Chapter 15

1.7K 227 86
                                    

Okay, I'm back after a month or two?

Hmmm, gomen nasai karena saya kelamaan gak update.. Di antara kalian ada yg nunggu gk si? wkwkwk
Cukup prakatanya, just enjoy this chapter <3

Lagi-lagi, hembusan napas berat terdengar dari mulut Shouto. Matanya tak berhenti memandangi ribuan daftar nominasi miliknya -yang diserahkan Tenya sebelum ia berangkat ke sekolah-. Jika yang menominasikannya saja berjumlah ribuan, bagaimana bisa ia menentukan lapangan kerja yang akan dipilihnya dalam waktu singkat?

Tok tok tok

Shouto menoleh ke arah pintu kamarnya, tempat suara ketukan berasal.
"Masuk." ujarnya singkat. Detik selanjutnya, pintu terbuka menampilkan sosok Izuku yang berdiri di sana. Melihat siapa yang datang, Shouto segera menutup daftarnya dan memandang bertanya pada lelaki imut itu.
"Maaf mengganggu, Todoroki-kun. Tapi bisa kupinjam balkon-mu sebentar?" tanya Izuku sopan. Tidak memiliki alasan bertanya maupun menolak, Shouto menjawab menggunakan anggukan singkat. Izuku sendiri segera mengembangkan senyum lalu memasuki kamar Shouto setelah menutup pintunya. Shouto hanya mengerutkan alis heran ketika melihat Izuku berjalan cepat melewatinya seolah sedang terburu. Ia terus mengunci pandangnya pada Izuku, bahkan ketika Izuku sudah berada di balkon.

"Victorique-san!!" Shouto mengerjapkan mata berulang kali, lalu mengerutkan alis. Memang ada urusan apa antara Izuku dan Victorique? Namun ia segera menggeleng singkat, memutuskan untuk kembali membaca daftarnya seraya menimbang-nimbang.
'Berhentilah mengurusi urusan orang lain, Shouto.' batinnya, lebih pada diri sendiri. Ia juga tidak tahu sejak kapan ia memiliki sifat seperti itu dan jujur saja ia mulai merasa aneh.

"Apa kau sudah memilih lapangan kerjamu?" suara Izuku kembali terdengar, menandakan bahwa gadis itu telah menjawab panggilannya. Oh, baiklah. Shouto tidak dapat menahan matanya agar tidak kembali melirik ke arah balkon. Astaga, mengapa semua hal yang berhubungan dengan Victorique membuatnya bertingkah aneh seperti ini? Sekarang, apa yang harus ia lakukan? Melawannya? Atau menerimanya?

"Aku tidak mengikuti kegiatan itu." kali ini suara Victorique yang terdengar.
"Hah? Mengapa?" tepat sekali, Izuku mewakili Shouto untuk menyuarakan isi pikirannya. Apa lagi masalahnya sekarang?
"Aku masih dalam masa hukuman selama kalian melakukan pkl, ingat?" jawab gadis itu. Ntah mengapa dan bagaimana, Shouto beserta Izuku menghembuskan napas lega. Setidaknya Victorique tidak memberikan jawaban yang membuatnya terjeblos dalam masalah lain seperti yang pernah dilakukannya saat festival olahraga.

"Benar juga. Masa skors-mu seminggu lebih lama dari kami." Izuku mengusap dagunya dengan pandangan yang mengarah ke atas. Tak seperti ketika dirinya berada di sekitar Uraraka maupun para gadis lainnya, Izuku tidak merasa gugup ataupun canggung bersama Victorique. Hal ini dikarenakan dirinya telah mengetahui kenyataan bahwa Victorique memiliki hubungan dengan All Might, sehingga Izuku merasa dekat dengan gadis itu.
"Bagaimana denganmu, Izuku?" tanya Victorique.

'Hee? Ini yang kesekian kali..' pikir Shouto lagi. Sungguh, mengapa Victorique terlihat begitu perhatian pada lelaki imut itu?
'Baiklah, berhenti disitu, Shouto.' otak lelaki itu mencoba memberi perintah, namun sama sekali tidak digubris oleh kakinya sendiri. Ia harus rela mendapati kenyataan bahwa dirinya juga sedang melangkah menuju balkon untuk menyusul dua orang itu. Dan untuk puluhan kali, ia tidak begitu mengerti alasan dibaliknya. Mungkin butuh banyak waktu bagi lelaki itu untuk menyadarinya, bukan?

"Aku hanya mendapat satu nominasi. Jadi.." Izuku menggantungkan ucapan, sementara Victorique mengangguk mengerti. Jika hanya mendapat satu nominasi, maka sama artinya Izuku tidak memiliki pilihan lain.
"Orang yang menominasiku adalah Gran Torino. Apa kau mengenalnya?" lanjut Izuku, masih belum menyadari bahwa Shouto sudah berdiri di sampingnya.
"Gran Torino? Bukankah dia sudah pensiun?" sahut Shouto. Seketika, Izuku memutar kepala cepat menghadap ke arah lelaki itu kemudian mengembangkan senyum yang terkesan sedikit kaku dan gugup.

Behind Her Dark Soul ( Todoroki Shouto x OC )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang