Keesokan harinya Lexa sudah stay di bangkunya, padahal saat ini masih pukul 06.25 tumben.
"Wih tumben tumbenan lo jam segini udah ndekem aja di kelas" sindir Leona yg kini baru saja datang di susul dg satu persatu penghuni kelas yg kini sudah berhamburan datang.
"Lah ada angin apa Xa? Tumbenan jam segini udah ada di kelas aja" Celetuk Vio yg membuat Lexa menghela nafas kasar.
"Serba salah gue, yaudah gue cabut dulu" Lexa pun langsung saja keluar kelas.
"Lo gk Bolos kan?!" teriak Vio dan Leona kompak yg tidak di dengar Lexa.
Lexa pun langsung saja menuju ke taman belakang yg sepi. Entahlah ia selalu nyaman di tempat ini, Lexa pun memutuskan memakai earphonenya dan menyalakan musik.
Kini hanya terdengar lantunan lagu All I ask milik adele di telinganya, Lexa pun memejamkan matanya untuk menikmati musik tersebut dan sesekali melantunkan lagu tersebut.
Tanpa sadar sudah 30 menit Lexa berada di taman, Lexa pun sontak melepas earphone yg ia pakai, dan langsung saja berlari ke arah kelasnya.
Saat tiba di kelasnya, Lexa di buat bingung karena kini kelas Lexa sepi tidak berpenghuni. Namun tiba tiba Lexa mendengar suara kegaduhan di arah lapangan basket yg tak jauh dari kelasnya. Lexa pun sontak saja berjalan ke arah kegaduhan tersebut.
Kini Lexa melihat hampir semua murid Bintang Bangsa bergerombol di tengah lapangan basket. Lexa pun memutuskan untuk mendekat.
"Permisi" kata Lexa yg membuat siswi yg kini berada di depannya sontak menyingkir dan berdehem mungkin untuk memanggil siswi yg ada di depannya. Siswi yg mendengar deheman tersebut pun menyingkir, begitu seterusnya hingga gerombolan tersebut kini memecah menjadi jalan untuk Lexa lewat.
Lexa pun mengernyit bingung, tapi ia masih melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam gerombolan tersebut. Dan betapa kagetnya ketika di tengah gerombolan tersebut ada seseorang cowok yg kini menatap Lexa dg tatapan berbinar dg membawa gulungan yg di atasnya terdapat banyak balon warna warni.
"Hai Lexa, sebenernya gue mau ngungkapin perasaan gue ke lo. Gue gk tau mau ngomong apa lagi ke lo... Ehhemm gue mau ngungkapin perasaan gue lewat spanduk ini. Jadi tolong perhatikan baik baik ok" kata laki laki tersebut, Lexa yg kebingungan pun memutuskan untuk mengangguk ragu ragu.
Laki laki tersebut pun mulai melayangkan gulungan yg ternyata spanduk tersebut. Shockk, itu yg Lexa rasakan saat ini. Pasalnya spanduk tersebut menuliskan 4 kata yg tidak Lexa sangka.
'Will You Be Mine?'
Yah kata itulah yg berada di spanduk tersebut, Lexa pun menatap ke arah laki laki tersebut tidak percaya.
"Ya, jujur gue sayang sama lo. Jadi, mau gk jadi pacar gue?" kata laki laki tersebut yg kini menyerahkan bunga yg entah sejak kpn di genggam laki laki tersebut.
Lexa pun memutuskan untuk mengambil bunga tersebut lalu membisikkan sesuatu ke telinga laki laki tersebut.
Entah apa yg di bisikkan Lexa pada laki laki tersebut, hingga membuat sang laki laki tersenyum tulus menatap Lexa. Sontak seluruh murid yg melihat tersebut pun menyorakinya dan ada juga yg bersiul menggoda keduanya.
~ ~ x x x ~ ~
Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada sosok laki laki yg kini menatap sendu ke arah kerumunan itu, laki laki itu pun langsung berlalu dari tempat persembunyiannya. Yah untuk apa dia disana bersembunyi berharap harap cemas, agar Lexa tidak menerima laki laki yg saat ini berada di lapangan dg nya.
Kini harapannya sudah pupus, dia sudah menebak dari ekspresi dan suara sorakan tersebut bahwa Lexa sudah menerima laki laki tersebut menjadi pacarnya.
'Mungkin gue bukan orang yg tepat buat lo, dan semoga lo bahagian sama dia Xa' gumam laki laki itu lirih.
Tanpa laki laki itu sadari, kehidupannya sekarang akan mulai berubah kembali menjadi kelabu, tanpa adanya warna warni lagi, saat ia bertemu dg Alexa Micayla Franscord.
~ ~ x x x ~ ~
"Ciyee udah jadian aja sama Kak Raka, Pj nya gue tunggu ya Xa" goda Lizzy saat Lexa baru saja tiba di kantin.
"Apaan sih lo" sahut Lexa datar.
"Lah, baru tau gue ada orang baru aja jadian mukanya datar kek lo gitu Xa, heran gue" sahut Al yg kini sedang menatap Lexa dg tangan yg setia menyuapi snack yg berada di genggamannya.
"B aja" sahut Lexa cuek. Percakapan mereka tiba tiba saja berhenti saat kantin mulai ricuh karena seseorang yg baru saja masuk ke dalam arena kantin.
Mereka pun sontak menatap ke arah pintu kantin, mereka yg tau alasan seisi kantin heboh pun mendengus malas, kecuali Vio yg memang dasaran kalem dan Lizzy yg kini ikut heboh melihat sang idolanya masuk ke kantin. Yah Alex dan Xander kini baru saja memasuki kantin dan langsung saja menuju ke arah gerombolan Lexa.
Namun Lexa pun merasakan ada yg berbeda dg raut wajah Alex dan Xander saat ini. Xander yg biasanya memasang tampang datar kini terlihat sangat menyeramkan, sedangkan Alex yg biasanya memasang tampang manis penuh tebar pesona kini juga menampilkan ekspresi yg sama dg Xander.
"Ikut gue" kata Alex datar.
"Gk" tolak Lexa.
"Ikut atau gue gendong!" tegas Xander, Lexa diam tidak mau menjawab. Xander pun mengkode Leona yg kebetulan duduk di samping Lexa agar pindah dari tempatnya.
Sontak Xander pun segera membopong Lexa agar ikut bersamanya selepas kepibdahan Leona. Sontak Lexa pun berteriak meminta untuk di turunkan, tapi Xander dan Alex malah tidak memperdulikan teriakan Lexa.
Kantin yg tadinya ramai karena kedatangan mereka pun kini tidak kalah ramai karena melihat perdebatan ketiganya, apalagi melihat Lexa yg di bopong oleh Xander.
"Eh.. Eh eh turunin gue nder" kata Lexa yg kini berontak di bopongan Xander.
"Gk! Diem atau lo jatuh!" ancam Xander yg membuat Lexa pasrah.
Xander pun kini mendudukkan Lexa di pembatas gedung sekolahnya. Yah, pasalnya mereka saat ini berada di rooftop sekolahnya. Alex danXander masih saja mempertahankan tatapan tajam mereka ke arah Lexa.
"Kenapa?" tanya Lexa cuek yg membuat Alex dan Xander geram melihat kelakuan Lexa.
"Lo pacaran sama Raka?" tanya Alex to the point.
"Tau info dari siapa lo?" tanya balik Lexa.
"Satu sekolah udah pada heboh, otomatis kita juga tau. Sekarang jawab pertanyaan kita" sentak Xander yg membuat Lexa menghela nafas lelah.
"Kenapa sih kalian itu? Apa masalahnya coba? Raka itu baik, dia bukan Raka yg dulu kalian maksud" kata Lexa yg kini meloncat turun dan berjalan menuju pintu rooftop.
"Lexa kita belum selesai!" kata Alex dan Xander bersamaan.
"Memang kita ngapain?" membalikkan badan ke arah Alex dan Xander yg kini berdiri beberapa langkah di depannya.
"Lexaa!" teriak Alex dan Xander frustasi.
"Gue tanya serius! Lo jadian sama Raka si kamvret itu?!" teriak Alex dan Xander dg kompak.
"Iyaa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...."= = = = = = = = = = = = = = = = = =
Hayoo lohhh, kira² Lexa jadian gk sama Kak Raka? Setuju gk kalo Lexa sama Kak Raka?
Hehe maap keun baru bisa update hehe, jan lupa Vote & Comment yaaa 😉
![](https://img.wattpad.com/cover/101797902-288-k577237.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
Teen Fiction"I don't know about love, but I don't care!" Kata Alexander serempak. ### Entah apa alasan mereka yg tidak mempercayai apa itu cinta, bagi mereka cinta itu bullshit! Yg dg seenaknya membuat orang bahagia lalu dg sekejap membuat orang itu sakit tanpa...