"Uh.. sakit"
"Sini"
Jungkook menjulurkan tangannya, walau sedikit merinding dengan manusia yang mirip makhluk astral di hadapannya ini, mengabaikan gadis yang butuh pertolongan bukanlah gayanya.
"Ngga usah kook. Kakiku masih dua ko.."
"Eeh"
Lisa terkesiap. Tanpa persetujuan, kedua lengan kokoh Jungkook mengangkat tubuh rampingnya.
Deg..
'manis juga Lisa'
'ganteng banget'
Keduanya terdiam. Kalut dengan pikirannya masing-masing. Melihat wajah satu sama lain dalam jarak sedekat ini adalah hal yang baru bagi mereka.
Apalagi sensasi pada jantungnya yang amat adiktif, benar-benar pertamakali kedua manusia itu rasakan.
"Turunin kook"
Lisa beringsut untuk turun dari gendongan Jungkook. Walau tak yakin bisa berdiri, ia harus menyembunyikan pipinya yang diyakini sudah memerah. Benar-benar memalukan.
"Belum pernah digendong orang ganteng ya? Malu-malu gitu"
plak
Satu tamparan pelan mengenai pipi Jungkook.
"Aw.."
Sebenarnya ia tak terima diperlakukan anarkis oleh seorang gadis, tapi tidak tahu dorongan darimana, Jungkook tetap berjalan kearah ranjang dan menurunkan Lisa perlahan.
"Makasih kek"
"Makasih JK ganteng"
Lisa sebenarnya tak sudi dengan embel-embel ganteng tersebut. Tapi agar lelaki menyebalkan ini tidak berubah cerewet seperti tetangga sebelah, ia rela.
"Apa? Ngga denger"
"Makasih"
Dia tahu Jungkook hanya berpura-pura tak mendengar. Buktinya, mata cokelat tersebut kini amat berbinar tak percaya dengan apa yang barusan Lisa bilang.
"Duduk disitu. Jangan macem-macem"
Jungkook pun duduk di pinggir ranjang Lisa. Ia menatap sekeliling dan mendapati sebuah bingkai foto berisi anak laki-laki 15 tahunan.
Dia yakin itu Ten yang selama ini memenuhi notifikasi Line Lisa.
Ia tak peduli dan memutar pandangannya. Kamar Lisa hanya berisi lemari, ranjang dan beberapa rak buku. Kecil memang, tapi terkesan rapi dan mewah.
Kalo abis diberesin.
Kalo sekarang..
"Kotor amat kamarnya. Kaya kandang babi"
Bugh.
Jungkook terkena serangan bantal gaes. Headshot.
"Jadi cewek galak amat"
Lisa menatap lelaki tersebut tajam sambil berbaring. Jungkook mengusap kepala belakangnya yang sedikit sakit.
"..."
"..."
Sejenak, tak ada suara diantara mereka. Sampai Jungkook mengangguk mengerti apa yang sebenarnya gadis ini alami karena melihat beberapa tisu yang menggunung.
"Kangen pacar ya?"
"Diem deh"
"Itu dibaca dulu line-nya"
Lisa baru ingat ponselnya sudah dikembalikan. Notif line-nya mencapai 999+. Namun ia tak terkejut, karena sebagai jomblo, Lisa sudah mengira 998nya adalah notif olshop.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEH KOTAK ; Lizkook
Fanfictionkarena sebungkus teh kotak, Jungkook mengerti apa itu cinta. #281 in ff (11/05/2018) #41 in short story (24/06/2017)