2.8

9.1K 1K 86
                                    

"kamu tungguin ya Ten, nih tante kasih duit buat makan"

Dikasihnya beberapa lembar duit 100.000an.

Kan restoran mahal.

Walaupun dikasih sebanyak itu, Ten ragu mau masuk. Yang bikin ragu.. ya itu tadi. Pemandangan yang dia saksikan tepat didepan matanya sendiri.

Dan kalo ketemu Jungkook sama Lisa lagi berduan sedangkan dia sendirian kan..
 
 
kerasa jomblonya.

  
Ya masa Ten harus nimbrung?

  
"Tapi kan ngga ada yang nemenin, Tan"

Secara ini restoran biasanya buat couple-couple kasmaran gitu.

"Hhh"

Dengan desahan nafas panjang, Mom Lisa menghentikan langkahnya buat keluar mobil akibat protes Ten.

"Terus tante harus ngapain? Ya itu salah kamu modal ganteng ngga dipake"

"...."

"Tunggu ya. Jangan kemana-mana. Nanti kita ngga bisa pulang kalo kamu pergi"

Dan sehabis itu, Mom segera nyusul dad yang udah duluan didepan.

Ten hanya bisa pasrah dan diam dengan beberapa pikiran yang berkutat di benaknya.

'ganteng-ganteng jones ya gini'

***

Sementara itu, suatu percakapan pasangan paruh baya tengah berlangsung di dalam mobil di saat yang sama.

"Appa agak ragu deh"

Si pria yang kerap di panggil CEO Jeon tersebut menyandarkan punggungnya di jok kulit yang terlihat nyaman.

"Hm? Kenapa?"

Sedangkan wanita anggun disampingnya mengerutkan dahinya yang masih mulus tanpa kerutan walaupun sudah berusia hampir setengah abad.

"Eomma tau? Calon manager appa itu mantan presdir. Bahkan perusahaannya dulu itu lebih gede. Kan jadi ngga enak"

"Terus, terus?"

Mendengar fakta yang baru dia dengar, wanita bernama Jeon Miyeon itu mencondongkan badan ke arah suaminya. Menunjukan gestur penasaran.

"Appa denger, perusahaannya itu dulu bangkrut gara-gara dituduh. Berarti kan kita masih bisa bantu ngumpulin bukti-bukti dan ngadain banding biar aset perusahaannya dibalikin. Abis itu kita bisa jalin kerjasama. Kan lebih untung"

Tuan Jeon juga baru tahu fakta ini tadi siang. Itu bikin dia sedikit kaget, sedangkan waktunya cuma tinggal beberapa jam buat bikin keputusan ini. Dan dia harus kasih keputusan yang terbaik buat perusahaan.

Mau gimanapun, calon managernya itu lebih senior dan lebih berhasil. Rasanya kurang sopan kalau dipekerjakan jadi manager doang. Apalagi tuduhan itu kabarnya ngga bener.

"Emang perusahaan apa?"

"Farmasi"

Miyeon ngangguk-ngangguk, menimbang apakah ini keputusan yang tepat.

Perusahaan farmasi? Bisa lah, kalo perusahaan suaminya yang perusahaan kosmetik itu kerjasama sama farmasi. Bisa tuh bikin obat pemutih atau pelangsing.

"Boleh juga. Kapan kita ketemu?"

"Sekarang"

Tuan Jeon bilang itu tanpa beban.

"Loh, sekarang kan mau jodohin Jungkook. Appa gimana sih?"

"Oh iya"

Dah tua, maklum lah.

TEH KOTAK ; LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang