Pagi harinya, Alexander pun sudah berada di tempat parkir khusus motor di sekolahnya. Yah pasalnya ketiganya kini serempak membawa moge kesayangan mereka, Lexa dg moge warna hitam nya, Alex dg warna merahnya, dan Xander dg warna putihnya.
Mereka pun segera memasuki area sekolah, setibanya di koridor kelas XII mereka di kagetkan dg Raka yg mencoba beramah tamah dg Lexa.
"Hai Lexa, baru dateng?" tanya Raka yg kini sudah berada beberapa langkah di depan Lexa. Lexa yg mendengarkan itupun hanya mengangguk dan langsung saja melanjutkan langkahnya melewati Raka.
"Lexa, pulang sekolah gue mau ajak lo ke suatu tempat. Mau gk?" teriak Raka yg sontak menghentikan langkah Lexa. Xander yg mendengar itu pun berbalik menatap Raka tajam, yg hanya di balas Raka dg tampang polosnya.
"Ya" jawab Lexa yg langsung membuat Raka tersenyum.
Xander yg melihat itu pun langsung saja menarik Lexa ke arah kelas Lexa, yg di ikuti Alex di belakangnya.
"Lo gila ya?!" tanya Xander tajam saat mereka sudah berada di depan kelas Lexa, X IA 1. Lexa yg tidak tau maksud Xander pun hanya mengerutkan keningnya.
"Lo gila, lo mau di ajak jalan sama Raka?!"
"Terus?"
"Argghh, gue udah bilang kalo Raka itu orang yg picik. Jadi jauhin dia! Dan nanti lo malah jalan sama dia" kata Xander tajam yg tak kalah dg tatapannya..
"Dia udah minta maaf sama gue kok, yaudah mau diapain lagi?"
"Anjir, terserah lo. Pokoknya lo harus hati hati sama dia. Gue ingetin lagi, Raka itu orang yg sangat picik!" kata Xander yg kini langsung meninggalkan Lexa dan Alex.
"Udahlah, lo boleh jalan sama dia. Tapi lo harus hati hati" nasihat Alex yg di angguki oleh Lexa.
"Yaudah lo masuk sana, gue juga mau balik ke kelas" kata Alex yg langsung di turuti Lexa, Alex pun langsung menyusul Xander yg entah berada dimana.
@ Rooftop
Kini Alex sudah berada di rooftop sekolahnya, yah ia mempunyai firasat kalau kembarannya berada disini dan firasatnya memang benar. Xander berada di kursi satu satunya yg berada di rooftop tersebut.
Alex pun berjalan ke arah Xander lalu menepuk bahu Xander, membuat si empunya bahu menoleh.
"Gue tau lo khawatir sama Lexa, tapi Lexa sudah besar. Dia bisa menentukan pilihannya sendiri" kata Alex, Xamder pun menatap ke arah Alex kembali dg tatapan sayu nya.
"Tapi lo gk tau se picik apa seorang Raka itu" kata Xander frustasi.
"Udahlah, Lexa pasti bisa jaga dirinya sendiri, dan apa gunanya kita kalau kita gk bisa ngelindungi tu anak?" tanya Alex meyakinkan Xander.
"Hmm gue coba buat mahami sifat Lexa, tapi kalo Raka macam macam sama Lexa, biarin gue nge habisin tu anak!" kata Xajder tajam, yg hanya di angguki Alex.
"Gue balik ke kelas duluan, lo mau ikut?" tanya Alex yg kini sudah kembali berdiri.
"Lo duluan aja" kata Xander, Alex pun hanya mengangguk dan segera menuju kelasnya.
Yups, Alex tidak mau kembali ke kelas karena biasalah. Seorang badboy seperti Xander setiap minggunya pasti ada 1 atau 2 atau bahkan 4 kali ia membolos. Tapi masalah nilai? Gk usah di ragukan lagi, Alexander jagonya bidang akademik sampai non-akademik.
Xander langsung beranjak untuk ke taman belakang, yah ia akan meloncat pagar belakang. Yg jarang jarang akan di periksa okeh guru.
Xander pun langsung saja meloncat turun ketika suasana yg masih sepi. Ia pun segera berjalan ke arah warung yg memang berada di belakang sekolahan.
Dan ternyata di warung tersebut banyak sekali siswa yg sedang membolos, bahkan dari SMA lain pun ada. Xander pun langsung bergabung ke arah teman temannya yg memang dari sekolah yg sama dg nya.
"Woy, udah lama lo?" tajya Xander yg kini sdah bertos ria dg teman temannya.
"Lumayan, tumbenan lo telat. Biasanya mah kalo bolos, lo yg pertama ye gak?" kata siswa yg mempunyai rambut hitam legam itu pada teman sebelahnya.
"Biasa" jawab Xander sekenanya, Xander pun segera memakan kacang yg ada di meja tersebut.
"Bu, kopi biasa" kata Xander pada si penjual.
"Apaan dah? Biasanya lo itu pasti luar biasa buat kita kita, ye gk?" tanya siswa itu lagi yg di angguki siswa yg lainnya.
"Alay lo yo" kata Xander pada siswa berambut hitam legam tersebut a.k.a Mario Ferdiansyah.
Xander pun sesekali ikut mengobrol dg teman temannya, tapi tiba tiba ada yg menepuk bahu Xander yg nembuat Xander menoleh ke arah orang tersebut.
"Lo Xander kan?" tanya laki laki itu yg di jawab anggukan dari Xander.
"Lo gk inget gue?" tanya laki laki tersebut yg membuat Xander mencoba untuk mengingat laki laki tersebut.
"Gue Radit, pacar Ara" kata laki laki laki tersebut yg langsung di ingat langsung oleh Xander.
"Terus?"
"Lo siapanya Ara? Gue harap lo gk usah deketin dia lagi, karena dia pacar gue!" kata Radit tajam sedangkan yg di tatap tajam pun hanya menatap Radit datar.
"Gue cuma temen dia" jawab Xander santai.
"Gue harap lo jauhin dia! Atau lo akan tau akibatnya!" ancam Radit sambil menunjuk ke arah Xander, yg langsung saja di tepis oleh Xander.
"Ngomong biasa aja kali, lo masih pacar! Belum suaminya, jadi jangan ngatur ngatur dia!" kata Xander tidak kalah tajam, yg membuat Radit makin menusukkan tatapannya pada Xander.
"Lo! Awas aja sampe berani deketin Ara lagi, gue hajar lo!" kata Radit yg langsung saja berlalu dari warung tersebut.
"Yailah bro, lo kok diem aja sih? Lawan kek" komentar Rio yg lagi lagi di angguki oleh yg lainnya.
"Males debat" kata Xander santai yg kini sedang menikmati kopi yg sedari tadi ia pesan.
"Emang itu siapa sih bro?" tanya siswa yg berada di pinggir Rio a.k.a Stevano Aditya, yg biasa di panggil Stev.
"Pacar temen" jawab Xander singkat.
"Woh diem diem lo punya temen juga ya? Kemarin Vio, gue kira lo temenan cuma sama Lexa aja" goda Rio.
"Terus lo bukan temen gue?"
"Yailah, yg kita maksud itu temen cewek lo lah" balas Stev, Xander pun hanya menghembuskan nafas sebal.
"Gue penasaran tau bro, lo itu emang gk pernah pacaran apa? Atau minimal sayang sama cewek gitu?" tanya Rio kepo, yg di angguki oleh Stev.
"Gk, tapi gue sayang sama 2 orang perempuan" kata Xander tenang yg langsung di tatap semangat oleh keduanya. Pasalnya mereka tidak ada yg tau siapa perempuan yg di sukai Xander.
"Salah ada 4" ralat Xander.
"Wih gila lo bro sekali suka sama perempuan langsung aja 4, gila emang" komentar Rio.
"Iya nder, siapa dah? Gue kepo ini" kata Stev Alay.
"Grandma, oma, bunda sama adek gue" jawab Xander tenang yg membuat Rio dan Stev menganga.
"Anjir tai ah, jadi cowok polos amat. Maksud gue itu perempuan yg lo sayang selain keluarga lo"
"Tau, gue udah kepo udah mantengin lo, jawaban lo kek tai" omel Rio dan Stev yg merasa di kerjai Xander, sedangkan Xander hanya menghedikkan bahunya acuh.
"Pertanyaan lo kayak gitu" jawab Xander acuh.
"Lo aja yg bego!" jawab keduanya jengkel.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
Holla, maaf baru bisa update. Hehe blm ada inspirasi wk, jadi harap maklum yah 😊
Jangan lupa vote & comment 😘
Lirik mulmed ada Lizzyar Levinda

KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
Novela Juvenil"I don't know about love, but I don't care!" Kata Alexander serempak. ### Entah apa alasan mereka yg tidak mempercayai apa itu cinta, bagi mereka cinta itu bullshit! Yg dg seenaknya membuat orang bahagia lalu dg sekejap membuat orang itu sakit tanpa...