"Huh pulang juga akhirnya" gumam Alex saat bel baru aja bunyi.
Alex pun langsung menuju ke parkiran mobil, baru saja ia membuka pintu mobil eh handphonenya bergetar, Alex pun langsung saja mengambil handphone nya yg berada di saku seragam miliknya.
Xander calling
'Hallo? Lex lo masih ada di sekolah?'
'Masih, ada apaan lo? Mau minta tolong ya? Kagak'
'Bodo! Lo sekarang cari Vio terus bilang ke dia, gue kagak bisa ngajarin dia basket. Jadi elo aja yg ngajar dia'
'Ok lah kalo gitu, itu mah masalah kecil. Serahkan pada abang mu ini haha'
Tut
"Nih anak ye gk ada sopan sopannya sama gue, ok lah gkpp cari Vio dulu. Anjay tapi mager banget elah masuk ke sekolah lagi, kembaran tai emang" kutuk Alex dalam hati.
"Eh tapi gkpp dah, ngecengin cecan haha" lanjut Alex yg kini ketawa ketiwi gk jelas. Alex pun langsung berjalan masuk ke dalam sekolah lagi, baru saja ia tiba di koridor, ia pun berpapasan dg Vio.
"Vio" panggil Alex, Vio pun langsung mendongak menatap Alex bingung.
"Xander ada urusan mendadak, jadi yg ngelatih lo sekarang gue. Gue gk kalah jago kok sama Xander, mau gk? Kalo gk mau gkpp" cerocos Alex yg membuat Vio terkekeh.
"Nyantai kali Lex, iya iya gue mau. Yok ah ke lapangan" kata Vio yg kini tanpa sadar mengandeng tangan Alex agar segera ke lapangan basket indoor yg ada di sekolahnya.
Sesampainya di lapangan Vio pun melepaskan gandengan tangannya pada Alex. Vio pun kini berlari ke tengah lapangan untuk mengambil bola basket yg tergeletak di sana.
Vio pun menatap Alex dg pandangan
'Ayo katanya mau ngajarin gue, kok malah bengong' Alex yg mengerti tatapan Vio pun segera berlari ke lapangan menyusul Vio."Eh lo kan pakek seragam? Gkpp emang?" tanya Vio saat menyadari Alex msh lengkap dg balutan seragam sekolahnya yah walaupun tidak bisa di katakan rapi juga karena seragam Alex kini sudah awut awutan, sedangkan dirinya sudah mengenakan kaos olah raganya.
"Nyantai aja besok udah ganti seragam juga" Alex pun langsung saja merebut bola yg sedari tadi hanya di dribble oleh Vio.
Vio yg mengerti maksud Alex pun segera mengejar Alex lalu berusaha untuk mengambil.bola tersebut. Yah Alex hanya ingin mengukur seberapa bisa Vio bermain basket, karena dg begitu ia lebih mudah untuk mengajari Vio.
Alex dan Vio pun bermain basket dg santai juga di kelilingi canda tawa ala mereka.
~ ~ x x x ~ ~
"Xa, pulang bareng yok?" tanya Arsen saat Lexa sudah kekuar dari kelas X IA 1.
"Gue bawa motor"
"Gue tau lo gk bawa motor kali, gk usah bohong" kata Arsen yg kini membuat Lexa jengkel.
"Gue mau ke kelas Xander, ngambil kunci" kata Lexa yg kini melewati Arsen agar ia segera bisa bersantai di rumah.
"Heh? Berarti dia bawa motornya Xander dong? Ah sial" Arsen pun langsung menuju ke gerbang untuk menunggu Lexa.
10 menit kemudian Arsen pun melihat Lexa yg kini terlihat, tapi Lexa tidak sendirian. Melainkan di sebelah nya ada Raka, kakak kelas yg sempat di dengarnya karena kenakalan juga melakukan pendekatan pada Lexa, tanpa sadar tangan Arsen pun terkepal kuat.
Arsen pun langsung saja menuju ke parkiran, ia pun memutuskan untuk langsung pulang ke rumah oma dan opa nya.
Yah Arsen pun memutuskan untuk pulang, sedangkan Lexa dan Raka kini berbincang bincang sebentar sebelum mereka pulang.
"Mau langsung pulang Xa?" tanya Raka yg di angguki Lexa.
"Mau gue anter?" tanya Raka, Lexa pun menggelengkan kepalanya lalu menunjukkan kunci yg tadi ia ambil dari loker Xander.
'Shit! Cuek amat. Masa bodoh pokoknya gue harus bikin dia ngemis ngemis cinta ke gue!' batin Raka kesal karena sedari tadi saat dia bertemu dg Lexa, ia yg sedari tadi menanyakan ini itu. Sedangkan Lexa hanya menjawabnya dg singkat atau bahkan anggukan juga gelengannya.
Lexa pun langsung menuju ke motor Xander lalu berlalu dari hadapan Raka yg sebelumnya sudah berpamitan pada Raka, yah walaupun dg klakson motor Xander.
~ ~ x x x ~ ~
Malam harinya, keluarga Franscorld seperti biasa berkumpul di ruang keluarga setelah makan malam. Sedari tadi, Alex selalu saja menggoda Lexa hingga Lexa mencak mencak akibat kelakuan abangnya yg satu ini, Xander pun hanya menatap keduanya tanpa minat. Entah mengapa malam ini Xander terlihat murung dari biasanya.
Tuk
Alex pun melempar kacang yg sedari tadi ia rebut dari tangan Lexa, kini Alex pun melemparkannya ke arah Xander. Dan yah, kacang itu mengenai dahi Xander.
"Kenapa sih lo? Tumbenan amat diem? Galau?" tanya Alex yg mendapat dengusan Xander.
"Kepo"
"Heh, gue kagak kepo ya. Sebagai abang yg baik, ganteng nan perhatian. Gue eneg liat wajah lo yg kusut kek kertas yg di remes lalu di buang ketempat sampah, ada apa sih Nder tumbenan amat lo diem?" cerocos Alex lagi.
"Gkpapa, gue ke kamar" jata Xander yg jini beranjak meninggalkan mereka. Key dan Dave yg sedari tadi melihat kelakuan anak anaknya pun bingung.
"Kenapa adek kamu bang?" tanya Key pada Alex.
"Mana Alex tau bun, lihat sendiri tuh anak main kabur aja. Galau kali di tinggal pacar" Jawab Alex dg santainya.
"Hush, omongan kamu bang" peringat Lexa yg di jawab Alex dg cengirannya.
"Udahlah mending kalian tidur aja, besok sekolah" kata Dave yg di angguki Lexa juga Alex. Mereka pun pamit pada kedua orang tuanya untuk segera bernjak ke kamar.
"Eh eh bang, kacangnya taruh kek. Masa tidur makan kacang" komentar Lexa.
"Yeh siapa bilang gue mau tidur, gue kan..."
"Alex gk ada begadang awas aja kalo begadang" ancam sang bunda yg membuat Lexa terkikik, sedangkan Alex pun mendengus.
"Iya bun iya" kata Alex yg kini meletakkan toples yg berisikan kacang tersebut kembali ke meja.
"Anak anak kamu tuh yah" kata Key pada Dave yg membuat Dave mencubit pipi Key.
"Anak kamu juga kali bun" Key pun terkekeh dg polosnya.
"Bun tidur yuk, ayah ngantuk" kata Dave yg membuat Key mengangguk. Dave pun segera menggendong tubuh istrinya ala.bridal style dan membawanya ke arah kamar mereka.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
Okeh, di jamin part paling ngaco ya part ini wkwk. Udah yah gtw lagi harus gimana, dari pada gk update² jadi gue paksain aja buat mikir, dan hasilnya sungguh memalukan akan ketidak jelasan dari part ini wkwk. Maafkan yah 😌
Ok, guyss jangan lupa vote & comment ya

KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
Jugendliteratur"I don't know about love, but I don't care!" Kata Alexander serempak. ### Entah apa alasan mereka yg tidak mempercayai apa itu cinta, bagi mereka cinta itu bullshit! Yg dg seenaknya membuat orang bahagia lalu dg sekejap membuat orang itu sakit tanpa...