Part 14

1.3K 70 2
                                    

"Hallo Xaxa tertayangg, gimana kencannya kemarin?" kata Lizzy dg hebohnya saat Lexa yg baru saja masuk ke dalam kelas.

Lexa yg melihat itu pun hanya memutar kedua bola matanya malas, yah yg di katakan Leona kemarin, sekarang telah terjadi. Ia pasti akan di introgasi oleh sahabat sahabatnya yg lain.

"Yailah, ni bocah malah diem. Kagak tau kita lagi nanya apa?" kata Al yg mulai kepo.

"Nggk ada kencan kencanan, orang gue kemarin latihan"

"Latihan? Karate?" tanya Al memastikan.

"Sama Raka?" tanya Leona, yg segera diangguki Lexa.

"WHAT?!" teriak Leona & Lizzy serentak.

"Anjay, gk bisa ya kalian. Sehari gk teriak!" kata Al kesal.

"Gk bisa, gila ya Kak Raka. Gue kira lo mau di ajak kemana gitu? Lah ini malah di ajak latihan Karate" kata Lizzy kesal.

"Eh tapi gpp tau, Raka mau deketin Lexa dg cara yg anti-mainstream" sahut Leona yg di angguki Lizzy dan Al.

"Eh iya gue lupa, Lexa kan perempuan yg...." kata Lizzy yg mengantungkan perkataannya.

"Berjiwa laki wkwkwk" jawab Leona dan Al kompak. Yg langsung saja membuat Lexa menjitak kepala ketiganya.

"Gila" ketiganya pun meringis dg tertawa scr bersamaan, karena tingkah laku Lexa.

Tak terasa bel masuk pun berbunyi, Lizzy dan Leona pun segera meninggalkan kelas X IA 1.

~ ~ x x x ~ ~

Tak terasa, bel istirahat pun berbunyi. Kini semua sahabat Lexa sudah berkumpul di meja Lexa seperti biasa, hanya saja kini persahabatan mereka bertambah dg adanya Vio.

"Kantin yok?" ajak Leona, yg di angguki semuanya, kecuali Lexa.

"Xa, gk kantin lo?" tanya Al saat melihat Lexa yg tidak beranjka dari duduk nya.

"Gue perpus aja" kata Lexa yg kini bangkit meninggalkan sahabat sahabatnya menuju perpus.

Setibanya di perpus, Lexa pun segera menuju Rak bagian novel. Ia pun segera mencari Novel, tapi novel yg ia cari tak kunjung ia temukan. Lexa pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari perpus menuju rooftop.

Baru saja ia tiba di pintu rooftop Lexa merasakan ada seseorang yg menabrak bahunya.

"Sory" kata Lexa bersamaan dg suara serak milik laki laki. Lexa pun sontak mendongak menatap seorang laki laki yg nemakai seragam khas SMA Bintang Bangsa yg berada di hadapannya.

"Lexa?" tanya siswa tersebut.

"Hmm" Lexa yg memang mengenal hanya sebatas nama pun memasang tampang datar nya. Sedangkan yg di tatap datar olehnya malah menunjukkan cengirannya.

"Perasaan nih orang kalo ketemu gue nyengir mulu, gk bosen apa" gumam Lexa dalam hati.

"Hai Xa, kita ketemu lagi dan ternyata kita satu sekolah. Dan gue harap lo masih inget gue hehe" katanya ramah.

"Tentu Arsen Emeraldi, ingatan gue gk seburuk yg lo fikirin" kata Lexa dg nada yg sangat amat datar, yah siswa yg berada di hadapan Lexa memanglah Arsen, tetangganya.

Lexa pun segera membalikkan tubuhnya, ia mengurungkan niatnya untuk ke rooftop. Arsen pun sontak mengikutinya, Lexa yg merasa di ikuti segera berhenti lalau menoleh ke arah belakang, menatap Arsen tajam.

"Ngapain lo?" tanya Lexa ketus.

"Mau balik ke kelas" katanya polos, Lexa pun merutuki dirinya.

'Shit, bego lo Lexa. Terlalu PD'

TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang