Kenapa?

886 53 0
                                    

  Ini hari Selasa. Lea masih saja bermalas-malasan di kamarnya padahal sebentar lagi dia harus berangkat kesekolah setelah sehari tidak masuk karena sakit.

  Sejak kepergianya ke Club otaknya benar-benar Blank!. Tidak mengingat apapun kejadian yang dia lakukan disana, yang dia ingat hanya dia bertemu dan berbicang singkat dengan Aldi,Ririn, dan tentunya Silvia.

  Bahkan sampai sekarang,rasanya dia masih merasakan pusing. Lina bilang, dia pulang kerumah dengan keadaan mabuk, tapi dia mengatakan kalau dia hanya pusing. Dia diantarkan Silvia sampai kamarnya

  "Udah mendingan pusingnya?" Lina memperhatikan Lea yang bercermin di depan kaca riasnya. "Hmm udah bu" Lea tersenyum.

  "Tadi ibu suruh Leo kesini jemput kamu" Jelas Lina tersenyum. "Ibu!" Lea tidak mau sama sekali. Karena wajah Leo sukses meracuni pikiranya saat sakit kepala.

  "Tapi yang dateng Abian" Jelas Lina lagi. "Kak Bian?" Lea menyirit bingung. Ohhh baguslah ternyata Leo sudah melupakanya.

  Lea berjalan keruang tengah dan menemukan Abian tengah tertunduk menatap lantai. Wajahnya sangat kacau tak karuan.

  "Makasih udah jemput gua" Ucap Lea mengejutkan Abian.

  Abian mendongak menatap Lea yang ada di depanya. Wajahnya tampak ceria sekali. Yang Abian rasakan saat melihat wajah Lea hanyalah...

  Desiran Luka mendalam yang teramat.

  "Kok lo ngeliatinya gitu? ayo berangkat" Lea memegangi tali tas nya dengan semangat. Dia sudah rindu sekali dengan sekolahnya. 

  Abian berdiri tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Dia selalu menghindari tatapan matanya saat mereka bertemu pandang.

  Kenapa?

♡♡♡

  Lea berjalan menuju kelasnya dengan langkah gembira,rasa sakit di kepalanya sudah hilang karena Moodboster nya adalah sekolah!. 

  "Assalammualaikum" Lea mengucapkan salam saat dia berhasil membuka pintu kelasnya.

  Degh...

  Satu kelas terdiam memperhatikanya aneh. Terutama Tasya yang menatapnya dengan penuh kemarahan.

  "Kalian kenapa sih?" Lea tak mengerti. Dia sudah sampai di mejanya tanpa ada Alif.

  "Heh cewe Murahan! lo jangan di kelas ini lagi deh!"

  "Nama kelas ini jadi ancur gara-gara cewe macam lo!"

  "Gua benci lo Leaaaa!"

  Lea menelan ludahnya. Apakah teman-temanya tengah berusaha memberikanya sebuah Suprise kedatanganya?. Wahhh bahagianya.

  "Yaelah... kalau mau kasih Suprise yang bikin gua nangis terhura-hura kalian gagal deh" Lea tertawa sangat puas.

  "Cewe murahan kayak lo gak seharusnya sekolah disini!"

   Diah mendorong bahu Lea yang hampir terjatuh kebelakang.  Ini bukan Suprise.

  "Maksud kalian semua tuh apasih?" Lea tak mengerti sama sekali.

  "Pleaseeee Leaaaa! Video menjijikan lo itu udah nyebar satu sekolah dalam sehari!" Teriak Tasya kesal.

  "Video apasih!" Lea ikut kesal sendiri di buat teman satu kelasnya. "Lo liat sendiri Jalang" Diah menyerahkan ponselnya kearah Lea.

Silent FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang