·
·
·
·Suara gemercik memenuhi pendengaran ku . Sedari tadi posisi ku tetap sama dengan duduk bersandar di kursi kayu jati dengan tatapan kosong ke depan .
GELAP?ya semua nya tetap gelap sudah sering kali aku memicing mata dan membuka namun hasil nya tetap sama . Aku tak menyangka jika kecalakaan yang ku alami 3 minggu lalu membuatku ku kehilangan penglihatan ku .
Aku berusaha menerima kenyataan ini setalah aku menyerah dengan berat hati bahwa aku memang buta!bibir ku tertawa kecil namun hati ku ingin menjerit .
Aku mengira dengan keadaan ku seperti ini semua orang yang aku sayang akan pergi meninggalkan ku dan melupakan ku begitu saja namun semua pikiran ku terbantahkan dengan segala perhatian dan support yang mereka berikan kepada ku sehingga membuatku lebih semangat seperti ini .
"Prill prilly sayang"suara teriakan lembut dari dalam rumah membuat ku tersentak dan mengembangkan senyum kecil dibibir ku .
"Aku di taman depan tante"saut ku
"Huuuu prilly tante kirain dimana ternyata disini"kudengar tante farah tertawa kecil dan mengelus rambutku
Entah kenapa aku merasa nyaman dan tentram di dekat tante farah belaian lembut dan pelukan hangat nya membuat ku kembali merasa hadir sosok ibu didiri tante farah bahkan kenyamanan ini tak kurasakan dengan ibu ku .
"Sayang jangan melamun terus"kudengar helaan nafas dari nya yang membuatku terkekeh kecil dan ku angkat tangan ku untuk meraba keberadaan nya dan menggenggan tangan lembut nya
"Boleh kah aku memanggil tante mama?"tanya ku pelan dan kurasa tangan ku di genggan erat oleh tante farah
"Boleh sayang boleh banget"ucap nya serak
Sontak suara serak nya membuat ku terkejut"mama?mama menangis?"ku raba wajah nya dan benar pipinya basah"jangan nangis mam"sambungku lagi .
"Nggak nggak sayang . Mama hanya terharu"saut nya dan langsung membawa ku kedalam pelukan nya .
.
.
.Semilir angin sore berhembus menerpa kulit mulus prilly dan wajah chubby prilly dan juga menerbangkan anak rambut milik prilly
Kini prilly dan farah sedang duduk di balkon kamar milik prilly dengan secangkir coklat panas di tangan nya masing masing
"Mama?"
"Ya sayang ada apa?"tanya farah dan menoleh ke arah prilly yang sedang menatap lurus ke arah pemukiman komplek dengan pandangan kosong dan raut wajah datar
"Aku mau cerita sama mama"
Farah mengerutkan dahinya tak mengerti dan meletakan secangkir coklat panas miliknya dan prilly di atas meja "ya cerita apa sayang?"farah mengelus rambut prilly lembut yang membuat prilly menutup mata nya merasakan sentuhan dan belaian dari sosok seorang ibu
"Aku tak tau kenapa aku merasa sangat nyaman dak dekat dengan mama bahkan kasih sayang yang mama berikan kepadaku tak kurasakan saat bersama ibu ku dulu . Sebernanya mama siapa?"dan kenapa mama dengan senang hatu merawat aku dan menemani aku di saat aku sudah tak punya siapa siapa?"prilly menatap farah penuh arti dan menggenggam tangan farah
KAMU SEDANG MEMBACA
Broke [COMPLETE]
Fanfiction[BEBERAPA PART DI PRIVAT!] "Ya ampuun alii bahkan dengan secarik kertas ini kamu sukses bikin aku melayang" prilly tertawa dan tersenyum lalu menggigit bibir bawah nya gemes dan lagi lagi menutup wajah nya malu *ali maxwel prananda *prilly reyhana...