1.6

11.2K 1.3K 215
                                    

Malam itu, di suatu apartment di bangkok, Thailand.

Tiga orang tengah makan malam bersama layaknya keluarga kecil yang bahagia.

Sayangnya, meja empat kursi itu terlihat menyedihkan ketika satu kursi disebelah remaja laki-laki kosong.

"Tante, om"

Ten menaruh pisau dan garpu yang tadi ia gunakan untuk memakan daging dengan kasar. Membuat dua orang dihadapannya menoleh kaget.

"Aku khawatir sama Lisa"

Ia tidak tahan lagi dengan rasa khawatir akan keadaan sahabat kecilnya itu. Kekhawatiran ini selalu mengganggu pikirannya.

"Kamu pengen ketemu ya?"

Ya, jalan satu-satunya adalah melihat wajah tersenyum Lisa. Sehingga Ten bisa bernafas lega.

"Lisa emang ngangenin. Kayak mom nya"

Suara berat menyahut dari samping mom, yang membuat wanita itu mencubit pelan lengan pemiliknya dengan sedikit kekehan. Sudah tua begitu, masih saja bisa menggombal.

Ten yang merasa dikacangi menghela nafas pelan. Jika saja Lisa disampingnya, ia tak perlu iri melihat kemesraan pasangan di depannya.

Jadi keliatan kan, ngenesnya.

"Gimana dong. Om, tan?"

Dad menatap Ten sambil berpikir dan mengangguk-angguk sebelum menjawab.

"Itu bisa diatur Ten, tenang aja"

***

1 detik.. 5 detik.. 30 detik.. 1 menit..

Jungkook dan Lisa masih bertahan dalam posisi tersebut dengan tatapan dalam yang saling mengunci. Tidak ada satupun kedipan sedari tadi. Keduanya saling merasakan hembusan nafas hangat yang menerpa wajah karena hidung mereka hampir bersentuhan.

Bahkan mereka dapat merasakan debaran dari masing-masing jantung yang tidak menentu kecepatannya.

Aroma tubuh dan rambut Lisa juga menguar di sekitar indra penciuman Jungkook. Wangi eksotik ini bisa saja membuatnya menjadi liar.

(・o・)

Tapi ia tidak memiliki hak untuk melakukan hal Liar tersebut. Toh Lisa bukan kekasihnya. Dan ini masih puasa. Jungkook takut dosa.

"Khm"

JK berdeham dengan gugup untuk menyadarkan gadis diatas tubuhnya yang masih membeku.

"A..aku ambil dulu"

Lisa tersadar dengan wajah yang teramat merah. Ia berusaha bangkit dari atas badan Jungkook dan berjalan terseok ke arah lemari untuk mengambil salep.

Mengingat apa yang barusan terjadi, Jungkook menggelengkan kepala. Ia harus terkontrol malam ini. Walau seluruh badannya sudah panas terbakar nafsu.

Ia bangkit untuk duduk ketika gadis itu kembali dan duduk disampingnya. Lisa terlihat susah payah untuk mengobati kakinya seorang diri.

"Sini"

Kaki jenjang Lisa ditaruh dipaha kiri Jungkook dengan amat lembut. Ia meminta salep tersebut dan mulai mengoleskannya.

Sang gadis hanya dibuat cengo dengan apa yang baru dilakukan JK.

"Ma..af"

Ucap Lisa tiba-tiba ketika mengingat kejadian memalukan tadi.

"Ngga papa.."

Bahkan Jungkook tersenyum manis ketika menjawabnya sembari meratakan salep tersebut.

'meleleh aku bang'

TEH KOTAK ; LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang