1️⃣2️⃣

60 6 18
                                    

"...Sa"

"Iyaaa. Halte abis ini langsung turun aja terus balik."

"Tapi tiketnyaaaaaaaaa"

"Masih aja mikirin tiket. Lebih milih di coret dari kk? Makanya kalo bales chat sampe bawah jangan cuma yang diatas aja."

Hari ini mereka rencananya mau ke dufan naik kendaraan umum. Mereka udah ngerencanain dari jauh-jauh hari sebelum uts. Beruntungnya ada yang ngasih tiket gratis.

Tapi apalah daya, emang kadang sesuatu yang udah di rencanain dari jauh-jauh hari suka ada aja halangannya.

Halangan yang ngebuat rencana mereka gagal adalah kunjungan mami Rey yang jauh-jauh mau dateng dari beijing nengokin anak kesayangannya. We chat maminya ketiban notif chat lain. Biasa orang terkenal mah banyak yang chat.

"Meskipun gue gak jadi, lo harus jadi ya."

"Kasih orang ajalah."

Rey gak mau denger apa kata Mahesa, dia sibuk ngehubungin temen-temen dia sekaligus Mahesa. Karena gak semua temen-temen dia akrab sama Mahesa yang pendiam.

"Gue gak mau tau ya. Gue bisa tau lo pake itu tiket atau gak. Tunggu aja di halte terakhir nanti pengganti gue dateng." Pesan Rey sebelum dia turun.

Mahesa sebenernya udah mau balik aja. Tapi dia tau Rey emang beneran punya cara supaya dia tau Mahesa pake tiket itu atau gak. Lagian Mahesa males kalo Rey ngambek. Lama, nyuekin, di di cuekin balik malah marah, kayak cewek aja.

"Kak Mahesa!"

Mahesa nengok dari layar hpnya dan mendapati cewek yang lagi tersenyum bahagia kayak baru dikasih liburan gratis sehabis penyiksaan. Kenyataannya emang gitu sih, tiket gratis ke dufan sehabis uts.

"Kita nunggu berapa orang lagi, kak?"

Ngedenger pertanyaan itu Mahesa naikin sebelah alis.

"Maitsa,"

"Hm?" Maitsa hmnya sambil senyum, saking senengnya mau liburan.

"Jangan gampang percaya sama orang. Ayo." Setelah itu jalan keluar dari halte.

"Ha?"

***

"Mau naik apa?"

"Hmmmm," Maitsa ngeliat sekeliling bingunh mau milih wahana apa yanh harus dinaiki, "Kakak ajadeh yang pertama milih."

"Ada yang dihindari? Gak mau naik yang tinggi-tinggi misalnya."

"Hahahaha kalo gitu mah gak usah ke dufan."

Okey, sepertinya Maitsa lebih menyenangkan diajak ketempat kayak gini dibandingkan Rey. Karena Rey gak mau naik yang tinggi-tinggi, paling-paling cuma naik komidi putar sama ke istana boneka.

Gak paham deh kenapa dia yang paling kekeuh mau ke dufan.

"Kak, kak, kak," Maitsa nabok-nabok tangan Mahesa, "ini loh iniiiii. Ini nih. Ini kok sabuk pengamannya belom di pasang???? Ini emang gini???"

Mereka udah duduk di wahana hysteria, sebentar lagi dimulai. Tadi Maitsa fine-fine aja, masih excited banget pas ngantri. Tapi tadi pas Mahesa nengok buat masangin pengaman di kursi Maitsa, muka dia udah pucet pasi.

"Minum dulu." Mahesa nyodorin botol minum ke Maitsa yang jiwanya entah dimana.

Maitsa masih diem meski Mahesa udah nyelipin sedotan ke mulut Maitsa.

M&MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang