-Semua angan angan ku akhir nya pada saat ini terkabul kan . Tuhan memberikan ku sejuta pelajaran yang harus aku syukuri sekaligus aku nikmati-
Lampu hijau di ruangan operasi sudah menyala sejak sejam yang lalu , farah terus berdoa agar seseorang di dalam yang sedang di operasi di berikan kelancaran dan kemudahan serta tidak merasakan kesakitan .
Malam semakin larut , bunyi hujan dari luar terdengar ke dalam gedung putih yang banyak di tempati oleh orang orang sakit , ali yang baru balik dari kantin rumah sakit membawa kan segelas teh hangat dan memberikan nya kepada farah yang sedang memejamkan mata nya dan mengeratkan jaket nya ke tubuh nya yang ali ketahui adalah milik prilly .
"Diminum dulu tante"ali duduk di samping farah sambil menyodorkan teh panas yang di bawa nya dari kantin rumah sakit .
Farah membukak mata nya dan menoleh ke arah samping kanan nya "ah terimakasih nak ali" ucap farah lembut yang di balas anggukan dari ali
"Aku mengetahui semuanya!"ali berucap setelah farah meneguk teh hangat nya .
Farah yang tadi nya hendak menutup mata nya diurungkan nya dan menoleh ke arah ali dengan tatapan yang tak mengerti
"Aku tau kalau tante hana bukan ibu kandung prilly"tambah ali dengan memandang pintu putih di hadapan nya
Farah yang sempat terkejut langsung mengubah ekspresi wajah nya menjadi biasa saja seperti sudah tau bahwa ali akan tau semua ini .
"Pantas saja prilly terus cerita bahwa dia selalu nyaman dan merasa kan kembali kasih sayang ibu dengan tante bahkan ia merasa lebih nyaman dengan tante"
Farah menganggukan kepala nya paham mendengar ucapan ali "sebenar nya reyhan ayah prilly bukan lah orang jahat atau pun brengsek dia adalah lelaki baik yang mempunyai tanggung jawab yang besar!namun pada suatu saat itu dimana semua nya berubah360 derajat!prilly yang masih berumur 3 tahun waktu itu diculik oleh rekan bisnis ayah prilly karena mereka tau bahwa prilly adalah satu satu nya putri kami sebagai sumber kekuatan dan sekaligus kelemahan kami" farah terus bercerita dengan tatapan menerewang jauh yang membawa nya kedalam masa kelam yang menghancurkan rumah tangga nya .
Ali yang merasa bersalah karena telah membuka lembaran pahit farah mengusap punggung wanita berumur 45 tahun itu memberi ketenangan .
15 menit sama sama diam bunyi decitan pintu membuat ali dan farah memusatkan perhatian nya kepada dokter yang baru keluar dari ruangan operasi dengan tersenyum kecil
"Bagaimana operasi nya dok?"farah berjalan ke arah dokter bernama deni dengan harap harap cemas
Lagi lagi deni mengembang kan senyum nya "alhamdulillah operasi nya berjalan lancar dan besok pagi perban nya akan di bukak"
Mendengar penjelasan sang dokter , ali yang berada di samping farah langsung memeluk tubuh farah dan ia merasakan bahwa sweater yang ia kenakan basah .
Setelah di pindahkan keruangan rawat dengan kondisi yang stabil prilly mengotak atik rubik di tangan nya dengan mata yang masih di perban . Sebenar nya saat ini gadis cantik berambut sepunggung itu sedang menahan rasa cemas nya karena sebentar lagi perban yang di balutkan di mata nya akan di bukak dan berarti tanda nya sebentar lagi ia akan bisa kembali melihat dunia , melihat ciptaan sang maha pencipta yang sempurna .
Pintu berdenyit membuat prilly mengarahkan wajah nya ke arah pintu ruangan
Ali yang memakai jeans hitam dan kaus oblong tersenyum sambil membawa rantang di tangan nya dan berjalan mendekat ke brankar prilly
"Coba tebak siapa yang datang?" Ali berucap dengan suara yang diberatkan nya
Prilly yang tadi nya hanya memasang wajah datar menarik bibirnya membentuk senyuman ketika ia mengetahui siapa yang datang dengan hanya bau parfum ali yang sangat prilly hafal "alii .. nggak usah di jelek jelekin suara kamu . Kamu nggak ngomong aku juga tau siapa yang datang"
"Us sombong sekali eh"ali mencubit pipi prilly lembut yang di balas kekehan dari bibi mungil sang empu
"Oh iya aku sampai lupa"ali menepuk jidat nya ketika menyenggol rantang yang di bawa nya tadi "ini aku ada bawa rendang spesial masakan aku sendiri"ali berucap dengan nada di sombongkan serta diiringi kekehan .
"Waah masa iya?enak nggak sih nih?"prilly bertanya diiringi kekehan nya
"Enak dong . Yang buat kan chef ali"
"Iya iya enak,disuapin dong!"
Ali membuka rantang kecil yang kusus ia bawakan dari rumah ,"suap demi suapan diterima prilly sehingga rantang yang dipenuhi nasi tadi sudah tandas
"Lapar atau doyan buk?"ali menoel noel pipi prilly menggoda karena melihat makan prilly yang lahap
Prilly mencebik menaikkan bibir atas "nggak tau!"
****
Seperti terlahir di dunia kembali aku mengejap ngejap kan mata ku membiasakan cahaya masuk ke retina . Semua nya nampak jelas tidak ada lagi kegelapan yang mengikuti ku , kini semua yang kulihat nampak bewarna aku menoleh kekanan ku . Mama!ya di sana mama yang sedang menatap ku dengan sendu tatapan dalam yang di berikan nya menghangtkan perasaan ku . Ini bukan pertama atau dua kali yang kurasakan bahwa mama farah yang sudah ku anggap sebagai mama ku sendiri merasakan bahwa semua kasih sayang yang di berikan nya melebihi kasih sayang yang di beri ibu kepada ku . Dan kini di saat aku dapat melihat aku merasakan hal yang berbeda lagi dengan tatapan sendu nya membuat perasaan ku nyaman dan menenangkan .
Ku tolehkan lagi kepala ku kearah kiri disamping kiri ku berdiri seseorang lelaku tampan dengan ketampanan yang tetap sama dan kurasa ketampanan nya semakin bertambah , lelaki yang telah menjaga hati nya untuk ku,lelaki yang mencintai ku bagaimana pun keadaan ku .
"Katakan sesuatu yang kamu lihat" ucapan sang dokter di samping ku membuat aku tersentak .
"Ada mama tante nenda dan juga ali" ujar ku dengan senyuman kecil dan menunjuk satu satu orang yang ku sebut
Dalam hitungan detik tubuh ku berada dalam sebuah dekapan , rasa nyaman menjalar ke seluruh tubuh ku "mama" bisik ku lembut ditelinga nya
Aku merasa jika pelukan nya semakin mengerat dan bahu ku terasa basah . Mama menangis?ya mama menangis,buka hanya bahu ku terasa basah aku juga mendengarkan isakan kecil dari mulut mama
"Mam jangan nangis"aku meregangkan pelukan ku dan menghapus air mata yang membasahi pipi wanita cantik di hadapan ku ini
Mama farah menggeleng cepat dan memeluk ku lagi "mama terharu sayang , terimakasih masih mau menganggap mama sebagai mama kamu"
Di taman rumah sakit angin sepoy sepoy menemani ku dan lelaki tampan di samping ku yang sedang mengusap kepala ku . Beribu beribu syukur aku ucapkan karena limpahan rahmat yang di berikan nya . Kini semua nya nampak jelas aku dapat melihat indah nya dunia .
Di saat aku merasakan apa itu kegelapan di sana tuhan memberikan ku ujian dengan kunci kesabaran dan pantang menyerah , disaat aku merasakan kegelapan tuhan juga menunjukkan kepada ku siapa saja orang orang yang tulus mencintai ku dan menyayangi ku .
Aku menghadap ke arah ali dan menatap nya dalam . Lagi lagi aku bersyukur mata hitam pekat nan tajam nya itu dapat kulihat dan aku juga merasakan bahwa tatapan nya tak berubah
"Terimakasih atas segala nya"ucap ku tulus yang di balas oleh nya dengan senyuman menawan yang membuat nya berkali kali lebih tampan dan aku lagi dan lagi bersyukur memiliki nya .
Maaf banget baru update , sumpah ya aku kehilangan ide dan tadi setelah lagi sahur langsung dapat hidayah dan jadinya langsung nulis deh oh iya 1 atau 2 part lagi akan ending . Maaf ya cerita ku ini makin hari makin jelek ataupun makin tak jelas .
Semangat puasa nya (:
KAMU SEDANG MEMBACA
Broke [COMPLETE]
Fanfiction[BEBERAPA PART DI PRIVAT!] "Ya ampuun alii bahkan dengan secarik kertas ini kamu sukses bikin aku melayang" prilly tertawa dan tersenyum lalu menggigit bibir bawah nya gemes dan lagi lagi menutup wajah nya malu *ali maxwel prananda *prilly reyhana...