Terkabul

956 52 3
                                    

  Lea berjalan ke parkiran motor, dia menuju motor Leo, tapi dia tidak menemukan motor Leo disana.

  Lalu ponselnya berbunyi, satu pesan masuk.

Leo Ganteng
"Gua pulang duluan. Kumpul sama temen SMP"

    Tumben Leo tidak mengatakanya langsung? Ah mungkin dia memang sangat sibuk, jadi tidak sempat mengatakanya langsung.

  "Nyari siapa?"

  Lea mendongakan wajahnya dari menatap ponsel ke arah pemilik suara di depanya. Dan itu adalah Afran yang menggunakan setelan Jas OSIS.

  "Tadinya nyari Leo" Lea menyimpan ponselnya ke saku roknya. "Terus sekarang?" Afran tersenyum. "Sekarang mau pulang lah" Lea tertawa kecil.

  "Bareng gua aja" Afran menawarkan. "Ehmm... gak usah kak, muka lo kayaknya capek banget habis rapat yah?" Lea bertanya.

  "Gimana gua gak capek? Sepanjang rapat Gilang nyanyi terus, mending suaranya bagus" Afran memutar matanya. "Hahahah" Lea tertawa lepas.

  "Lagian perumahan lo kan searah sama rumah gua" Jelas Afran lagi. "Ehmmm gak ngerepotin?" Lea merasa tidak enak. "Enggak lah, apalagi buat adik sendiri" Afran tersenyum manis.


♡♡♡

    Lea melempar ponselnya ke tempat tidurnya. Sejak dia pulang sekolah,dia berusaha menghubungi Leo, tapi pria itu tidak menjawab pesanya,telponya sama sekali.

  "Orang ulang tahun bukanya Stay di rumah malah nganjang entah kemana" Lea mengutuk Leo kesal sekali.

  Matanya melirik ke jam dinding kamarnya yang menunjukan pukul sembilan malam. Dia harusnya sudah bersiap-siap untuk memberi kejutan untuk Leo.

  "Kamu jadi pergi?" Lina membuka pintu kamar Lea. "Jadi bu" Lea bangkit dari kasurnya, dan segera bersiap-siap.

  "Kamu tuh harus cantik" Lina mengoles lipstick di bibir Lea,memberikan Mascara di bulu matanya yang lentik. Lea hanya bisa pasrah.

  "Tuh liat,cantik kan anak ibu?" Lina tertawa puas. "Aku mirip boneka anabell" Ucap Lea dengan wajah polosnya. "Udah sana,nanti kemaleman lagi" Lina menyerahkan sebuah kotak pada Lea.

  "Ini apaan bu?" Lea membuka kotak itu, dan ternyata itu berisi kue Blackforest berukuran sedang dengan lilin berangka 17.

   "Batu rebus" Lina memutar matanya. "Ahhh ibu Makasih yaaa" Lea memeluk ibunya.

  Lea menggunakan dress selutut, dengan lengan se bahu, yang sederhana, sepatu flatshoes berwarna putih sesuai dengan warna dressnya.

  Gua belum pernah dandan cantik untuk orang lain hah...

♡♡♡

   Lea turun dari Taxi setelah sampai di depan kawasan Apartemen Royality. Lampu-lampu dari setiap jendela kaca yang menambah kesan indah hotel ini.

  Maaf lift sedang di perbaiki!

  Rasanya dia ingin sekali berteriak sekencang mungkin.

Silent FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang