Patah Hati

1.3K 69 0
                                    

   Hari minggu. Kali ini dia harus menemui sahabatnya kecilnya, sudah lama dia tidak bermain di hari minggu bersamanya.

  "Mau kemana sil?" Suara Ayu dari dapur terdengar. Itu adalah ibu Silvia yang tengah menikmati secangkir teh bersama Deni, suaminya.

  "Mau kerumah Lea mih,udah lama juga gak main sama dia" Silvia ikut duduk bersama orangtuanya. "Oh, salam ke tante Lina yah" Ayu tersenyum memperhatikan Silvia anaknya yang mengalami perubahan besar.

  "Oke. Kalau gitu aku berangkat ya mam,pah" Silvia menyalim Deni dan Ayu sebelum dia meninggalkan rumah ini.

♡♡♡

  Hari minggu, dimana hari paling bahagia di hidupnya. Dimana dia bisa tidur dan bangun sesuka hatinya.

  "Leaaaaa!!!"

  Lea menutup wajahnya dengan selimut badcover tebal. Supaya suara nyaring itu tidak menusuk teliganya.

  "Leaaa! keboooo bangun dong"

   Lea menghempaskan selimutnya ke sembarang arah. Mata pandanya melirik sekilas kearah jam dinding yang tergantung tinggi.

  11:30

  "Ini kan masih pagiii" Lea mengusap wajahnya dan segera bangkit berdiri, berjalan membuka pintu kamarnya yang sengaja di kunci.

   Clekk...

  "Leaaaa gua kangen tauuu" Silvia berhambur memeluk Lea dengan erat sekali.

  "Huahhh... masih inget gua lo?" Sindir Lea pelan. "Inget lah! lo kan sahabat gua" Silvia melepaskan pelukanya. "Sahabat lupa diri tapi" Lea memutar matanya.

"Temen gua ke Caffe yuk" Silvia menggandeng tangan Lea sambil tersenyum manis.

  "Lo orang gila yang ngacauin hari minggu gua tau gak? dan lo ngajak gua ke Caffe jam sebelas? gua ngantuk Sil, semalem gua nonton dramkor sampe jam tiga tau gak sih?" Lea mengusap matanya.

  "Gua mau ketemuan sama seseorang, temenin donggg" Silvia memohon sangat. "Siapa? pacar lo? ntar gua jadi obat nyamuk dong" Lea tertawa sumbang. "Isshhh Lea mah" Silvia menghentakan Flatshoes nya ke lantai.

  "Yaudah, gua mandi dulu" Lea kembali berjalan ke kamarnya. "Oke" Silvia juga ikut masuk ke dalam kamar Lea.

   Sambil menunggu perempuan malas itu mandi, Silvia melihat-lihat benda-benda yang ada di meja belajar milik sahabatnya ini.

   Silvia menyungingkan senyum manis saat dia meraih foto keluarga yang berbingkai kecil diatas Novel-novel milik Lea.

  Itu foto Lea dengan Alm ayahnya, ibunya dan kakak Prianya.

  Irvan Rudiansyah, ayah kandung Lea telah meninggal karena kecelakaan mobil saat Lea berumur 11 tahun.  Irvano Aries, Kakak laki-laki Lea yang sudah menikah dan tinggal di Chicago, Amerika.

   Sementara Lea hanya tinggal berdua bersama ibunya di Jakarta. Hidup dengan kesederhaan.

  Lina,ibu Lea bekerja sebagai penjahit baju di rumahnya. Lina juga membuka kursus menjahit pada hari Senin-Minggu, jam tiga sore.

   Walaupun ibunya pandai menjahit, tapi anaknya? tidak sama sekali. Lea itu anak yang cuek dan malas. Dia hanya melakukan kegiatan yang dia sukai tanpa paksaan.

Silent FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang