang berbau strawberry. Willy mengusap usap puncak kepala nadine sedangkan nadine hanya membalas pelukan dari willy
Nadine bernafas lega karna willy tidak akan mencium nya
"Gue kira dia mau nyium gue, untung aja dia nggak nyium gue berarti dia mau jaga gue dan nggak akan ngerusak gue" batin nadine"Kamu gak usah khawatir yang aku nggak bakal kalah sama nafsu aku kok, kita belum sah jadi aku bakal jaga kamu sampe kita jadi suami isteri"
Betapa beruntung nya nadine bisa meluluhkan hati willy karna tidak banyak cowok seperti willy apalagi di zaman seperti ini biasa nya banyak cowok cowok yang selalu mengutamakan nafsu nya dan tidak berfikir menggunakan akal sehat nya. Tapi, willy sangat beda dengan semua laki laki yang berada diluaran sana willy bisa melawan nafsu nya dan dia tidak akan berbuat macam macam pada nadine jika sebelum mereka menjalin sebuah hubungan dalam ikatan yang sah
"Pede tingkat dewa"
"Emang kenapa? Kita kan bakal nikah punya anak dan hidup bahagia sampai selamanya"
"Situ kira aku mau nikah sama kamu?"
"Kok kamu bilang gitu nad?" Willy melepas pelukan nya dan menatapn nadine intens
"Kamu nggak mau nikah sama aku?" Willy kembali membuka suara
"Mana mungkin aku mau nikah sama aku lulus sma aja belum kuliah aja belum dapet kerjaan aja nggak"
"Ohh jadi gitu masalah nya itu mah gampang tapi kamu mau kan nikah sama aku" willy mencolek dagu nadine
"Nggak ah aku udah punya pilihan sendiri" nadine kembali membenamkan diri nya diatas dada bidang milik willy
Willy termenung mendengar ucapan nadine apa benar nadine sudah punya pacar sebelum willy mengklaim kalo nadine adalah milik nya willy mengendurkan tangan nya dipinggang nadine. Nadine menyadari itu nadine tersenyum dibalik dada bidang willy
"Nggak usah difikirin juga kali, kalo aku emang udah punya pilihan sendiri buat apa aku masih bertahan di sini"
Willy mencerna kata kata nadine dan willy tersenyum bahagia mendengar penjelasan nadine barusan willy yang jika nadine adalah sosok yang tepat untuk mendampingi nya willy harap mereka tetap bisa bersama hingga akhir hayat
Maaf kan typo nya jangan lupa tinggalkan jejak voment dari kalian sangat berharga😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Heart
Teen FictionStory Heart Kisah cinta anak sma Cowok yang pecicilan playboy suka mempermainkan hati cewek sok cool sok tampan dan otak nya sarap Cewek yang emosi nya naik turun sangar ngomong yang ceplas ceplos seenak jidat nya dan kasar tetapi ada sisi lembut d...