Chapter 20

1.3K 175 5
                                    

Victorique, 7.13 malam

"Astaga! Kalian ini sebenarnya ingin dibantu atau tidak?!" gadis itu berteriak geram pada para pahlawan pro yang entah bagaimana sedang mengerumuninya untuk menghalangi jalan Victorique menuju dua Nomu yang sedang mengamuk. Sebenarnya beberapa saat lalu Victorique baru teringat sesuatu, bahwa pahlawan-pahlawan yang sedang menghalangi tentunya tidak datang pada acara pemberian penghargaan minggu lalu. Meski pesta itu menjadi salah satu insiden paling menyebalkan dalam hidupnya, kini gadis itu berharap pahlawan-pahlawan itu mengetahui identitasnya. Oh, sekarang mereka benar-benar menjadi penghambat.

"Anak kecil tidak diperbolehkan untuk terlibat dalam pertarungan ini!" ujar salah satu pahlawan yang tengah merentangkan kedua tangan di hadapan Victorique. Melirik hal yang tengah terjadi di balik punggung pahlawan tersebut, Victorique menghembuskan napas panjang. Ia mulai berpikir untuk pergi saja dari tempat itu daripada merepotkan beberapa pahlawan yang sedang menghalanginya, namun ia masih ingin mencoba peruntungan terakhirnya.
"Apa kau tidak memikirkan nasib rekanmu di sana hanya karena ingin menghalangiku?" ujar gadis itu datar, dengan sebelah tangan yang tergerak menunjuk ke arah pertarungan dimana para pahlawan sedang berada dalam tingkat kesulitan tinggi. Bagaimana lagi, lawan mereka adalah monster yang mampu membalikkan serangan -menggunakan bakat- dari para pahlawan.

Sontak mereka yang mengerumuni Victorique segera menolehkan kepala ke belakang, lebih tepatnya ke arah pertarungan. Tepat seperti reaksi yang diinginkan gadis itu. Kini, mereka semua harus bersedia membeku di tempat akibat shock melihat gadis itu mengambil kesempatan dari kelengahan mereka selama sepersekian detik. Mereka dapat melihat dengan mata kepala mereka sendiri, bagaimana Victorique berlari menerjang ke arah pertarungan sambil mengayunkan lempengan besi tajam yang ia ambil beberapa saat lalu.

Buak!

Nomu bertubuh besar yang memiliki kulit berwarna hitam baru saja meninju seorang pahlawan pro, membuat pahlawan tersebut terpental beberapa meter. Kini, Nomu hitam itu menoleh ke arah Victorique, lalu berderap cepat ke arahnya seraya menyiapkan pukulan lainnya untuk gadis itu. Gadis itu menyipitkan mata, menjatuhkan penilaian singkat pada lawannya. Hingga kemudian, ia tersenyum tipis.
"Kau tidak sekuat yang menyerang USJ dulu," gumamnya pelan.

"BERHENTI DISANA!!" teriak para pahlawan ketika tinju Nomu hitam itu hampir mendarat di wajah Victorique. Berbeda dengan gadis itu yang tetap pada ketenangannya. Ia mengambil satu langkah lebar untuk maju seraya menundukkan tubuh, membuatnya menempati posisi di bawah lengan Nomu yang sedang meninju udara kosong -tinju yang seharusnya mengenai Victorique-. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Victorique langsung mengayunkan besinya dan mengarahkan bagian tajamnya ke atas.

Jleb!

Sekarang, para pahlawan pro yang sebelumnya ingin menghentikan gadis itu dibuat ternganga, melihat kenyataan bahwa senjata tidak jelas yang digunakan gadis itu telah menyapa Nomu dengan cara menusuk lengannya dari bawah hingga tembus ke atas. Setelahnya, mereka dapat mendengar bagaimana pahitnya raungan Nomu naas itu ketika Victorique melakukan lompatan ke atas nan memutari lengan Nomu -tetap menggenggam bagian bawah besi yang tengah menusuk lengan Nomu- hingga kaki gadis itu mencapai ujung lainnya dari besi tersebut. Ia segera melakukan gerakan 'menendang dari samping' pada ujung besi tersebut dengan kedua kakinya, membuat besinya bergerak memutar dengan kecepatan kilat.

Crat!

Dan sebelah lengan Nomu melayang di udara setelahnya. Dengan tetesan darah yang berhamburan kemana-mana, memberikan cipratan di wajah Victorique. Namun gadis itu hanya mengusapnya santai, seolah tidak terbebani sedikitpun dengan hal yang baru saja ia lakukan.
"Hei, padahal dia baru saja memutuskan lengan monster itu," gumam salah satu pahlawan, benar-benar tidak habis pikir dengan reaksi Victroique. Detik selanjutnya mereka lebih memilih untuk mengurus satu Nomu lainnya yang juga sedang mengamuk, menyerahkan yang satu itu untuk ditangani Victorique.

Behind Her Dark Soul ( Todoroki Shouto x OC )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang