"Nyampe"Tadi, abis ngabisin sarapan, Lisa maksa Jungkook buat nganterin pulang. Lisa yakin seseorang dirumah udah khawatirin dia yang semalem kabur kayak calon manten ngga tahan di pingit.
"Lis?"
Ngga denger respon apa-apa, Jungkook nyoba tepuk-tepuk pundak Lisa.
Padahal itu cewek matanya kebuka lebar, tapi arwahnya kayak melayang entah kemana. Dia cuma natep ke dashboard mobil sambil mainin rambut gitu.
'kuatkan hamba..'-Lisa
"Lisaa, udah nyampee"
Lisa sebenernya denger Jungkook ngomong apa dari tadi, dia cuma lagi persiapin mental aja buat ngomong sesuatu. Makanya bengong ngga bisa di ganggu.
"Lis-"
"Iya tau, ini mau turun"
Oke. Kali ini dia harus galak.
Karena sampe sekarang Jungkook ngga juga ngasih kepastian, itu artinya Lisa yang harus ambil keputusan.
'kayaknya gue ngerti nih kenapa'
Jungkook cuma pasrah aja dan buru-buru ngikutin Lisa keluar dari mobil. Mukanya udah was-was karena sikap Lisa yang tiba-tiba berubah.
Sebelum Lisa sampai di ambang pager, Jungkook langsung tarik tangannya biar cewek itu berhenti dan dengerin omongan dia.
"Lis, aku tau kam--"
"Udah sana buruan, nanti Jennie diambil orang baru tau rasa. Lagian dia lebih pantes jadi pendamping hidup kamu dari pada aku. Status, harta, visual. Bisnis juga bakal lancar kalo kamu sama dia, kook"
Ada jeda sebentar sebelum Lisa lanjutin kata-katanya. Dia lega akhirnya bisa ngeluarin kata-kata yang tadi dia siapin dengan lancar.
Sebenernya dia cuma ngga mau keliatan menyedihkan di depan Jungkook. Tapi ngga tau dorongan dari mana, bibir Lisa berucap lagi.
"Aku udah cukup bahagia sama Ten sebelum kamu dateng ke kehidupan aku dan naruh aku di posisi yang ngga pasti"
Itu kata-kata paling kejam yang pernah dia bilang. Menyesali keberadaan seseorang di hadapan orang itu langsung.
"..."
"..."
Sejenak, terasa sinar matahari meredup karena awan.
Jungkook natep Lisa dalem. Nyoba nyari kesungguhan disana.
Tapi yang dia dapet cuma pupil yang terus bergoyang dan beberapa tetes air yang berkumpul di pelupuk mata Lisa.
"Hhh.."
Lengan Jungkook bergerak, melingkar di pundak Lisa dan narik cewek itu ke dekapannya."Kamu ngga usah sok strong gitu deh"
Dan air mata Lisa sukses mengalir, membasahi kaus lelaki di hadapannya.
Beberapa detik kemudian, terdengar isakan kecil.
"Ternyata kamu cuma butuh pelukan biar jujur"
'dan itu dari aku'-Jk
Ngga ada jawaban, tapi tangan Lisa ikut melingkar di pinggang Jungkook dan mempererat pelukannya. Kata-kata kayak gitu cuma bikin dia tambah berat ngelepasin Jungkook.
'dan ini yang terakhir'-Lisa
"..."
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
TEH KOTAK ; Lizkook
Fanfictionkarena sebungkus teh kotak, Jungkook mengerti apa itu cinta. #281 in ff (11/05/2018) #41 in short story (24/06/2017)