0.2

22.2K 2.4K 357
                                    

Tidak seperti part sebelumnya.

Kini Lisa benar-benar dalam keadaan sadar. Dan benar-benar duduk di pinggir lapangan basket outdoor yang panas.

Dan tanpa teh kotak ditangannya.

"Teh kotak.."

Sejenak ia rindu kampung halamannya di Thailand dimana teh kotak terpampang di setiap toko yang ia lewati sepanjang jalan menuju SMP nya dulu.

Dan sekarang, di korea, benda itu seakan ditelan bumi hingga tak berbekas.

Jika tahu akan stres begini tanpa teh kotak, ia akan menyiapkan 5 kardus besar minuman tersebut.

Tapi semua sudah terjadi. Dan Lisa hanya dapat berharap untuk menemukan sesuatu sebagai penggantinya.

Menemukan sesuatu yang bisa membuatnya gila tanpa sesuatu tersebut.

"Masukk!"

Lisa menoleh dan mendapati banyak orang bersorak.
Chaeyoung yang duduk disampingnya tak terkecuali. Bahkan mungkin dia yang paling keras.

Tuan rumah, yang artinya SMA Lisa, berhasil mencetak angka untuk yang kesekian kalinya.

"Lisa, liat ngga? Keren banget ya dia"

Chaeyoung menunjuk seorang siswa tinggi ditengah lapangan dengan nomer punggung 97 yang tengah ber-highfive dengan teman se-teamnya.

Lisa menggumamkan nama yang terpampang di jersey basket tersebut.

"JK?"

Gadis itu menggeleng heran. Kenapa sekarang ini banyak yang pakai nama panggung aneh?

Walaupun 'oppa' nya juga begitu, tapi itu dalam kasus lain. Mereka tidak dapat disejajarkan.

"Siapa JK?"

"Kamu ngga tau?!"

Lisa menggeleng pelan ketika Chaeyoung memekik. Rasanya yang ditanyakannya adalah pertanyaan paling bodoh.

"Anak basket, anaknya komite, trainee bighit, banyak fansnya, ganteng, kaya, pacarnya.. Sinb"

Chaeyoung memelankan suara ketika menyebut nama gadis di akhir kalimatnya.

Dari intonasinya, Lisa dapat menebak bagaimana akibatnya jika gadis bernama Sinb itu mendengar namanya di sebut-sebut.

Untuk kedua kalinya, ia mengikuti arahan jari Chaeyoung yang menunjuk ke beberapa orang di samping gadis tersebut.

Disana seorang gadis cantik dengan kacamata hitam tersenyum miring memperhatikan pacarnya yang sedang beraksi. Dialah Sinb.

Lisa terlalu pintar untuk mengerti apa yang sedang Sinb pikirkan dengan senyum aneh begitu.

"Sinb itu.. dia emang mukanya begitu ya?"

"Jangan keras-keras. Nanti kedengeran"

Chaeyoung menutup mulut sahabatnya yang asal ceplos. Lisa masih menatap Sinb ketika gadis angkuh tersebut menoleh kearahnya.

"Oke"

'jadi gitu ya, dunia popularitas yang kejam'

Dan entah kenapa mindset Lisa menjadi buruk tentang siswa bernama JK tadi.

***

"Kita menang lagi!"

Ruang ganti yang tadinya dingin dan segar kini dipenuhi aroma lelaki yang amat menyengat ketika beberapa siswa dengan jersey basah masuk. Basah karena keringat.

Tukang bersih-bersih yang tadinya mengepel lantai sambil bernyanyi lagu sistar bahkan merasa mual dan langsung keluar dari ruangan.

"Kookie so good"

TEH KOTAK ; LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang