Sesampainya di sekolah, Lexa pun segera memarkirkan moge nya di parkiran khusus siswi. Banyak pasang mata yg penasaran melihatnya, yah bagaimana tidak? Mereka baru pertama kalinya melihat seorang siswi yg memakai moge. Pasalnya semua siswi rata rata yg bersekolah di sini membawa mobil, dan kalau pun ada yg membawa motor, pasti hanya motor matic.
Setelah selesai memarkirkan moge nya, Lexa pun segera menuju toilet untuk mengganti celananya dg rok seragam sekolahnya. Lexa tau banyak pasang mata yg kini sedang menatapnya, tapi apa pedulinya? Lexa masih saja Lexa yg cuek dan dingin.
Setelah berganti rok, Lexa pun segera menuju kelasnya X IA 1 yg berada di lantai 3, saat ia melewati koridor kelas 12 yg berada di lantai bawah, ia tidak sengaja bertemu dg Raka dan gerombolannya.
"Wih, ada dedek emesh lagi jalan sendirian nih? Sahabat sahabatnya mana neng? Mau abang temenin gk?" goda Raka yg sontak membuat gerombolannya tertawa.
"Dedek mah gitu, abangnya di cuekin. Kan jadi sedih hahah" goda Raka yg lagi lagi membuat gerombolannya kembali tertawa.
Sontak Lexa pun menghentikan langkahnya, namun ia tidak berbalik untuk mengahadap Raka.
'Eh bro, dedek emesh lo minta di anterin kali sama lo, mangkannya dia berhenti. Gece bro' teriak salah satu siswa yg berada di gerombolan Raka.
Raka pun segera menyusul ke arah Lexa, saat ia menyentuh pundak Lexa. Lexa dg sigap memegang tangan Raka lalu membanting tubuh Raka.
"Eh, lo nggk papa bro?" tanya seorang yg tadinya berada di gerombolannya yg kini dg sigap sudah membantu Raka kembali berdiri. Lexa yg baru saja dg mudahnya membanting tubuh Raka pun kembali melanjutkan langkahnya.
Raka yg kini merasa malu karena sudah di permalukan oleh adik kelasnya, yg notabennya cewek itu pun menatap tajam punggung Lexa yg mulai menjauh.
"Lo ingat ya, gue akan balas semua perbuatan lo! Jangan panggil gue Raka, kalo gue nggk bisa dapetin dia!" kata Raka dg lantang yg langsung disetujui semua gerombolannya.
@ X IA 1
"Hey, kenapa muka lo bete amat? Eh lo ada masalah apa sama Raka? Lagi pada heboh ngomongin lo tau, eh tapi lagi ngomongin murid baru juga deh" cerocos Leona, Pricyllia Leona sahabat sedari kecil Lexa.
Lexa yg mendengar ocehan sahabatnya pun mendengus lalu memasang headphone yg sedari tadi bergantung di lehernya. Leona yg merasa di kacangi pun mengerucutkan bibirnya, yah ia baru sadar, Lexa tidak akan menjawab semua pertanyaannya.
Karena biasanya Lexa langsung mengomelinya dg kata kata seperti 'Masih pagi!' atau 'No nyerocos!' atau bahkan 'Tuh mulut minta di sumpel?! Masih pagi nyerocos aja' jadi dari pada Lexa mengeluarkan kata kata tajam untuknya, Leona pun memutuskan untuk diam dan kembali memainkan handphonenya.
Tak terasa bel tanda masuk pun berbunyi, Lexa segera melepaskan headphone yg sedari tadi ia gunakan.
"Selamat pagi anak anak" kata Bu Tika, guru bahasa Indonesia.
"Pagi bu" jawab semua siswa siswi kelas X IA 1.
"Baiklah, sebelum kita memulai pelajaran, Ibu akan memperkenalkan teman baru kalian" kata Bu Tika, yg membuat semua siswa siswi pun heboh, kecuali Lexa yg sedari tadi hanya memandang tak minat.
'Cewek apa cowok bu?'
'cowok aja deh ya, di sini kekurangan cogan'
'Cewek aja dah, cecan nya di sini pada nakutin'
"Shhtt, diam. Harap tenang, silahkan kamu masuk dan perkenalkan diri kamu" kata Bu Tika, seorang siswi itu pun memasuki kelas yg sontak membuat semua siswa histeris.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
Novela Juvenil"I don't know about love, but I don't care!" Kata Alexander serempak. ### Entah apa alasan mereka yg tidak mempercayai apa itu cinta, bagi mereka cinta itu bullshit! Yg dg seenaknya membuat orang bahagia lalu dg sekejap membuat orang itu sakit tanpa...